chapter 10

4.6K 319 4
                                    

winter berbaring perlahan di ranjang nya setelah berhasil memaksa untuk pulang daripada dirawat di rumah sakit

"kalau ada apa apa langsung panggil bunda atau ayah ya, rin bunda nitip winter ya" pesan rose pada winter dan karina

karina membatalkan niatnya untuk menginap dirumah lia setelah kejadian tadi, dia ingin berterimakasih pada winter

"iya bun karin bakal jaga disini"

"nah kalau gitu kami tinggal dulu kalian silakan istirahat"

suara pintu tertutup terdengar setelah jisoo dan rose meninggalkan kamar

"win" panggil karina setelah dia duduk di tepi ranjang

"hm" winter masih pada posisi terlentang nya sambil terpejam jujur ini kepala nya masih terasa pusing

"terimakasih sudah tolong saya dan lia tadi"

"itu bukan murni bantu kamu tapi sama sama"

karina sedikit terkejut dengan jawaban winter, maksudnya?

"selamat malam" nafas winter mulai teratur lalu dia tertidur

karina menatap wajah tenang itu, wajah yang selalu memperlihatkan ekspresi tengil nya kali ini penuh lebam dan perban di mengikat kepala. tapi karina masih tidak habis pikir kenapa orang seperti winter dan kawan kawan senang sekali bergabung kelompok pembuat masalah dan melakukan hal hal yang negatif tentu membahayakan diri tapi itu semua pilihan masing masing ingin menempuh jalan yang seperti ini

"selamat malam winter" karina menyusul berbaring di sisi kiri ranjang dan mulai tertidur

tengah malam

karina merasa terusik dari tidur nya dia seperti mendengar rintihan seseorang, karina mencoba membuka mata secara paksa dilihat nya jam dinding masih pukul 1 malam. telinga nya kembali mendengar suara rintih dari sebelah nya

"winter?" panggilnya perlahan, dilihatnya winter seperti sedang menangis menahan sakit

"astaga winter" karina terkejut saat menyadari perban kepala winter terlihat sangat memerah "kepala mu pendarahan"

baru saja karina akan keluar untuk memanggil jisoo dan rose tapi winter melarangnya

"jangan ini gapapa"

"kamu diam saja disana" kekeh karina akan keluar kamar

"saya bilang gapapa" bentak winter "tolong diam saya gamau mereka panik"

karina berdiri ditempatnya menatap heran pada winter "maaf bisa tolong bantu saya" winter kembali bersuara

.

dengan telaten karina melilitkan perban baru pada kepala winter, pendarahan tadi sudah berhenti dan sudah dibersihkan oleh karina

"kamu benar tidak apa apa?"

"iya tolong jangan katakan apapun pada mereka"

"baiklah, sudah selesai"

perban sudah terpasang rapi dan senyaman mungkin "sebaiknya kamu kembali tidur dan saya rasa besok pagi pasti sakit lagi"

"kamu juga terimakasih bantuannya"

sekarang sudah pukul 2 lebih dan tanpa percakapan apa apa lagi mereka kembali tertidur

.

benar kata karina tadi malam, pagi ini winter merasakan nyeri yang hebat di kepala nya tapi tetap pada kemauannya winter melarang karina memanggil seorang pun pagi ini. karina hanya bisa menyaksikan bagaimana winter menahan sakit di kepala nya bahkan air mata winter seringkali terlihat menetes karrna menahan sakit

I'm Gonna Love You - WinRinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang