Brukk
Satu tumpuk buku diletakkan diatas meja, dan itu membuat Roseanne menahan nafasnya beberapa saat. "Suzy-ssi, tidakkah kau melihat tanganku yang hampir patah?"
Gadis itu membenarkan kacamata yang bertengger dihidungnya "itu hukumanmu Roseanne. Aku hanya menjalankan perintah."
Dia berdecak "tapi aku lelah sekali."
Gadis dengan nametag Bae Suzy itu menaikkan sebelah alisnya "kau baru menyelesaikan 5 buku."
Rosé menoleh pada hasil jerih payah nya. Itu memang benar. "Cepat kerjakan atau kau akan pulang malam." dia melirik buku-buku baru yang harus Rosé beri kode di sampingnya. Untuk peminjaman, agar buku kembali dengan utuh karena sebelum meminjam buku biasanya penjaga perpustakaan akan mencatat kode buku pada kartu pinjaman perpustakaan.
Knock knock
Tiga orang siswi menjembulkan kepalanya dari ambang pintu. "Hai,"
"Kalian... Dimana makananku?"
Jihyo memberikan sekantung makanan yang Rosé pesan dan Yuju memberikan minumannya. "Kau yakin bisa menghabiskan semua itu?" tanya Lisa.
"Kenapa tidak?"
"Aku tahu kau suka makan. Tapi sebanyak ini?"
Rosé mengerlingkan bola matanya "ada dua orang disini, aku berbagi dengan Suzy."
Mendengar namanya disebut dalam sebuah postingan, Suzy mengalihkan pandangannya dan ketiga orang tadi mengangguk faham.
"Kenapa masih disana Bae Suzy? Kemarilah, bantu aku habiskan harta orang tuaku."
Yuju mendelik "anak durjana."
"Baikah, nikmati waktu kalian. Aku akan ada rapat osis setelah ini." Jihyo melihat kearah jam tangannya.
"Aku juga akan latihan vocal untuk lomba musik semester ini." lanjut Yuju.
Kini pandangan Rosé terpaku pada Lisa. Pandangannya bolak balik pada Lisa dan tumpukan buku dengan cepat.
Kode keras.
Lisa mengerti, tapi "ahh aku akan ada janji dengan bibi kantin setelah ini. Hehehe"
Rosé hanya bisa mendengkus "teman-teman yang baik."
"Berhenti mendumel Roseanne, dan kerjakan tugasmu." suara Suzy membuatnya mengalihkan pandangan. "Tapi aku tidak mampu melakukan sebanyak ini."
"Aku akan membantumu. Jadi tutup mulutmu dan lakukan pekerjaanmu dengan baik."
Merasa bebannya dipindahkan ke kutub utara, pundaknya terasa ringan seketika. "Arigato..."
o0o
Kedua mata kucing itu sibuk melihat ke layar komputer, sebelah tangannya menggerakkan mouse sedangkan tangan lainnya menopang dagu, mengisyaratkan betapa fokusnya dia saat ini.
Teleponnya berdering, ia mengalihkan pandangannya dan mengangkat telepon "halo?"
"Jennie-ssi"
"Ahh Nyonya Park. Ada yang bisa kubantu?"
"Tidak ada. Apa aku mengganggu waktumu?"
"Tidak sama sekali."
"Begitu, aku hanya ingin menanyakan kabar Roseanne, putriku yang paling cantik, apa yang sedang dia lakukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Love Me?
FanficApakah pernikahan murid dan guru akan berakhir bahagia, yang mana perbedaan usia dan serta pernikahan terjadi karena perjodohan, bagaimana Jennie dan Rosé mengatasinya? apakah itu akan berhasil? Ide dari Readers:)