Episode 04

1.1K 134 9
                                    

Saat di perjalanan pulang haneul tanpa sengaja mendengar terikat wanita di dalam gang kecil, setelah itu juga haneul mendeketinya dan melihat hal yang paling dia benci yaitu pemaksaan.

Tanpa berfikir panjang haneul membantu wanita tersebut yang sedang di tarik paksa oleh para preman, haneul menendang dada pria itu sampai terpental jauh, teman-temannya tersebut kaget dan mulai mengeroyokinya tanpa mereka sadari haneul lebih unggul jauh dari mereka. Tidak perlu lama mereka semua sudah tumbang oleh tendangan haneul, tanpa haneul sadar dia di liat oleh seseorang dari kejauhan.

Haneul yang melihat mereka mudah di tumbangkan tersenyum dengan remeh.

"Heleh gaya-gayaan mau bawa wanita ini pas kena tendang langsung pingsan lemah, ubur-ubur aja lebih unggul dari kalian asu kalian."

Haneul melihat wanita itu dan mendekatinya, melihat ada bekas memar di tangan nya karena di tarik paksa. Haneul pun berinisiatif memberikan minumannya untuk digunakan sebagai kompres.

"Ini pakai lah supaya tangan mu tidak terlalu sakit"

"T...terima kasih seandainya kau tidak datang m...mungkin aku akan di jual oleh mereka, sekali lagi terima kasih"

Wanita itu membukuk hormat dan menatap haneul, dia begitu berhutang budi kepada haneul.

"Tak masalah lain kali jangan keluar sendiri itu enggak baik "

Wanita itu mengiyakan dan langsung pergi, dia melambaikan tangan dan haneul membalasnya. Ketika haneul ingin melanjutkan perjalanan pulang dia di kaget kan dengan sosok tinggi dengan rambut pirang menggunakan kaca mata, tentu haneul tau siapa orang ini jelas dia adalah salah satu dari duo jj.

Tidak lain adalah si wibu alias Kim junggo, jelas sekali dari tatapannya dia begitu tertarik dengan haneul.

Haneul sendiri kaget dan tidak abis fikir bahwa dia akan bertemu dengan si wibu ini disini, mana udah malem masa dia kudu lawan si wibu sih. Tanpa pikir panjang haneul langsung menendangnya tepat di bagian leher, tetapi pastinya serangan dadakan tersebut di tahan oleh junggo.

"Wah-wah nona aku kesini hanya penasaran dengan suara keributan yang datang dari sini dan tanpa sengaja aku melihat mu berkelahi dengan para premen ini, padahal niat awal mau liat tapi kau sudah menyerang ku."

"Dan tendangan mu cukup lumayan juga nona, apa kau mau jadi teman rahasia ku ?"

"Bermimpi lah kau wibu aku tidak mau terlibat dengan apapun yang berhubungan dengan mu."

"Huh Jahat sekali kalimat mu nona, tapi aku menyukainta"

Haneul pun sebal mendengar nya dia menedang lagi dan langsung membanting junggo, lalu dia mengunci pergerakan nya.

Junggo yang merasakannya kaget bagaimana bisa seorang wanita yang tingginya hanya sedadanya bisa membantingnya dan mengunci pergerakannya, mau tidak mau junggo harus mengalah di tambah tangan nya mulai mati rasa.

"Baik-baik nona aku kalah bisa kau melepaskan ku sekarang."

"Jika ku lepas kuharap kau tidak muncul lagi karena kau menyebalkan wibu"

"Hahahaha astaga nona kau sangat menyenangkan dan imut."

Haneul yang di bilang begitu langsung melepaskan kunciannya terhadap junggo dan segera ingin pergi, tapi ternyata tangan nya di tahan dan membuat haneul sedikit sebal dan senang bersamaan.

'Gila-gila tangan gua di pengan si wibu astaga enggak baik buat jantung, tapi paling enggak baik lagi kalo yang nahan tahan gua si jonggun anjir. Mak anak mu di pegang cogan mak, sabar haneul sabar enggak boleh gegabah ingat dia si duo jj harus tetap berhati hati.'

"Apa lagi yang mau kau ingin kan wibu ?!"

"Astaga nona santai saja aku hanya ingin tau nama mu saja kok"

"Lalu apa untungnya jika aku memberikan nama ku kepada mu ?"

"Jika kau memberikannya aku akan memberikan uang kepada mu bagaiman?"

"Tidak terima kasih"

Haneul segera menepis pengan tersebut dan berjalan pulang, sampai akhirnya dia berfikir lebih baik memberikan namanya dari pada dia akan di ngangu saat di sekolah dia tau persis kelakuan wibu satu ini kalo keinginannya enggak di kasih.

Haneul berbalik dan berkata.

"Kau bisa memanggil ku haneul dan jangan pernah ngangu aku atau pala mu ku lempar sendal, mengerti?!"

"Hahahaha astaga nona baiklah aku tidak akan mengangu mu"

"Itu lebih baik"

Haneul pun pulang begitu saja tanpa dia sadari tatapan junggo tersenyum lebar dan menelepon seseorang.

"Halo kouji aku perlu bantuan mu"

"........."

"Astaga tenang saja aku akan membayar mu, jadi bantu aku oke"

"........."

"Tolong cari info tentang wanita yang bernama haneul dan kirim itu ke gmail ku langsung."

".........."

"Sip akan ku tunggu"

Junggo matikan telpon dan tersenyum menyebalkan.

'Sepertinya aku harus memberi tahu jonggun tentang dirinya, ini akan sangat menarik.'

Junggo pun pergi begitu saja dari gang tersebut, balik ke mc kita haneul sudah sampai di rumah dan menganti bajunya dengan baju tidur.

Junggo pun pergi begitu saja dari gang tersebut, balik ke mc kita haneul sudah sampai di rumah dan menganti bajunya dengan baju tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lalu dia merebahkan dirinya dan mulai tertidur untuk besok akan pergi ke sekolah.

Continue

Why You Obsession With Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang