Akhir pekan ini akan ada jamuan kerajaan. Biasanya setiap tiga bulan sekali. Yang datang ke jamuan itu adalah kepala keluarga bangsawan yang ada di wilayah Phoenix. Sebagai keluarga berpengaruh, sudah sewajarnya Nakamoto datang dalam jamuan itu.
Sayangnya, Nakamoto Yuta masih dalam masa rut. Kalau memaksakan datang, akan memicu keributan. Mau tak mau, Shotaro sebagai satu-satunya pewaris Nakamoto harus datang.
Sesungguhnya, Shotaro sangat malas untuk pergi. Sebagai omega, dia selalu diremehkan oleh para alpha tua bangka itu. Mereka terkadang sengaja menguarkan feromon mereka sebanyak-banyaknya hanya agar membuat Shotaro pingsan. Bertahun-tahun mengikuti sang ayah ke pertemuan-pertemuan itu nyatanya tak membuat Shotaro terbiasa. Tapi demi nama baik ayahnya, dirinya harus datang.
Belum lagi dia harus mengurus alpha-alpha yang mengikuti sayembara. Karena sekarang banyak dari mereka berasal dari kalangan biasa, Shotaro hanya membuat mereka menjatuhkan pistolnya. Tapi jika mereka mengesalkan, Shotaro tak akan segan mengarah senjata api itu ke dadanya.
Tentang jamuan kerajaan, Shotaro sedang berada di sana sekarang. Dirinya baru saja turun sementara dua orang pengawalnya berada di luar karena tak diijinkan masuk. Shotaro mengambil kursi dengan nama milik keluarganya, lalu duduk di sana.
Beberapa kepala keluarga lain menyapanya. Kebanyakan yang memang sebaya dengannya. Sementara para orang tua mengacuhkannya bahkan tak menganggapnya ada.
Tak apa, itu akan memudahkan dirinya melewati malam ini.
Begitu jamuan dimulai, mereka semua makan dengan tenang. Tapi tidak dengan Shotaro. Dia merasakan feromon alpha-alpha ini tiba-tiba saja sangat menyengat seolah-olah mereka serentak memasuki masa rut. Tapi kali ini rasanya berbeda. Biasanya Shotaro akan langsung pusing dan mual, bahkan pingsan. Karena sosok omeganya tak akan kuat menahan dominasi alpha sebanyak itu. Namun sekarang dirinya merasa biasa saja. Rasanya seperti hanya mencium bau seseorang yang memakai terlalu banyak parfum.
"Nak, di mana Yuta?"
Shotaro tersenyum kecil. "Ayah sedang rut," jawabnya.
"Bagaimana soal matemu? Apa sudah ketemu?"
Membicarakan mate, Shotaro langsung teringat pemuda yang dilihatnya beberapa bulan lalu.
"Mana mungkin ada yang mau dengan omega cacat sepertinya," sambar seseorang.
Menghadiri jamuan tanpa Yuta, berarti Shotaro juga harus siap dengan omongan pedas dari keluarga yang lain.
"Sebenarnya, ada. Kami hanya masih mendiskusikan beberapa hal. Oh, aku sudah heat," ujar Shotaro dengan tenang.
Seorang omega dari keluarga Park menyahut, "Syukurlah kalau begitu."
Shotaro tersenyum singkat, lalu kembali melanjutkan makannya.
"Di mana utusan keluarga Huang?"
"Itu alasan jamuan ini terjadi," ujar Jung Wooyoung.
Shotaro mengenal Wooyoung karena mereka sempat beberapa kali bermain saat masih kecil. Ketika ayahnya masih mengawal ketat keluarga kerajaan.
"Ayahku mendapat surat permintaan pencabutan kekuasaan untuk keluarga Huang," jelas Wooyoung.
"Siapa yang mengajukan?"
"Wah, Nakamoto bersungguh-sungguh ingin menguasai kerajaan ini."
"Kenapa harus Huang?"
"Berarti hak kepemilikan senjata juga ikut dicabut?"
"Kalau Huang mundur, siapa yang akan menggantikan?"
Suasana langsung ramai, para kepala keluarga langsung mengeluarkan kegelisahan mereka. Tak sadar ada beberapa suara sumbang perihal Nakamoto. Sebab Huang dan Nakamoto selalu berdampingan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MATE
FanfictionSemuanya akan sulit diterima jika menganggapnya kebetulan belaka. Tapi akan lebih mudah menerimanya jika dianggap sebagai alur yang telah ditakdirkan semesta. "Aku minta maaf karena menghabiskan banyak waktu untuk layak menjadi mate Shotaro." "Deng...