Seminggu berlalu...
Tanpa sepengetahuan clara, ternyata heeseung mempekerjakan bia lagi menjadi pengasuh kedua anaknya, namun dengan sistem yang berbeda.
Setiap anaknya sekolah, pada jam 12 waktu kedua anaknya pulang, heeseung menjemput keduanya untuk di bawa ke rumah bia dan di sana lah kedua anak heeseung yaitu noa dan koa di urus, dan pada jam 5 sore dimana heeseung pulang kerja baru lah heeseung menjemput kedua anaknya
Bagaimana jika clara bertanya kemana anak-anak baru pulang pada jam 5 sore setiap hari nya? Padahal jadwal taekwondo salah satu anak nya hanya pada hari rabu saja, heeseung sudah memikirkan nya bahwa ia akan beralasan bahwa kedua anaknya ikut ke kantor tempat nya bekerja, walaupun sebenarnya heeseung tau bahwa clara tak akan langsung begitu yakin dengan ucapan nya, ia hanya bermodal 'semoga saja clara percaya'.
Dan benar saja, selama seminggu terakhir saja clara sudah mulai curiga dengan ucapan heeseung, bahkan tingkah kedua anaknya saja sudah berbeda yang membuat kecurigaan clara semakin besar.
Hari ini adalah weekend, yang berarti heeseung maupun anak-anaknya berada di rumah tak bekerja maupun sekolah.
Clara yang baru turun dari lantai dua melihat kedua anaknya yang tengah bermain ipad di depan televisi, sedangkan heeseung tentu sedang fokus menonton berita, clara berjalan menuju heeseung untuk ikut duduk di sebelah nya.
"Sayang" panggil clara sambil mengelus perut nya, yang di panggil menoleh dan ikut mengelus perut clara.
"Kenapa sayang, baby nya nendang lagi ya?" Tanya heeseung khawatir.
Clara langsung menggeleng, "Ngga kok aku cuma mau bilang"
"Bilang apa? Serius banget nih kayanya"
"Kakak aku mau kesini" ucap clara sambil tersenyum, berbeda dengan wajah heeseung yang menampilkan raut tak enak.
"Kakak kamu...yeonjun itu mau kesini?"
"Iya lah kak yeonjun, emang siapa lagi kakak aku kalo bukan kak yeonjun, lagian kamu kenapa sih kaya kaget gitu kak yeonjun mau kesini?" Heeseung langsung merubah raut wajah nya menjadi biasa, ia tak mau istrinya itu tau bahwa ia takut bertemu dengan yeonjun, kakak iparnya itu.
heeseung takut dengan yeonjun karena tempo dulu dimana heeseung pernah di marahi habis-habisan oleh yeonjun karena telah menduakan adiknya, ya walaupun yeonjun hanya memarahi dan mengancamnya lewat telefon TAPI TETAP SAJA HEESEUNG TAKUT, yeonjun tak pernah main-main dengan ucapan nya jika sudah marah.
"Seung" panggil clara karena heeseung melamun.
"Ya, bukan apa sayang kaget aja tumben kakak kamu itu dateng bukannya kakak kamu itu aja sibuk ya? Bahkan pas nikahan dan lahiran koa noa aja dia ga ada"
"Lagian kalo ada kamu juga takut kan sama kak yeonjun? Ga inget pas aku lahiran noa sama koa kita lagi kenapa" Tanya clara menyindir.
Ya heeseung paham itu, "ish ga usah di inget-inget luka lama kaya gitu,seneng banget kamu ngingetin nya" ngambek heeseung.
"Dih malah ngambek, harusnya tuh aku yang ngambek tau ga"
"Yaudah iya maaf" ucap heeseung sambil mengubah posisi nak untuk tidur di paha clara, dengan mata terpejam heeseung mengecupi perut clara.
Clara hanya memainkan rambut heeseung yang lembut itu sembari membatin.
"Maafin aku seung, kak yeonjun dateng jauh-jauh karena aku yang suruh, sebenarnya aku ga tega kalo kamu ketemu sama kak yeonjun aku tau kak yeonjun benci banget sama kamu dan bisa aja kak yeonjun nepatin perkatanya dulu yang pengen ngehajar kamu, tapi semoga aja kak yeonjun lupa sama omongan nya dulu"