Follow ig:
@silvamm_228Elbara sedang berada di kamar nya sekarang,di temani secangkir kopi susu kesukaan nya dan tentu nya di temani angin malam yang terhembus dari jendela yang di biarkan terbuka.
Sesekali dia meminum kopi nya itu sambil melihat ke layar laptop. Dia nampak begitu fokus membaca beberapa berita di laptopnya.
"Skizofrenia,penyakit psikologis yang dimana kondisi pikiran tidak dapat fokus karna tekanan mental yang di alami," kata Elbara membaca artikel itu.
Dia pun sedikit berfikir. "Perasaan gue fokus fokus aja. Skizofrenia kan buat orang yang suka gak fokus,"
Elbara saat itu benar benar lebih tenang dari sebelumnya. Setelah dia menyeruput minuman nya itu,dia baru sadar bahwa besok adalah hari dimana dia bertemu Viola pertama kali.
"Nyebelin juga gue penasaran sama si Viola. Apa gue suka ya sama si Viola?" Dia bermonolog sendiri,sambil menatap langit langit di atas.
"Eh! Ngak banget gue suka sama si Viola!" Ujar nya sambil menepuki bibirnya.
▶▶
Kini Viola mulai bersemangat ke sekolah,walau memang sekarang adalah hari dimana yang Viola takut kan sebelum dia bertemu Elbara,yaitu hari pertama ujian.
Semangat si semangat,tapi tetap saja Viola tidak merasa tenang untuk menjalani hari ini sepertinya. Dari semalam dia membaca semua materi dari Elbara,dia harap harap itu akan menempel pada otak nya untuk satu minggu ini saja dan seterusnya.
Nampak sudah banyak orang yang berlalu lalang di depan ruangannya masing masing.
"Tenang Viola..." Ia menghirup nafas nya dalam dalam. Sebab belum memasuki ruangan saja,dia sudah mendapat aura tidak mengenakan.
"VIOLA!" Elbara menyapa Viola,sambil berlari kecil menghampirinya. Karna sistem ruangan di acak,yang membuat ruangan mereka berdua berdekatan.
Viola menoleh ke arah sumber suara,yang terdapat Elbara di sana. "Elbara? Ngapain lo kesini?" Tanya Viola.
"Suka suka gue lah!" Jawab nya.
"Eh tapi gue deg deg an tau," ujar Viola,memegangngi dadanya sesak.
"Lo ngertikan materi dari gue? Lo paham,lo tau,lo bacakan?" Tanya Elbara.
"Iya gue udah ngelakuin semuanya. Sampe sampe gue laminating materinya itu,terus gue tempel di otak!" Jawab Viola prustasi oleh keadaan nya saat ini.
"Nanya mulu," gumam Viola.
"Yaudah kalo ngerti ngapain deg deg an? Kan udah tau,udah ngerti,udah baca! Yaudah apalagi yang perlu lo takutin," jawab Elbara.
"Ya tetep aja!" Balas Viola.
Setelah lima belas menit kemudian,bel bunyi yang menandakan seluruh siswa/i di harapkan untuk memasuki kelas masing masing.
Dengan perasaan yang lumayan tidak tenang Viola memasuki ruangan dan duduk sesuai bangku yang di tentukan. Lalu guru pengawas pun datang,kondisi pun mulai cemas.
Dari beberapa kali ujian,Viola tidak pernah se antusias ini. Walau memang benar dia merasa sangat khawatir.
.......
Dia keluar ruangan dengan perasaan yang sedikit lega,setelah mengerjakan dua pelajaran dalam ujian hari ini. Bahkan setelah keluar pun dia masih merasa cemas,dia benar benar tidak fokus tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAL '143
RandomDi saat dunia hanya menuntut hidup Viola,hanya Elbara yang mengerti keadaan Viola saat itu.