Happy Reading.
+
"Siapa dia?" Aliya mendengus mendengar bisikan Dean. Melihat Seo Joon yang tampak berbaur dengan crew pemotretan Aliya hari ini.
Benar kata Jimin, Seo Joon tidak akan menyerah padanya, laki-laki ambisius yang membosankan. Aliya tidak pernah berfikir jika Seo Joon akan menyusul kesini. Bagaimana reaksi Jimin jika tau Seo Joon mengekorinya. Mungkin jika Zack yang disini sudah pasti Jimin tau, tapi untung Max yang menjaganya jadi Aliya masih bisa membungkam Max.
Zack masih sibuk dengan informasi yang Aliya butuhkan dan ternyata Zack mudah diajak kerja sama jika itu menguntungkan Jimin. Tinggal pakai nama Jimin pasti langsung dituruti, mungkin Jimin sudah melakukan banyak hal untuk Zack sampai sepatuh ini.
"Kau belum jawab pertanyaanku Lia" jengkel Dean karena Aliya malah bengong dan memperhatikan tingkah Seo Joon.
"Ah dia anak perdana menteri, dia yang mengatur semua urusan kedutaan ku selama disana"
"Dia rela menyusulmu kesini. Apa dia suka padamu?" Pertanyaan bodoh yang Dean katakan dan sudah tau jawabannya. Dean ini memang kadang lemot jika berurusan dengan laki-laki. Iya Aliya tau Dean tergila-gila pada laki-laki tapi tidak seperti ini juga. Bodoh.
"Bagaimana jika Jimin tau ya?" Aliya menatap sebal Dean. Sialan dirinya diancam.
"Awas saja kau, aku sudah bisa mengancam Max kau jangan ikut-ikutan. Akan kubuat rugi agensi jika kau melakukan ini padaku" Dean langsung diam mendengar ancaman Aliya. Dean suka laki-laki tapi lebih suka uang dan Dean tidak akan bermain-main dengan sumber uang terbesarnya selama ini.
"Dia tau kau berpacaran dengan Jimin?"
"Hem..."
"Laki-laki nekat"
"Itu yang Jimin katakan"
"Dia tau kau hamil?" Aliya menggeleng pelan.
"Kurasa akan ada keributan jika sampai Jimin melihat dia"
"Masih 10 hari untuk Jimin sampai disini. Akan aku usir dia sebelum Jimin datang"
"Hah?"
"Aku sering mengusirnya dulu, mungkin bisa juga kulakukan saat ini. Tapi kasihan juga, kau lihat bagaimana dia melakukan service untuk para Crew. Hah laki-laki memang akan gencar jika menginginkan sesuatu"
"Ya sama seperti Jimin, buktinya kau langsung hamil" Aliya menepuk lengan Dean kesal hingga sang empunya kesakitan.
"Jangan sampai aku mengumpat anakku sendiri. Kau ini, bukan salah Jimin sepenuhnya. Aku juga tidak hati-hati. Seharusnya aku minum pil KB" ketus Aliya.
"Hei bagaimana bisa kau sempat memikirkan pil KB jika Ryu Jimin sangat memuaskanmu dan melupakan segalanya. Jika aku mungkin sudah pingsan dan tidak akan bangun" cetus Dean yang terhanyut dalam pesona Jimin tidak bisa ditolak.
"Kau tergila-gila dengan ayah anakku?"
"Jika bukan kekasihmu sudah pasti aku dekati dia. Itu yang aku katakan padanya saat pertama kali di ke Paris"
"Pantas saja dia takut padamu. Dean jangan terlalu jujur pada Jimin soal kelainan menyimpangmu, dia bisa jijik dan takut bertemu denganmu" nasihat Aliya.
"Takut. Lalu siapa yang akan menjagamu jika dia tidak percaya padaku? Hei dia kan diuntungkan jika aku yang menjagamu karena tau aku tidak selera pada perempuan apalagi kau. Dia tidak menganggap aku saingan" cerocos Dean sudah mulai membuat telinga panas, itu artinya Aliya harus pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bastrad Lawyer And Me
Losowe"Kau bahkan lebih brengsek dari pada aku Tuan Ryu" "Benar. aku seperti ini karena mu" "Wow apa sekarang kau mengakui jika tergila-gila pada pelacur ini?" "Kau memang pelacur Luar biasa" 18+++