Pagi tadi penyihir Leander memberikan Selena batu sihir yang sudah dirubah menjadi sebuah gelang indah jika digunakan. Penyihir Leander akan datang setelah makan siang untuk mengajari Selena menggunakan batu sihir sebagai media untuk menyalurkan mananya. Sementara itu Selena akan melanjutkan bacaannya mengenai sihir dan sebagainya.
"Emma tolong siapkan beberapa cemilan untuk menemaniku belajar, oh ya satu lagi suruh Luke untuk mengambil pedang dan belati yang aku pesan dipasar kemarin." Selena duduk saat menemukan buku baru mengenai mana sihir yang disalurkan melalui batu sihir.
Di dalam buku menjelaskan bahwa seseorang bisa mengeluarkan energi mananya untuk melakukan sebuah aktifitas, contohnya ber teleportasi atau bisa menyelesaikan pekerjaan menggunakan sihir.
"Sepertinya menarik akan aku coba." Selena menghafal sebuah mantra yang ada dalam buku sembari memikirkan hal apa yang akan dia lakukan.
Pandangan Selena fokus kemudian mengucap mantra itu dalam hati, dan tidak terjadi apa-apa. Selena mencoba membuat buku-buku yang ada dimeja tersusun rapih namun usahanya gagal.
"Kenapa tidak bisa." Selena kembali membaca instruksi yang ada di buku kemudian mengulangi hal yang sama.
Di percobaan kedua ini Selena mencoba mantra yang bisa memindahkan barang-barang, dengan serius Selena membacakan sebuah mantra menajamkan pandangannya kearah buku-buku yang akan dia pindahkan.
"Wahh berhasil." Pekik Selena dengan bahagia ketika buku itu berpindah tempat.
"Apanya yang berhasil Nona Selena?" Tanya pangeran Andrew yang tiba-tiba berada di depannya.
"Astaga sejak kapan Yang Mulia Pangeran Kedua berada disini?" Tanya Selena langsung dan melupakan salam hormat yang seharusnya dia berikan.
"Mungkin sejak kau membaca mantra tidak jelas itu." Jawab Pangeran Andrew santai dan mengambil duduk didepan Selena.
Selena hanya menghela nafas karena usahanya yang tak berhasil untuk mempelajari sihir tersebut. Melihat muka murung Selena Pangeran Kedua tidak tega dan menemukan sebuah ide untuk mengembalikan mood adik dari temannya itu.
"Bagaimana jika aku mengajari mu?" Tawaran Pangeran kedua membuat Selena antusias dan menampakkan raut wajah senangnya.
"Apakah boleh? Akan dilaksanakan kapan dan dimana? Aku sudah tidak sabar!" Selena berdiri dari duduknya dan menghampiri Pangeran kedua dengan semangat.
"Sekarang kita bisa memulainya."
Pangeran kedua mulai membaca satu buku yang dirasa akan sangat membantunya dalam mengajari Selena. Kemarin tanpa sengaja Marchell membicarakan tentang kondisi Selena kepadanya. Oleh sebab itu Pangeran Kedua kerajaan Xevonce ini sangat tertarik untuk melihat secara langsung mengenai Selena yang dirumorkan Putri Grand Duke yang terkutuk.
Pangeran Andrew sangat terkesan dengan peningkatan skill yang dialami oleh Selena, jujur dia sangat bangga ketika Selena dengan mudah melakukan apa yang dia ajarkan dalam waktu singkat. Kini buku sihir tebal itu sudah mencapai halaman terakhir dimana dasar-dasar sihir sudah di ajarkan kepada Selena dan gadis itu paham dengan mudahnya.
"Hebat." Satu kata yang keluar dari mulut Pangeran Andrew ketika buku itu telah tertutup dan menampilkan cover bagian belakang buku.
"Ternyata lebih mudah diajarkan secara langsung daripada membaca dan mempraktikkan sendiri." Dengan senyum bahagia Selena menatap Pangeran Andrew dengan penuh rasa terimakasih.
"Terimakasih karena Pangeran Kedua mau mengajari ku banyak teknik sihir dasar beserta mantra nya."
"Itu bukan hal yang berat lagi pula berbagi ilmu itu baik bukan?" Kini keduanya berjalan keluar ruang baca di kediaman Grand Duke menuju ruang makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Villain's Princess - END
Romance#transmigrasi01 END - Cerita pertama jadi maaf kalo masih jelek Aretta si jenius yang merupakan siswa penyumbang prestasi terbanyak setiap tahun nya. Memiliki muka datar dan tak banyak bicara, Aretta cenderung gadis yang cuek. Arrelie si tengil yan...