18. Hari-hari penuh gejolak seperti biasa

14K 574 188
                                    

18

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

18. Hari-hari penuh gejolak seperti biasa

***

Beberapa hari ini Chia masih berusaha untuk menghindari Dion. Apalagi mood-nya menjadi semakin jelek sejak kejadian Dion memarahinya di depan Bella dan Aji.

Sayangnya, hari ini Chia kembali gagal berangkat sekolah terlebih dahulu karena Dion telah sampai tiga puluh menit lebih cepat daripada hari sebelumnya. Tepat di saat Chia baru saja selesai sarapan.

"Mau berangkat sekarang?" tanya Dion dengan nada geli mendapati wajah Chia yang telah masam saat bertatapan dengannya. Dion bersumpah bisa melihat raut keterkejutan Chia saat dirinya datang.

Chia menapaskan kekesalan melihat keberadaan Dion di rumahnya di pagi buta sepert ini dan rusaknya rencana untuk berangkat sendiri. Chia lalu beranjak meletakkan piring dan gelas dengan geram ke westafel.

Sebenarnya setiap mereka berangkat bareng dan saat berada di dalam mobil, Dion juga tidak bertindak terlalu jauh, sih. Cowok itu biasanya hanya meraba pahanya dan menciumnya lembut hingga Chia tanpa sadar telah terbiasa dengan semua hal itu. Hal yang sebetulnya telah sering Chia lakukan dengan mantan-mantannya dulu.

Tapi tetap saja, sebisa mungkin Chia tidak ingin orang-orang semakin percaya bahwa statusnya sekarang telah balikan dengan Dion. Chia tidak suka pada kenyataan itu karena baginya mereka tidak punya status apa-apa.

"Lo nyebelin banget!" keluh Chia sambil melewati Dion, sengaja menabrak bahu cowok itu dengan keras.

Dion tertawa kecil. "Jutek banget, hun," ucapnya, menggoda Chia.

"Mau kemana, sayang?" tanya Dion begitu melihat Chia melangkah naik ke lantai dua, tempat kamarnya berada. Bukan ke arah ruang tamu untuk memasang sepatu dan berangkat sekolah.

Chia sepertinya memilih tidak menjawab dan tetap berjalan menaiki tangga.

"Dikacangin nih gue?" tanya Dion dengan nada sedih. Tapi sepertinya Chia kembali memilih mengabaikan Dion.

Dion mendengus. Tersenyum jahil dalam diam. "Hati yang terkunci kembali terkunci~."

Chia berbalik sambil menghentakkan kakinya membuat Dion yang mengikutinya ikut berhenti melangkah.

"Diem! Suara lo jelek!" geram Chia. Sebenarnya hal yang membuat Chia sebal kali ini adalah bagaimana Dion tetap bersikap santai setelah semua hal yang terjadi.

"Gue mau tidur bentar. Lo tunggu aja di sana." Chia berbalik sambil menunjuk sofa ruang tamu sebelum masuk ke kamarnya. Percuma mengusir Dion keluar dari rumah karena cowok itu tidak akan pernah mau, kecuali keluarnya bersamaan dengan Chia.

Chia lalu merebahkan diri di kasurnya. Berdebat dengan Dion kadang memang menguras energi yang banyak. Matanya terasa begitu mengantuk efek begadang dan bangun terlalu cepat.

BAD APPLE [21+]  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang