***
Raihan Hermawan hanyalah pria muda berusia 22 tahun, dia tampan dan berwajah tegas. Sayangnya kenyataan hidupnya pahit, Raihan tinggal di lingkungan kumuh bersama dengan ibunya yang merupakan seorang pecandu judi dan selalu membuat hidupnya susah karena semua hutang-hutang wanita tua itu, ayahnya? Pria itu meninggalkannya untuk hidup dengan pelacurnya.
Memang! Hidup Raihan memang sangat amat kacau, ditambah lagi harus bekerja banting tulang demi melunasi hutang ibunya yang sepertinya tidak pernah berujung. Raihan sebenarnya sudah berniat tidak peduli dengan hutang wanita tua itu, tapi tetap tidak bisa saat dia dan ibunya harus menerima pukulan bertubi-tubi karena semua hutangnya. Raihan benar-benar membenci hidupnya.
Dan sebagai lulusan SMA, Raihan jelas tidak bisa mendapatkan pekerjaan dengan gaji tinggi diperkantoran, pria itu hanya bekerja serabutan sebelum akhirnya menjadi supir untuk seorang pengusaha retail kaya raya bernama Rayana Harun yang menggaji Raihan cukup besar meski dengan jam kerja yang tidak menentu dan menuntutnya untuk tinggal di rumah mewahnya.
Bekerja setahun dengan Rayana Harun membuat Raihan tahu bahwa pria itu bukanlah pria kaya yang sombong dan angkuh, pria itu cukup baik memperlakukan Raihan selama ini, bahkan sering memberinya bonus.
Perawakannya pun tidak seperti pria-pria metropolitan dengan tubuh kekar hasil Gym tiap hari, Rayana harun cenderung kecil untuk ukuran seorang pria, warna kulitnya putih pucat dan cukup mulus, tidak berbulu, setidaknya begitu yang Raihan lihat dari tangan dan kaki bossnya itu. Rambut hitamnya dibiarkan memanjang sebahu yang sering diikat rendah ala ekor kuda dan wajahnya, cukup feminim. Intinya Rayana Harun bukan tipe pria maskulin di mata Raihan.
Setiap hari Raihan hanya mengantar Rayana Harun bekerja di kantor pusat dan mengecek toko-tokonya, tipe pria yang gila kerja hingga lupa waktu. Rumah besar yang Rayana Harun pun hanya pria itu tinggali dengan beberapa pekerja yang datang siang hari untuk membersihkan rumah. Tidak ada orang lain selain bossnya itu belum Raihan datang lalu diminta untuk ikut tinggal disana karena jadwal kerja yang tidak menentu, dan kini rumah mewah itu ditempati oleh dua orang laki-laki berbeda kasta.
***
"Kamu bisa istirahat, nanti kalau ingin pergi, saya hubungi kamu." Ujar Rayana Harun pada Raihan, sang supir.
"Baik, Pak." Raihan mengangguk dan menunggu sang boss untuk berlalu naik menuju lantai dua, dimana kamarnya berada sebelum akhirnya juga ikut menuju kamarnya yang berada di dekat dapur dilantai satu.
Raihan membersihkan tubuhnya dan beristirahat sebentar sambil menuggu, mungkin Rayana Harun akan memanggilnya lagi untuk diantarkan kesuatu tempat, seperti biasa. Tapi setelah menuggu sampai pukul 10 malam, tidak ada panggilan yang masuk ke ponselnya hingga akhirnya membuat Raihan memutuskan untuk menuju dapur, mencari sesuatu yang bisa dia santap untuk makan malam.
Sampai didapur, Raihan dikejutkan dengan keberadaan seorang wanita yang sedang memasak menggunaka gaun tidur satin berwarna merah, rambut sepanjang bahunya dibiarkan tergerai dan kulitnya putih bersih.
Apa pacar bossnya? Tapi tidak mungkin, Rayana Harun tidak suka membawa wanita ke rumah, jangankan membawa wanita kerumah, selama setahun bekerja Raihan tidak pernah mendengar pria itu memintanya mengantarkan berkencan, sama sekali tidak pernah.
Jadi, siapa wanita ini?
"Permisi." Raihan mencoba sesopan mungkin, karena jika memang kekasih bossnya, akan repot jika dia berlaku tidak sopan.
Ketika sosok itu berbalik, terkejutlah setengah mati Raihan ketika mendapati sang boss lah yang ada disana, tengah memasak menggunakan gaun tidur satin berwarna merah. Catat! Gaun tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
STRANGE MARRIAGE
Ficción GeneralRaihan itu miskin dan punya ibu pejudi kelas berat, karena itu hidupnya hanya dihabiskan untuk bekerja demi membayar hutang-hutang ibunya. Bukan. Bukan karena Raihan anak yang berbaikti, lupakan frasa menyedihkan itu, satu-satunya alasan dia bekerj...