Part 1

23.8K 1.1K 32
                                    

Seorang pria dengan tatapan dingin serta menusuk tengah menatap seorang pria paruh baya yang terlihat bersujud di depan kursi roda yang pria itu kenakan. Tatapan mata abu-abu muda itu menatap kearah lain saat merasakan pria paruh baya itu mulai mengangkat pandangan nya.

"Berikan saya waktu 1 minggu lagi Tuan, untuk membayar semua nya."ucap pria paruh baya itu dengan kedua tangan memohon namun pria itu sama sekali tidak mengenal kata terlambat, jika ia sudah menetukan sesuatu maka itu lah yang akan terjadi tanpa terlambat sedikit pun.

"Anda tentu tau saya tidak akan memberikan waktu lagi kepada seseorang sekalipun orang itu mencium kedua kaki saya. Jadi anda harus membayar semua kerugian yang saya tanggung sekarang dua kali lipat."ucap pria itu dengan kalimat angkuh nya.

Bagaimana tidak, pria paruh baya itu meminjan uang satu milliar kepada pria itu untuk membangun kembali perusahaan nya namun nyata nya bukan nya membangun perusahan yang sudah bangkrut pria paruh baya itu malah sibuk dengan urusan keluarga nya hingga uang itu menghilang dengan cepat tanpa ada nya pembangunan untuk perusahaan yang pria itu katakan.

Alhasil pria itu harus menanggung kerugian cukup banyak karena udah pria paruh baya itu.

"Tapi untuk sekarang saya tidak mempunyai apapun Tuan yang akan dibayarkan kepada Anda."ucap pria paruh baya itu lagi membuat pria yang tengah duduk diatas kursi roda langsung mengalihkan tatapan nya pada pria paruh baya itu dengan tatapan mematikan milik nya.

"Tolong beri saya waktu Tuan Alkana,"ucap pria paruh baya itu lagi membuat pria yang tengah duduk diatas kursi roda itu langsung menghembuskan napas berat nya.

Pria itu bernama Alkana Damarius, pria angkuh serta dingin yang sekarang sudah berusia 30 tahun.

"Percuma saya memberikan anda waktu terus menerus jika anda tidak berusaha mencari jalan keluar nya, saya sudah memberi anda waktu selama satu minggu tapi tidak ada hasil apapun,"ucap Alkana merasa muak dengan pria paruh baya dihadapan diri nya.

"Tolong beri saya waktu beberapa hari lagi setelah itu semua nya akan saya lunasi, saya hanya butuh waktu sebentar lagi."ucap pria paruh baya itu lagi membuat Alkana langsung menatap kearah pria itu.

Jika ia tidak memberikan waktu pasti pria paruh baya itu akan mengganggu diri nya terus menerus bukan? Baiklah untuk sekarang memberi waktu sebentar tidak masalah namun jika nanti tidak ada kemajuan lagi maka Alkana akan membunuh pria paruh baya itu, camkan.

"Baiklah, waktu anda 5 hari. Dalam waktu lima hari jika anda tidak datang membawa uang yang saya inginkan maka bersiaplah untuk bertemu dengan sang pencipta."ucap Alkana dengan malas membuat pria paruh baya itu langsung beranjak dari bersujud nya sebelum sedikit menunduk dan keluar dari ruangan pria itu.

Alkana menghembuskan napas berat milik nya sebelum menekan tombol yang ada di kursi roda milik nya, hingga sekarang kursi roda itu berjalan dengan sendiri nya, Alkana tinggal mengendalikan mau kearah mana diri nya akan mengarah.

Pria itu mengarahkan kursi roda milik nya didekat jendela besar yang ada didalam ruangan pribadi milik nya. Ini merupakan ruangan pribadi milik Alkana yang ada di perusahaan milik nya.

Tatapan mata abu-abu muda itu mengarah pada banyak nya bangunan tinggi-tinggi didepan sana. Jiwa pria itu kosong sejak ia tau bahwa hidup nya tidak ada arti nya, siapa yang mau terlahir kelainan seperti diri nya? Siapa yang mau lahir dengan penyakit seperti ini? Setiap hari nya harus berusaha agar penglihatan diri nya tetap normal, berusaha agar daya tahan tubuh nya selalu normal karena jika sampai tidak normal maka diri nya akan berakhir dirumah sakit.

Dulu saat masih kecil pemuda itu bebas melakukan apa saja bahkan berlari namun seiring berjalan nya waktu daya tahan tubuh nya menurun terus menerus hingga sekarang diri nya harus memakai kursi roda. Sudah dua tahun lebih diri nya menggunakan kursi roda, karena Alkana tidak punya banyak energi untuk berdiri cukup lama. Daya tahan tubuh nya menurun terus-terusan hingga sekarang pria itu hanya bisa berdiri selama dua menit, jika lebih dari itu maka diri nya akan jatuh sendiri karena kaki nya melemas.

Alkana merupakan anak angkat dari keluarga nya sekarang, pria itu dijadikan anak tunggal oleh mareka karena sulit memiliki anak.

Tatapan pria itu jauh menerawang saat mengingat cerita dari Mama nya yang sangat ingin pria itu ketahui dulu sejak masih kecil tapi kedua orang tua angkat nya tidak pernah mengatakan apapun tantang pria itu, mereka hanya menjawab jika Alkana merupakan anugrah yang sengaja yang diatas kasih untuk mereka hingga saat pria itu sudah sangat dewasa, dengan penuh rasa penasaran Alkana mencari tau semua nya tentang keluarga nya sekarang hingga satu fakta terkuak jika memang pria itu bukan anak kandung mereka.

Kedua orang tua nya juga menceritakan semua nya saat pria itu bertanya dulu, mereka mencerikan semua nya.

Flashback 30 tahun yang lalu.

Setelah makan malam bersama keluarga besar lain nya, Tuan Darius serta istri nya Anaya beranjak untuk segera pulang karena kebetulan restoran yang mereka datangi sekarang sangat dekat dengan rumah mereka jadi tidak perlu menggunakan kendaraan apapun mareka akan tetap sampai dirumah.

"Pembahasan mereka selalu sama ya Mas,"ucap Anaya dengan tatapan terus menatap langit malam, mereka sedang berjalan bersama untuk segera pulang.

Membuat Darius langsung menatap istri nya dengan tatapan khawatir karena memang setiap kali ada pertemuan makan malam selalu ada pembahasan kapan mereka akan mempunyai anak.

Mereka sudah menikah 10 tahun lebih namun tanda-tanda akan datang nya seorang bayi tidak ada, karena terlalu bosan mendengar pembahasan orang tua mereka Darius sampai melakukan pemeriksaan bersama dengan istri nya dan hasil nya normal. Tidak ada masalah apapun di rahim Anaya atau pun sper*a pria itu membuat mereka hanya bisa berpasrah akan semua yang terjadi sekarang.

"Mas tidak perlu khawatir karena aku udah kebal kok dengan perkataan mereka."ucap Anaya karena merasa suami nya tengah khawatir kepada diri nya. Membuat Darius tersenyum karena  merasa bahwa istri nya memang selalu mengerti dengan keadaan mereka sekarang.

Mereka terus berjalan hingga saat melewati sebuah tempat sampah, mereka mrndengar suara tangisan bayi.

"Mas?"tanya Anaya pada Darius, wanita itu ingin memastikan apakah suami nya juga mendengar suara tangisan bayi juga atau hanya diri nya yang mendengar suara itu.

Membuat Darius langsung menatap kearah istri nya.

"Ada suara bayi."ucap Darius membuat Anaya menganguk, mereka berjalan mendekati asal suara terdengar hingga.

Deg!

Bersambung..

Votmen_

#cerita baru yang akan mengganti cerita hans jika sudah end nanti. Berikan banyak kasih sayang kalian

TUAN ALKANA {END}✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang