Krekkk
Brugh
Beggh
Jechan terpeleset saat tak sengaja menginjak ranting pohon yang sudah tua, dan berakhir lah Jechan jatuh. Jechan sudah ikhlas jika pantatnya panas akibat terjatuhnya di tanah.
Hening...
Tak ada yang membuka suara dan Alfian tidak berbicara, Jechan rasa sepertinya sudah berada di alam lain karena tak merasakan sakit di pantatnya, kalaupun jatuh pantatnya pasti sakit, tetapi ini tidak.
Jechan menyipitkan matanya dan langsung melebarkan matanya ketika wajah seseorang berada dekat dengan wajahnya sendiri.
Jechan tersadar bahwa ia bukan berada di alam lain, tetapi seseorang menangkapnya ketika Jechan jatuh dari pohon. Jechan reflek kaget dan tidak sengaja badan Jechan juga ikut kaget jadi seseorang itu tak bisa menyeimbangkannya.
Dan terjadilah Jechan terjatuh di tanah bersama orang itu. Dengan posisi Jechan dibawah sedangkan orang itu berada di atas Jechan sehingga wajah mereka berdekatan, awalnya Jechan reflek menutup mata akibat sakit di pantatnya, tapi sekarang ia membuka mata dan melihat wajah seseorang yang berdekatan dengannya, ia hanya bisa diam kaget. Wajah orang itu datar tak dapat reaksi apapun saat dilihatnya, terkesan datar tapi dingin. Tatapan matanya menajam tetapi tetap tampan.
Alfian sedari tadi diam melihat posisi mereka yang ambigu banget menurutnya, ia berdehem untuk menghilangkan rasa mencengkramnya.
Jechan yang mendapati deheman dari Alfian ia segerah berdiri tetapi tak disangka ia malah mencium orang yang ada di atasnya tadi. Ia sunggu lupa kalau orang itu masih berada di atasnya jadi ia tidak sengaja mencium orang itu.
Alfian menatap keduanya kaget lalu segerah memalingkan wajahnya kesamping karena pemandangan yang sangat tidak cocok untuk dirinya.
Jechan melotot kaget tetapi dengan cepat ia mendorong orang itu sehingga dirinya bisa berdiri.
“Bangsat” gumam Jechan mengumpat tepat saat ia sudah berdiri.
“M-maaf, gue ga sengaja” ucap Jechan meminta maaf, karena sungguh kejadian tadi bukan karena kesengajaan melainkan tak sengaja.
“Ruang osis” ucap orang itu lalu pergi meninggalkan keduanya begitu saja.
Jechan mengumpat dalam hati, bagaimana bisa ia tak sengaja mencium orang itu apalagi anak osis, bisa dalam masalah ia sekarang. Bahkan itu adalah ciuman pertamanya, mana untuk orang yang tidak ia cintai, apalagi lelaki. Sungguh kalau ada yang melihat ia sudah pasti di kira cowo gay.
Jechan menatap Alfian yang sedang menghadap kesamping lalu ia segerah menghampirinya dan mengeplak lengan Alfian dengan kasar.
“Sakit chan elah” kesal Alfian saat Jechan mengeplak lengannya bukan main.
“Gak liat kan lo” tanya Jechan dengan nada tingginya, ia fikir Alfian akan melihat kejadian tadi jadi ia menanyakannya.
“Ga liat sumpah chan” bohong Alfian saat melihat raut wajah Jechan yang menandakan raut wajah kekesalan. Mungkin kesal karena kejadian tak sengaja tadi.
“Ga liat apa?” tanya Jechan lagi, mungkin ia penasaran kalaupun Alfian tidak tau mungkin jawabannya akan berbeda dengan pikirannya.
“Lo ciuman” jawab Alfian dengan polosnya, dan langsung saja Jechan menendang kakinya tak terlalu keras.
“Bangsat. Itu namanya liat anjing” ucap Jechan frustasi, ia heran dengan temannya mengapa jawabnya dengan polos dan santai.
Jechan duduk di tanah sebentar ia memikirkan apa yang harus ia lakukan saat bertemu dengan orang tadi, sungguh ia malu dan tak tau mau berbicara apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little bear
Teen FictionYang awalnya benci pada Melvind, tetapi pas ia tahu bahwa Melvind adalah teman masa kecilnya yang sering ia ajak main, sekarang menjadi lebih manja, bukan dirinya, tetapi Melvind yang memanjakan dirinya. Melvind sedari dulu sampai sekarang tidak jau...