part 3

1 1 0
                                    

"Ky, kalau baik-baik kenapa harus putus? Aku..."

Ciyaa berhenti sejenak, ia tak dapat berkata-kata. Lidahnya mendadak kelu,  tangisnya makin pecah. Ia merasakan dadanya begitu sesak untuk bernapas. Melihat hal itu, ikkyy langsung memeluknya. Meskipun ia yang memutuskan hubungan mereka, namun tetap saja ia masih ada rasa pada ciyaa.

Tangis ciyaa makin menjadi dalam pelukan ikkyy. Beberapa detik kemudian ia melepaskan pelukan terakhir itu. Ia berusaha melanjutkan kalimatnya tadi.

"Aku tahu mungkin kamu bosen sama aku. Tapi ky, seharusnya kamu bilang jujur sama aku, bukan malah bilang mau putus baik-baik. Ini namanya kamu mutusin aku tanpa alasan yang jelas. Aku tanya sekali lagi, apa alasan logis kamu mau putus dari aku?!"tanya ciyaa dengan harapan jika ikkyy akan mengutarakan alasan yang sebenernya dan bukan bersembunyi dibalik kalimat '𝘱𝘶𝘵𝘶𝘴 𝘣𝘢𝘪𝘬-𝘣𝘢𝘪𝘬.'

Alih-alih menjawab, ikkyy malah menunduk seolah enggan mengatakan alasan yang sebenarnya.

Ciyaa tersenyum paksa ketika melihat seorang ikkyy yang tiba-tiba menjadi pengecut saat ini juga. Entah apa alasan ikkyy yang sebenarnya, tapi perbuatan lelaki itu sungguh menyakiti perasaan ciyaa. Bagaimana tidak? Ia baru saja diputuskan tanpa alasan di hari jadi mereka yang kedua tahun.

"Oke kalau kamu tetap diam. Aku nggak akan maksa. Ikkyy...makasih atas dua tahun yang berharga. Makasih kamu udah mau jadi cinta pertama aku. Mungkin benar kata orang, kalau cinta pertama nggak akan pernah berhasil. Dan kamu udah buktiin itu."

Ikkyy kembali menatap ciyaa yang kini juga menatapnya dengan begitu dalam. Ucapan ciyaa mampu membuat ikkyy ikut terluka dan sedih. Ia memang ingin putus, tapi ia juga merasakan patah hati sama seperti ciyaa.

MOVE ONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang