update lagi boleh y? smoga tidak bosan :)
WARNING! 21+
basah ditanggung sendiri ;)
~
-----Stay, and Love Me!-----
Gracia sedang tidak bermimpi. Merebah bersebelahan, begitu dekat, saling tatap, bersama sang tambatan hati. Rasanya begitu hangat dan menyenangkan. Gracia bisa merasakan dengan jelas seseorang kini tengah melingkarkan tangan begitu erat di tubuh rampingnya.
Hening.
Hanya sahut-sahut tawa kecil dan semburat malu yang saling keduanya lemparkan. Syahdu. Bahkan Gracia juga begitu jelas merasakan degup jantung Shani yang berdebar sangat kencang—serima dengan miliknya jua.
Sedang Shani turut tak mau menyangkal adanya getaran itu. Ia biarkan sang istri yang kali ini mendekatkan kepalanya ke bagian dada kiri. Menempelkan telinganya disana seraya menikmati kehangatan yang terbangun secara alami.
"Shani?"
"Hm?"
"Kamu nggak mau periksa jantung?" cetusnya yang kini membuat Shani langsung terkekeh geli. Di jauhkannya kemudian sedikit tubuh sang istri agar tak sepenuhnya menempel pada dada kirinya lagi. Shani, malu.
"Aku langsung kronis jantung kalau sama kamu aja. Kalau sama yang lain nggak bakal deg-degan kayak begini."
Blushh
Gantian Gracia yang lagi-lagi di buat salting tak karuan. Semburatnya makin merah padam tumbuh di kedua pipi tirusnya yang masih terangkat membentuk lengkung senyum indah.
"Kamu lagi gombalin aku?"
"Menurut kamu?"
"Bukan apa-apa, Shani," sahut Gracia seraya menusuk-nusuk pelan lubang lesung pipi sebelah kanan Shaninya, "Aku malu." Shani lagi-lagi hanya tersenyum kecil mendengar polosnya jawaban sang istri. Tak tahu saja Gracia bahwa lebih dari itu jantung Shani jauh morat-marit dari saking ndredegnya.
"Aku pingin bayar sesuatu."
Sejenak Gracia langsung mengerutkan kening. Tak mengerti akan maksud pernyataan Shani barusan, "Bayar apa?" balik bertanya, namun Gracia tak kunjung menerima balasannya. Keduanya malah makin lamat saling tatap. Ada deru nafas tak teratur yang Gracia tangkap sebagai bahasa yang sepertinya ia mulai mengerti maksud dan keinginan Shaninya. Ia sambut sang tambatan hati yang kini menyapa hidung bangirnya dengan bibir. Turun kebawah, lalu di teruskan dengan kecup-kecup singkat tepat disana, di dua belah bibir Gracia yang lantas langsung memberikan celah agar Shani bisa mencumbunya dengan leluasa.
"Kamu bakal tau itu sebentar lagi," bisik Shani sesaat ketika sejenak cumbuannya terlepas hingga menyisakan sedikit benang saliva yang menjuntai di seperjengkal antara bibirnya dengan sang istri.
Ahh... Gracia mabuk kepayang.
Perkataan yang baru saja membisikinya bahkan seolah langsung hilang—berganti dengan remang yang makin bertandang. Bungkam, ia tak mampu menjawab. Entahlah mantra apa yang Shani berikan, Gracia memang berhasil di buat cukup terhipnotis dengan segala sentuhan yang makin intens ia dapatkan. Ada desir hebat yang mengalir di sekujur tubuh. Desir aneh yang membangkitkan sesuatu yang menuntut untuk segera di tuntaskan. Tapi tentu Gracia tak mau ini berjalan dengan lekas. Kalau pun bisa, ia ingin menghentikan waktu detik ini juga. Jauh lebih lama, Gracia mau menikmati segala sentuhan Shani yang membuat gejolak hatinya porak-poranda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay, and Love Me! (Greshan Fanfiction)
ФанфикHari itu, saat dedaunan mulai menguning dan rintik hujan menghantarkan musim gugur. Dua pasang manusia yang sebelumnya tak saling kenal dan bersua tanpa sengaja takdir memaksa mereka untuk Bersatu dalam bahtera rumah tangga. Di atas bentala kota den...