...“Kim Sunoo”
“terkejut ?” sahut Sunoo sembari bangkit dari duduknya. Kakinya melangkah mendekat ke arah dimana Jay dan Niki berada.
“suatu kehormatan karena seorang CEO Vonex datang kemari” sambungnya
Raut wajah Jay nampak sangat kesal, dia tau kalau Sunoo itu anak dari pemilik Hyundai tapi dia tidak pernah menyangka jika pria itu akan menjadi CEO di Gagnant yang merupakan anak perusahaan Hyundai.
Jay baru saja berbalik dan akan melangkah pergi meninggalkan ruangan Sunoo, tapi pria yang kini berambut hitam itu justru menginterupsinya “kau mau aku mencabut semua sahamku dari Vonex ?”
Shit !
“kau mau menghancurkan Vonex ?” bisik Niki pada Jay
Kedua tangan Jay terkepal erat serta kedua matanya terpejam karena menahan amarah.
“silahkan duduk, sajangnim” seru Sunoo dengan senyuman yang demi apapun terlihat sangat menyebalkan di mata Jay juga Niki.
“cepat duduk” bisik Niki sembari mendorong Jay untuk duduk di depan meja Sunoo.
Begitu ketiganya sama-sama duduk Sunoo-pun kembali mengeluarkan suaranya “ada yang bisa saya bantu ?”
“begini... sajangnim. Maksud tujuan kami kemari untuk membahas masalah kerjasama Vonex dan Gagnant. Kami...”
“bukankah lebih baik jika CEO langsung yang menyampaikan ?” potong Sunoo.
Kedua tangan Jay terkepal erat. Matanya menyorot tajam Sunoo yang ada di depannya. Dia tau... Sunoo sedang ingin bermain-main dengannya.
“Niki biseo-nim, bisa tinggalkan kami berdua ? aku ingin menyampaikan banyak hal dan negosiasi dengan Jay sajangnim”
Niki menoleh ke arah Jay yang masih enggan melepaskan tatapan tajamnya dari Sunoo, setelahnya ia bangkit dari duduknya dan membungkuk kecil kepada Sunoo.
...
“apa kau sedang sangat membutuhkan bantuanku, sajangnim ?”
Jay sama sekali tidak mengeluarkan suaranya. Wajah meremehkan Sunoo benar-benar mampu membuat Jay meledak kapan saja jika dia sampai membuka mulut.
“aku bisa saja menambah sahamku di Vonex, tapi sebelum itu bisakah kita membuat perjanjian ?” tanya Sunoo sembari memainkan pena yang ada di tangannya
“apa ?” sahut Jay singkat
Sunoo berdiri dari duduknya, tubuhnya ia condongkan ke depan lalu seringaian terpatri di wajahnya “Jauhi Sunghoon”
Srak
“Wae ? kau mau pergi meninggalkan ruangan ini ?” sambung Sunoo saat melihat Jay berdiri dari duduknya dengan wajah marah. “mau Park Jungwon tidak menikmati kursi kebesaran Vonex ?”
“shit ! berhenti mencampur urusan pribadi dengan pekerjaan Kim Sunoo”
“apa peduliku ? ini kantorku”
Jay terkekeh sumbang “beginikah CEO Gagnant ? apa kau masih terjebak dengan jiwa OB-mu ?”
“anggap saja begitu. Aku bahkan membersihkan ruangan besarku ini sendirian” sahut Sunoo dengan enteng.
“jadi bagaimana ? mau menerima penawaranku ?”
000
“Sunoo-yaaaaaaaa”