07 Masalah.

9.3K 300 32
                                    

Follow Author Indiyalsa_

Hai...
Selamat bermalam minggu sama Ben dan Raya...

Btw, kalian dari mana aja?

---

Tiga hari berlalu setelah operasi Ratri, dan pagi ini Raya memutuskan untuk kembali berkuliah setelah berhari-hari ia tidak masuk dengan alasan sang nenek masuk rumah sakit.

"Gimana sama nenek lo Ray"?

"Alhamdulilah nenek gue udah baik, kayak nya besok udah boleh pulang."

"Si Fris njenguk nenek lo nggak ngajak-ngajak gue," Dengus Lita dengan kesal.

"Ck! kan gue udah ajak lo suep, lo nya ngaret, ya gue tinggal."

"Kan gue ketiduran di kosan Fris, harus nya lo telfon dong."

"Gue udah telfon lo ya!"

"Udah-udah, jadi masuk nggak sih," Kesal Raya, pasal nya mereka berada di parkiran fakultas, dan kedua teman nya ini sudah rusuh saja.

"Jadi dong." Friska menarik lengan Raya meninggalkan Lita yang mencak-mencak di sana sendirian, hingga langkah Raya terhenti saat melihat seseorang yang sudah setahun ini ia kencani sedang bersama seseorang di dekat taman.

"Liat apa Ray-" Ucapan Friska terhenti saat ia mengikuti arah pandang Raya. "Ray-"

Raya membuang napas, lalu segera menghampiri orang itu.  "Kak Jev." Panggil Raya pada orang itu.

"Ra-ray, ka-kamu udah masuk?" Kaget Jevran melihat kekasih nya yang beberapa hari ini tidak masuk. Dengan segera ia melepaskan rengkuhan nya pada pinggang seorang gadis yang berada di samping nya. "Ray-"

"Kita," Raya menjeda ucapan nya dan mengambil napas. "Kita putus." Ucap Raya tenang lalu segera membalik kan tubuh nya, namun belum selangkah Raya pergi, ia merasakan jika pergelangan tangan nya di cekal oleh Jevran.

"Ray, dengerin aku, kamu salah paham."

Dengan segera, Raya menyentak tangan kating nya itu, lalu menatap nya sinis. "Salah paham?" Raya terkekeh, ia beralih menatap ke arah seorang gadis yang amat sangat ia kenali. "Heh, murahan!" Sarkas Raya.

"Apa maksud lo ha?"

Raya terkekeh lalu kembali menatap Jevran, "Enak main sama Jeslin nya kak?"

"Ra-ray"

"Gue udah tau semuanya, jadi nggak perlu repot-repot jelasin nya."

"Ray, kamu kenapa sih, kamu marah karena aku nggak bisa nemenin kamu jagain nenek kamu, kamu kan tau aku sibuk Ray, masa kamu nggak bisa ngertiin aku sayang." Ucap Jevran halus seraya mencoba menyentuh tangan Raya, namun dengan segera pula Raya menarik tangan nya sebelum kulit mereka bersentuhan.

Melihat itu, Lita dan Friska segera mendekat, mereka hanya takut jika Raya kenapa-napa.

"Bulshit!"

"Raya, nggak usah kekanak-kanakan deh kamu. Mending kita bicarain di tempat lain, oke." Jevran menarik tangan Raya berniat membawa Raya pergi, namun lagi-lagi Raya menyentak tangan nya.

"Lepas."

"RAYA!" Bentak Jevran mulai kesal. Ia membuang napas kasar, bentakan nya pada Raya membuat mereka menjadi pusat perhatian mahasiswa lain, sedangkan Raya malah terkekeh dengan air mata yang sudah menetes di pipi nya.

Raya segera mengusap air matanya kasar, menatap Jevran dan Jeslin bergantian. "Kalau udah bosen sama aku, ngomong. Jangan kayak gini." Suara Raya bergetar, ia menggeleng tak percaya dengan apa yang ia alami sekarang. "kak Jev jahat banget sama aku."

RAYANA AND Mr.B 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang