Dazai menghela nafas lelah karena harus fokus dengan laporan nya dan ini sudah 3 hari
Dia harus segera menyelesaikan laporan sialan yang dia tinggalkan hingga menumpuk agar bisa membawa Chuuya menemui orang tua pemuda mungil itu
Dazai menyelesaikan pekerjaan nya bertepatan dengan telpon nya yang berdering membuat nya yang ingin bermain game harus kembali bekerja
Mori terlalu sibuk dengan berkas di tangan nya sampai tidak menyadari keberadaan Dazai, pemuda Brunette itu menghela nafas panjang memberi kode kalau dia bukan lah angin lalu
"Oh Dazai-kun, kau di sini?"
"Aku harap tidak" sahut nya malas
"Kenapa Chuuya-kun tidak bersama mu?"
"Dia tidak ada di kamar dan ponsel nya tertinggal"
Sejujurnya Dazai juga sangat penasaran kemana si mungil seharian ini
"Aku ingat sekarang, Elise-chan mengatakan sesuatu tentang tea time bersama Kouyou dan Chuuya-kun"
Dan ucapan Mori berhasil menjawab rasa penasaran nya
Mori menyentuh pundak Dazai dan mengajak pemuda Brunette itu keluar, tidak perlu bertanya Dazai sudah tau mereka akan kemana
"Aku tidak tau kenapa Chuuya ada di sana, aku akan mengerti kalau dia perempuan tapi dia itu hanya mungil saja"
"Dia pemuda yang baik dan patuh, tidak seperti mu"
Dazai mendelik tidak suka "Kau orang terakhir yang seharusnya bicara tentang kebaikan, kau bahkan tidak menepati janji mu yang ingin membuatkan ku racun untuk bunuh diri"
"Oh, kau masih ingin bunuh diri? Aku pikir kau sudah menyerah" ucap Mori sambil tersenyum tipis
"Hah?! Kenapa aku harus menyerah?"
"Sejak bertemu Chuuya-kun, kau terlihat benar-benar hidup"
"Apa-apaan! Tidak ada hal seperti itu!"
Dazai memang jenius tapi mengenai perasaan, dia masih muda dan Mori bisa dengan mudah membaca nya
Bos Port Mafia itu terkekeh melihat rona samar di pipi si Brunette
Mori berhenti menggoda Dazai saat mereka sampai di tempat Kouyou dan melihat ketiga nya sedang bercanda sambil minum teh, mereka bertiga memakai Kimono atau lebih tepat nya feminim Kimono
Chuuya membelakangi Dazai dan Mori namun pemandangan belakang itu sudah berhasil membuat pikiran dan hati Dazai berantakan
Dazai tidak fokus pada Kimono yang Chuuya kenakan, fokus nya tertuju pada rambut jingga yang di hiasi dengan bunga berwarna merah dan jangan lupakan bahu mulus si mungil yang terekspos
Dazai terdiam di depan pintu sedangkan Mori tidak menunggu waktu lama untuk mengeluarkan ponsel nya dan memotret Elise dari berbagai sisi
Kouyou menyeruput teh nya dengan tenang dan memanggil Dazai yang masih diam mematung untuk bergabung bersama mereka
Dazai melangkah mendekat dan Chuuya berbalik karena dia tidak tau kalau partner nya juga ada di sini
Saat mata hazel dan sapphire itu saling menatap, Dazai tidak tau apa yang terjadi pada nya tapi
'merah, bibir nya merah' adalah hal yang dia ulangi terus menerus di dalam pikiran nyaChuuya menunduk malu saat Dazai menatap nya dengan intens
Dazai menghela nafas, duduk di depan Chuuya dan menunduk berpura-pura fokus pada ponsel nya
Tapi pemuda Brunette itu kembali mendongak saat mendengar tawa Kouyou dan Chuuya yang melihat Elise mengomeli Mori dan itu kesalahan besar yang di lakukan nya karena debaran dada nya semakin kencang, kepalan tangan nya semakin kuat dan dia tidak bisa melihat apapun kecuali Chuuya
KAMU SEDANG MEMBACA
The End It Should Be (SOUKOKU) ✔️
FanfictionAkhir yang seharusnya akhir tanpa membenci akhir tanpa menyakiti satu sama lain • SOUKOKU Dazai Osamu x Nakahara Chuuya Rate - M • Disclaimer : Kafka Asagiri dan Sango Harukawa Story by : Onverselin Start : 10 Maret 2023 Finish...