Part 6

170 34 3
                                    

Dua orang pemuda tampak tengah berjalan beriringan di koridor hendak menuju parkiran. Terdengar banyolan ringan di antara langkah mereka. Hingga tiba-tiba..

"Anj*ng Haikal" ucap Arseno begitu netranya melihat Haikal tengah merangkul seorang gadis. Sontak Chandra yang tadinya melihat ke depan mengganti arah pandangnya sama dengan Arseno. Tangannya mengepal, matanya memicing memerhatikan sosok gadis yang bersama dengan sahabatnya itu.

"Eh mau kemana lo sen?" Tanya Chandra ketika Arseno seperti hendak menghampiri mereka.

"Gue mau nonjok dia Chan, berani-beraninya dia" ucap Arseno sembari mengepalkan tangannya.

"Engga usah sen" ucap Chandra lalu menyeret Arseno pergi dari tempat itu.

Arseno hendak menolak namun diurungkan ketika matanya menatap wajah kembarannya yang tak biasa. Sebenarnya dia penasaran apa yang Haikal dan Kirana bicarakan. Lalu gadis mungil yang ada di dekapan Haikal seperti tak asing baginya.

•••

Bugh!!

"Anj*ng lo" ucap seorang pemuda di liputi amarah yang tertuju pada Haikal. Haikal yang terkejut sontak terpental dan jatuh menerima bogeman mentah itu yang sukses menggores ujung bibirnya. Ia pun menoleh ke arah pemuda itu dan terkejut dengan seseorang yang kini berada di hadapannya seolah akan memukulnya lagi namun di tahan oleh pemuda lainnya.


"Chandra?" Batin Haikal

"Udah Chan" ucap Renjana sembari menghalau Chandra agar tak memukul Haikal lagi. Haikal yang masih terduduk di lantai menatap Chandra bingung, ia merasa tak melakukan hal buruk terlebih dengan sahabat baiknya itu. Ia pun bangkit dan berjalan mendekati Chandra yang matanya masih menyala entah apa sebabnya.

"Ada apa sih ini?" Tanya Giselle yang melihat adegan itu dari awal. "Lo ngapain Chandra Kal?" Tanyanya kepada Haikal. Orang yang ditanya hanya mengernyitkan dahi menatapnya. Bukankah harusnya Chandra yang ditanyai, mengapa dirinya? Dirinya disini korban. Bukan pelaku.

"Lo kenapa mukul gue Chan?" Ucap Haikal kini beralih menatap Chandra lagi. Jarak mereka kini berdekatan. Namun bukan jawaban yang Haikal terima, melainkan..

Bugh!!

Pukulan kedua yang nampaknya lebih keras dari sebelumnya. Renjana yang tadinya menghadang pun kaget dan hilang kendali sampai Chandra bisa mendaratkan bogeman kedua kepada Haikal. Sedang Haikal yang tak mengira akan mendapatkan pukulan kedua kembali tersungkur, kepalanya menghantam dinding dan berakhir pingsan.

Chandra hendak kembali menghampiri Haikal, namun kini ada tenaga yang lebih kuat yang mencekalnya. Arseno.

"Cukup Chan, lo mau bikin anak orang mati? Ha??!!" Ucap Arseno agak berteriak bingung dengan pikiran saudara kembarnya ini.

"Kalian ada masalah apa sih??" Ucap Kirana.

"Kal.." panggil Renjana yang kini sudah terduduk di samping Haikal. Tak ada jawaban, ia mencoba memanggil lagi sembari menggoyangkan badannya. Tetap tak ada jawaban. "Ayok bawa dia ke UKS!!"

Renjana pun mengangkat badan Haikal yang tergeletak di lantai di bantu teman-teman sekelasnya untuk menuju ke UKS. Kirana berjalan keluar dengan tergesa-gesa entah menuju kemana. Sedang Giselle berjalan ke arah Chandra dengan tatapan tak percaya "Kalau ada masalah selesain baik-baik jangan pakai otot!" Ucapnya lalu pergi menyusul Haikal.

Sadewa || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang