Romance Story by Senna
18+ Adult Story
PEMBACA DI BAWAH UMUR JANGAN MENDEKAT!!!
Mohon bijak dalam memilih bacaan😇
Follow my account before read♡
💫💫💫
Aku terdiam mematung disaat tanpa sengaja bertemu pandang dengan seorang pria dewasa yang berja...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Luar biasa."
Dua kata terucap dari mulut Yubin ketika melihat sambutan Fengying di depan gedung apartment mereka. Di tepi jalan, tepatnya di belakang Fengying, terparkir mobil mewah berwarna hitam mengkilat seolah baru saja keluar dari showroom.
"Selamat pagi, tuan muda." Fengying menyapa Xiao Zhan dengan sopan.
"Pagi paman," Xiao Zhan menjawab canggung. Tidak terbiasa setiap Fengying memanggilnya dengan sebutan itu, "apa yang paman lakukan di sini?"
"Saya bertugas untuk untuk menjaga anda."
Mulut Yubin terbuka lebar, rahangnya hampir jatuh, begitu takjub atas apa yang baru saja didengarnya. Yang jelas, dia masih tidak percaya kalau sahabat manisnya memiliki bodyguard pribadi sendiri.
Xiao Zhan tertawa canggung, tidak yakin atas apa yang didengarnya. Menjaga? Dirinya yang berumur dua puluh tahun ini akan dijaga seorang bodyguard?
"Hahaha, paman lucu. Ini masih terlalu pagi untuk bercanda."
"Ini perintah langsung dari tuan Wang. Menjaga anda adalah kewajiban saya sekarang," ucapan Fengying lantas menghentikan tawa canggung Xiao Zhan, "silahkan masuk, tuan Muda." Lanjutnya setelah membuka pintu mobil.
Wang Yibo sudah gila. Dirinya bukan anak kecil lagi. Xiao Zhan pun masuk ke dalam mobil, disusul Yubin setelahnya. Kemudian Fengying juga masuk dan menduduki kursi kemudi untuk mejalankan mobil.
Yubin memecah keheningan, "Xiao Zhan, tuan Wang benar-benar memanjakanmu. Nyaman sekali di dalam sini."
Xiao Zhan tidak suka jika terlalu dikekang seperti ini. Dengan adanya Fengying, dirinya tidak bisa berbuat sesuka hati seperti sebelumnya. Setiap gerakannya akan selalu dipantau. Lebih tepatnya, sejak mengenal Wang Yibo kebebasannya sebagai manusia yang memiliki hak atas diri sendiri sudah direnggut paksa oleh pria itu.
"Tapi sekaligus beruntung, sih! Kita bisa hemat ongkos kalau paman itu selalu mengantarmu kapan saja." Kata Yubin berbisik pelan di telinganya.
"Wang Yibo berbuat seenaknya. Dia menyuruh orang untuk mengawasiku."
Xiao Zhan mengambil ponsel di saku celana untuk memeriksa apakah Wang Yibo mengirim pesan atau tidak. Tapi ternyata, dia tidak menghubunginya sama sekali.
Tadi malam, setelah puas menangis di pelukan Wang Yibo, Xiao Zhan dibawa berbaring di ranjang dan ditempatkan di atas tubuh pria itu. Dirinya didekap sepanjang malam dan Wang Yibo tidak berbicara apapun, hanya mengusap punggung dan rambutnya lembut sampai jatuh tertidur.