Episode 9 - Kebohongan

7.4K 39 1
                                    

Tak lama kemudian, kami pun sampai di kost Tania dan aku pun langsung mengabari Keysha.

"yang aku udah di kost Tania ya"

"Kapan jalannya ? kok gak bilang ?"

"Lupa yang, yg penting kan aku bilang udah dikostnya"

"Cewe itu (Andin) ada ?"

Yahh kurasa aku tak bisa berbohong lagi, mau tak mau aku harus jujur karna tak mungkin ke klien sampai malam.

"Ada yang" jawab ku sambil mengirimkan fotonya.

"HAHA tar pulang bareng dong?" tanyanya.

"Engga sayang" jawab ku.

"yaudah selamat bersenang senang dah" jawabnya.

Selama bermain di kost Tania dan juga Ninda, kami menghabiskan waktu dengan banyak bercerita, bercanda dan juga tertawa, sampai akhirnya ...

"Guys kita gamau jalan jalan nih ?" tanya Riqbal.

"Yuk yuk, mau kemana kita ?" jawab Andin.

"Puncak ajalah kita sewa villa" jawab Riqbal.

"Puncak tuh opo mas ?" tanya Tania.

Wajar sih Tania tak mengetahui tentang puncak, karna ia kan asli Surabaya.

"Jadi puncak tuh daerah pegunungan yang paling deket sama Jakarta, orang Jakarta kalo mau liburan ya biasanya ke puncak yang paling deket" jawab ku.

"Ohhh berarti disana dingin ta ?" tanya Tania lagi.

"Iya dingin"

"Boleh sih tapi yo jangan mahal mahal yo mas hehe" ucap Tania.

Akhirnya, kami pun mulai menghitung budget dari mulai bensin, keperluan makan dan biaya sewa villa 1 malam.

"Oke guys ini semua udah fiks yaa, kita berlima jadi masing masing 400 ribu. Kalo seandainya mas Irzal jadi ikut berarti bisa kurang" ucap Riqbal.

Aku senang, akhirnya aku bisa bersama dengan Andin dalam satu rumah diwaktu yang lama. Tapi aku juga memikirkan bagaimana caranya aku izin dengan Keysha, ia sudah pasti tak akan mengizinkan ku.

"Yaudah guys udah malem yuk balik, besok kita masih kerja kan" ucap Andin.

"Yuk yuk" jawab ku.

"Mas Erza anterin Andin yaa, kasian Andin sendirian kalo jalan" ucap Ninda.

"Iya tenang aja nanti gua anterin"

Kami pun mengemasi barang barang kami dan berpamitan untuk pulang.

"Daahh kita balik dulu yaa" ucap Andin sambil menaiki motor ku.

"Daah hati hatii" ucap Tania dan Ninda.

Aku pun sengaja tak bilang pada Keysha bahwa aku akan pulang, karna aku harus mengantar Andin dulu. Selain itu, aku juga sengaja tak mematika mode pesawat ku agar Keysha tak bisa melacak keberadaan ku.

Selama perjalanan, Andin banyak cerita bahwa ternyata rumah Kost nya lumayan seram. Ia beberapa kali diganggu namun ia tak hiraukan.

Beberapa saat kemudian, kami pun sampai didepan gerbang rumah kost Andin.

"Makasih ya kak, mampir dulu gak ?" ucapnya.

"Haha engga ndin ah udah malem"

"Hahaa lagian gue cuma basa basi, yaudah kak makasih ya udah dianter, hati hati yaa"

Nyessss rasanya hati ku senang sekali saat Andin mengatakan "Hati hati".

"Iyaaa, yuk gue balik yaa daahh"

Love AffairsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang