~annyeong yeorobun~
John Chaiden terus fokus terhadap berkas yang berada dihadapannya, permasalahan baru pada kantor miliknya di Lombok membuat waktunya dihabiskan di dalam ruangan sehingga lelaki itu melupakan jam istirahat padahal tubuhnya sudah lelah dan butuh istirahat. Jo sedikit kewalahan apalagi Sean tidak membantunya karna ia meminta asisten pribadinya itu untuk mengurus perusahaan di Jakarta.Kebakaran ini mengakibatkan kerugian yang cukup besar tapi tidak membuat Jo menjadi bangkrut, banyak juga yang menjadi korban. Jo juga meminta bantuan pihak kepolisian untuk mengusut penyebab kebakaran pada kantornya karna ia merasa ada yang janggal dengan kebakaran ini.
Pintu ruangan Jo terbuka lalu menampilkan wanita dengan pakaian kantor dengan membawa sebuah map pada tangannya, wanita itu berjalan menghampiri meja kerja Jo.
"Selamat siang Pak Jo, maaf saya mengganggu, saya mau memberitahu kalau semua administrasi korban sudah selesai." ucap Bella, sekertaris Jo
Jo mengangguk "Apa ada kabar baru dari kepolisian?"
"Belum ada Pak, tapi anda memiliki jadwal pertemuan dengan salah satu keluarga korban yang kemarin belum anda temui."
"Ya, anda bisa kembali dan pesankan saya americano."
"Maaf Pak Jo apakah anda tidak ingin istirahat dulu? Saya lihat anda sudah meminum 2 gelas kopi hari ini." ucap Bella dengan sopan
Jo menghela nafas "Pesankan saja, kamu tidak perlu banyak berbicara!"
"Maaf Pak Jo tapi Nona Reana meminta saya untuk mengatur jam istirahat anda."
Saat mendengar nama gadisnya, Jo menatap tajam Bella yang langsung saja menundukkan kepala karna takut melihat tatapan tajam Bosnya itu.
"Kapan?"
"Sekitar dua jam yang lalu Nona Reana menghubungi saya."
Jo berdecak "Saya akan istirahat tapi tetap pesankan saya americano."
"Baik Pak Jo." jawab Bella lalu bergegas keluar dari ruangan yang terkenal dengan auranya yang mencekam itu. Bagi beberapa karyawan setiap masuk keruangan Jo memang selalu merasakan aura yang mencekam ditambah Bos mereka itu selalu menampilkan wajah datar.
Setelah kepergian sekertarisnya, Jo mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Reana tapi sebelum menekan nomor ponsel Reana, lelaki itu menatap foto Reana yang ia jadikan wallpaper lalu terbitlah senyuman diwajah tampan itu.
"Aku kangen banget sama kamu, Ana." gumamnya
Jo pun segera menekan nomor ponsel Reana dengan wajah senang Jo menunggu kekasihnya itu menerima panggilan dari dirinya tetapi seketika kening lelaki itu mengerut karna Reana tidak mengangkat telepon darinya kemudian Jo kembali mencoba menghubungi kekasihnya itu tapi hasilnya tetap sama tidak diangkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Kutub Utara
FanfictionJANGAN LUPA FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA WARGAKU! ¤¤¤¤¤¤¤ John Chaiden Addison atau yang sering di panggil Jo ini seorang Ceo Addison Company (perusahaan terbesar di Indonesia) yang sangat terkenal akan ketampanan dan juga kebaikannya. Tidak akan ada...