Kicauan burung terdengar riuh di telinganya. Tak ada cahaya yang tampak saat ia pertama kali membuka mata.
“Apa aku sudah mati?”
Joseph memijat pelan keningnya yang terasa sakit, tubuhnya pun pegal-pegal. Ia mencoba bangkit dan menyusuri cahaya remang yang ada di sudut ruangan. Membuka gorden tersebut, berharap cahaya akan masuk ke dalam.
“Tempat apa ini?”
Keningnya berkerut menatap ruangan yang sangat luas ini, yang ia duga merupakan sebuah kamar tidur. Tapi kenapa bisa seluas ini? Apakah pemiliknya adalah orang kaya?
Joseph memutar langkahnya ke belakang menuju pintu kamar. Ia memutar kunci yang masih menempel di pintu, hingga akhirnya pintu terbuka.
Langkahnya terus maju menyusuri tempat yang sangat asing di penglihatannya. Tempat ini begitu megah dengan ornamen-ornamen lama. Khas peradaban Yunani kuno. Ada banyak patung dewa-dewa yunani juga di sini.
Sebentar. Hei, Joseph masih berada di bumi, kan?
“Apakah aku sekarang berada di Olympus?”
Joseph menggeleng pelan, menepis pikiran nyelenehnya.
“Mana mungkin Zeus mau menampung orang sepertiku,” gerutunya pelan.
“Oh, tuan muda! Akhirnya anda keluar juga dari kamar. Syukurlah, Nyonya pasti sangat senang mendengarnya.”
Kebingungannya bertambah saat seorang wanita tua yang berpakaian seperti maid membungkuk hormat padanya.
Apa? Tuan muda? Sejak kapan ia menjadi sekaya itu sampai-sampai orang memanggilnya tuan muda?
“Apa? Memangnya aku kenapa?” tanyanya tak mengerti.
“Astaga, Arche! Kenapa senang sekali membuatku khawatir? Setelah mengurung diri berhari-hari di kamar, sekarang kau keluar dengan raut tak bersalahmu?”
Siapa lagi Arche itu? Kenapa wanita lain yang baru datang ini tampak panik dan langsung memeluknya?
“Arche? Siapa?” Joseph mengerutkan keningnya.
“Apakah tidak makan dan minum selama lima hari membuatmu melupakan namamu sendiri? Sudahlah, lebih baik kau makan sekarang. Astaga, kau tampak kurus sekali. Ayahmu pasti akan mengomelimu setelah ini.”
Rasanya kepala Joseph ingin pecah ketika mendengar ocehan dari wanita itu. Ia benar-benar tidak mengerti apa yang terjadi padanya sekarang. Mulai dari terbangun di tempat asing, kemudian seseorang memanggilnya tuan muda. Dan sekarang ia juga dipanggil Arche.
Hei, namanya Joseph. Bukan Arche.
Namun, Joseph tetap mengikuti kemana arah wanita itu membawanya.
“Semua makanan ini untukku?”
Mata Joseph membola melihat banyaknya makanan yang tampak lezat dan tidak pernah ia lihat sebelumnya. Makanan ini terlihat aneh, namun juga terlihat menggoda.
“Tentu saja! Sekarang cepatlah makan, kau harus mengisi perutmu setelah mengosongkannya selama berhari-hari. Astaga, putraku yang malang.”
Sebenarnya Joseph cukup pusing mendengar wanita ini mengoceh sejak tadi. Tapi ia memilih untuk mengabaikannya dan mengambil beberapa makanan. Perutnya memang terasa kosong sekali, seolah ia benar-benar tak makan selama lima hari.
***
Joseph kembali menyusuri lorong yang masih asing di penglihatannya, berniat ingin kembali ke kamar tadi meskipun ia tak terlalu ingat arahnya.
Matanya tak berhenti menatap setiap sudut lorong, menatap lukisan-lukisan yang tampak antik.
"Ah, pasti harganya mahal sekali,” batinnya
Berbekal insting yang tajam, akhirnya Joseph berhasil menemukan kamar tadi. Namun, ia tak lantas masuk. Joseph masih terdiam di depan pintu besar dengan ukiran indah yang Joseph sendiri tidak bisa mengerti maknanya.
Hebatnya lagi, pintu ini juga dilapisi dengan emas. Joseph tidak bisa membayangkan betapa kayanya keluarga ini.
“Kalau aku jual pintu ini, pasti aku akan mendapatkan banyak uang,” gumamnya.
“Sudahlah, lupakan itu. Aku harus mencari tau sesuatu tentang apa yang terjadi padaku sekarang, dan kenapa aku bisa terjebak di sini.”
Dengan itu, Joseph menutup pintu tersebut setelah masuk ke dalam.
"Jadi, dia adalah seseorang yang mereka panggil Arche itu?"
Joseph menatap sebuah foto berukuran besar dalam kamar tersebut yang ternyata tertutupi oleh sebuah kain merah sejak tadi. Ia tak menyadarinya karena lukisan tersebut yang tertutup.
"Sial! Kenapa dia mirip sekali denganku?"
Joseph terus memandangi foto tersebut, dan membaca nama yang tertera di bawah bingkai.
Oberon Arche Achilliros
"Jadi, sekarang namaku benar-benar berubah menjadi Arche?"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Hiraeth [JJH]
FanficJoseph tidak tahu, bagaimana awalnya hingga ia bisa terbangun di tubuh seorang pemuda bangsawan bernama Arche. Terlebih, tempat ini begitu asing dan kental dengan suasana peradaban Yunani kuno. Berhadapan dengan patung Zeus dan dewa lainnya membuat...