seekor kupu-kupu merah menghinggapi gaun yang tengah ku pakai. seakan tanpa arah, kupu-kupu itu kembali terbang dan meninggalkanku, dari belakang... aku dapat merasakan sesuatu menyentuh bahu ku. rasanya hangat, tangannya lembut sekali... "siapa ya?" tanyaku sambil menolehkan kepalaku
"nona muda bangun!, nona?!"
suara pelayanku berhasil membangunkanku dari tidur lelapku. tak kusangka tadi itu hanya mimpi...>kamar mako
aku menguap dan mengusap mataku, "hnn~, duhh... pagi pagi begini aku harus kemana sih? mako kan ga harus ikut kelas hari ini". pelayan tersebut menatap wajahmu dengan tanda tanya, "ehh? nona muda tidak ingat?". untuk menjawab pertanyaannya aku hanya menggelengkan kepala. "nona muda akan pergi bersama tuan dan tuan muda untuk menghadiri acara pertemuan yang dihadiri oleh orang orang penting. itulah kenapa nona muda harus cepat bersiap" jelas pelayan tersebut panjang lebar. aku mencoba mengerti dan kembali bertanya "mama ikut ga?". sayang sekali pelayan tersebut hanya menggelengkan kepalanya. namun karena kakak akan hadir, aku juga tentu saja akan ikut!.singkat cerita aku bergegas mandi dan bersiap. aku duduk di depan meja riasku sambil menatap betapa manisnya diriku ini, sambil menunggu pelayanku menata rambutku, aku iseng bertanya.
"heii, hari ini ada dresscode nya ga?". pelayan tersebut berhenti menyisirku lalu membuka lemari, dia membawa sebuah dress abu-abu ber-renda putih "ini nona muda, pakaian nona sudah disesuaikan dengan pakaian tuan muda" ucap pelayan tersebut sambil tersenyum girang, hingga iya kembali melanjutkan menata rambutku.aku senang memakai pakaian yang selaras dengan kakak, aku sudah dapat membayangkan bagaimana menyenangkannya hari ini!. aku menuju ruang makan untuk makan siang bersama
>ruang makan
aku sampai disini dan melihat kakak tengah memakan sarapannya.
"kakk, mama manaa? mama ga ikut?" tanyaku dengan polos. kakakku hanya menarik napas dan menatapku dengan malas sembari menjawab "kamu kan tau wanita itu tidak sempat meluangkan waktu untuk kita, lagipula ini bukan acara yang terlalu penting bagiku". mendengar jawaban kakak, aku mendengus kesal dan mulai memakan sarapanku.tak lama dari itu, papa datang sambil membawa kertas dan menandatanganinya. "kalian siap? maaf ibu kalian tidak bisa hadir, dia punya banyak rangkaian acara untuk pemotretan hari ini" ucap papa dengan datar. kami semua lanjut memakan sarapan kami, sampai akhirnya kakak mengajakku bicara. "mako, hari ini kamu jangan main sama kakak ya. teman teman kakak mau datang ke acara ini juga. kakak mau bermain bersama mereka" ucap kakakku dengan tatapan datar dan senyum yang menjengkelkan.
mendengar itu, aku refleks menangis keras.. "HUWAA MAKO MAU MAIN SAMA KAKAKK!! POKOKNYA KALO KAKAK GA AJAK MAKO MAIN, MAKO GAMAU IKUT" tangisan ku semakin keras dan dibarengi dengan teriakan. papa menatap kakak dengan tatapan jengkel "ryota, kamu tidak seharusnya seperti itu, mainlah bersama sama". berusaha meredakan tangisku, kakak menggenggam tanganku "baiklah, kita main sama-sama ya nanti" dia memasang senyum terpaksa. aku yang tadi menangis dan memasang wajah manja, kini kembali tersenyum licik. beberapa pelayan mengelap air mataku, dan membawaku ke kamar untuk meriasku lagi saat aku selesai makan. setelahnya, kami berangkat menggunakan mobil keluarga.
>lokasi pertemuan
saat kami sampai, kulihat seorang pria paruh baya menghampiri papa dan tampak berbicara sesuatu dengan serius. mereka asik berbicara sampai akhirnya aku dan kakak diperbolehkan keluar mobil. aku dan kakak berjalan sampai aula."cukup sampai disini, aku akan bermain bersama teman-temanku. kamu main sendiri atau cari teman baru saja yaa". kakak meninggalkanku bersama orang-orang asing di aula ini, kulihat banyak anak anak seusiaku yang bahkan tidak pantas jika dibandingkan dengan diriku yang manis ini. perasaanku campur aduk, aku merasa tidak nyaman karena tidak mengenal siapapun disini. bahkan aku tidak tau papa ada dimana.
aku berusaha menahan tangisku, berusaha menjaga penampilan dan image ku di depan publik. entah bagaimana caranya, aku merasa bahwa papa masih diluar aula bersama pria tadi. maka dari itu aku memutuskan untuk pergi ke luar aula. tepatnya aku pergi ke taman
>taman
kulihat beragam bunga disini, bunga mawar merah cantik yang mengingatkanku akan insiden kemarin. setelah aku sadar bahwa taman ini ternyata luas, kulihat seekor kupu-kupu merah menghinggapi gaun yang tengah ku pakai. seakan tanpa arah, kupu-kupu itu kembali terbang dan meninggalkanku. aku merasa bahwa Ini mirip dengan apa yang terjadi di mimpiku, maka aku tidak mau melewatkan hal yang tadi tidak terjadi di mimpi. aku memutuskan untuk mengejar kupu-kupu itukupu-kupu merah indah itu perlahan mulai terbang makin tinggi, melewati sebuah semak semak hijau. aku berpikir untuk menerobos semak tersebut. nyatanya, kulihat anak laki-laki yang lebih tinggi dariku tengah dihinggapi kupu-kupu yang ku kejar tadi. hendak menghampirinya, aku malah tersandung buku buku tebal lalu jatuh menghantam tanah. aku tidak mempedulikan rasa sakitku, dan langsung berdiri menatap laki-laki itu. otak-ku bertanya-tanya tentang mengapa ada buku buku dan toples dengan isi kupu-kupu di sekitar lelaki itu.
"heii, aku yang menemukan itu lebih dulu!" ucapku sambil bernapas terengah-engah. lelaki berambut hitam itu menatapku dengan mata biru nya yang sama indahnya dengan milikku. dia menatapku seperti robot yang sedang menganalisa dari atas sampai bawah, "Tentu saja, ambillah..." dia memasukkan kupu-kupu merah itu kedalam toples dan memberikannya padaku. aku menatapnya heran, kukira dia takkan memberikan itu padaku. dengan tatapan heran, aku mengambil toples berisi kupu-kupu merah itu tanpa sepatah kata lagi.
"sama-sama" ucapnya sambil tersenyum simpul. refleks kujawab "terimakasih". se singkat ini percakapan kita? ya tentu saja, siapa dia!. saat aku memutuskan untuk pergi, dari belakang... aku dapat merasakan sesuatu menyentuh bahu ku. rasanya hangat, tangannya lembut sekali...
"namamu siapa?" Tanya lelaki itu padaku. "kamu gatau aku siapa?" jawabku dengan angkuh seraya mengibaskan rambut. lagipula siapa yang tidak tau aku kan?
"Kalau begitu, maaf telah berlaku lancang... saya memang tidak mengenal lady, kalau begitu mari kita saling tidak mengenal saja. dimasa depan nanti, lady boleh melupakan moment ini. tapi saya akan selalu mengingat gadis berambut pirang panjang dan bermata biru ini terjatuh hanya karena kupu-kupu merah" ucap pria itu dengan lembut dibarengi tawa tipis yang manis. wajahku langsung memerah, aku malu! kenapa aku harus jatuh sihh. dengan tatapan sinis, aku meninggalkan dia seraya mengucapkan kata yang menjadi pemisah diantara aku dan dia.
"a-aku akan menyimpan kupu-kupu ini, d-dan ingatlah. bahwa namaku adalah HOSHIMAKO CALLISTO Y-YORUMITSU. a-aku harap kita dapat bertemu di masa depan!! t-tapii itu b-bukan b-berarti aku sangat i-ingin bertemuu d-denganmu lagi ya!!". setelah itu aku berlari kencang sambil membawa kupu-kupu merah dalam toples itu dengan wajah merahku. aku tak percaya aku dapat menghabiskan waktu yang mendebarkan. saat aku kembali, sesuatu yang mengerikan telah terjadi
KAMU SEDANG MEMBACA
harmony of six bullets
Teen Fictionberkisah tentang gadis keturunan bangsawan yang selalu merasa kesepian dan hampa sejak kehilangan sosok sang kakak. Tak hanya merasa kosong, gadis ini perlahan-lahan mulai kehilangan ekspresinya, sampai akhirnya tuhan memberi kesempatan untuk dipert...