3 | UKS

134 25 15
                                    

"Argk" rintih Taufan tak kala merasakan air dingin menerpa kulit pucat nya mungkin saja ada beberapa kulit yang melepuh akibat terkena tumpahan kuah panas tadi.

"YAK! APA YANG KAU LAKUKAN PADA TEMANKU?!" jerit ochobot saat sadar dari terkejutnya beberapa detik yang lalu. "Aku hanya membantu supaya kulit teman mu itu tidak mengalami luka lepuh yang parah, dasar cebol." Balas Solar dingin perlu kalian ketahui bahwa Solar paling tidak suka di bentak kec. Anggota keluarga dan sang sahabat selebihnya tidak.

Solar berjalan ke arah Taufan yang sedari tadi diam memperhatikan perdebatan singkat sang teman dan sosok yang baru ia lihat, "mungkin dia anak baru yang jadi pembicaraan semua orang" batin Taufan.

"Hei!" Solar mengkerut kan keningnya saat tidak mendapatkan respon dari pemuda di depannya. "Hei..Taufan?" panggil solar kembali dengan memanggil nama si pemuda, masih tak ada respon yang di dapatkan oleh Solar.

Entahlah Solar tak menyukai perasaan ini perasaan panik yang tak berdasar karena tidak mendapat kan respon dari pemuda yang baru ia ketahui nama,

"ugh". Akhirnya Solar mendapatkan kembali intensitas Taufan ke dunia nyata.
"T terkasih da-" belum sempat menyelesaikan ucapannya kegelapan telah mengambil ahli kesadaran Taufan.

Melihat sosok di depannya mulai kehilangan kesadaran nya Solar dengan sigap menahan tubuh yang basah tersebut dari terjatuh ke lantai kantin yang keras, kedalam pelukannya.

Dengan panik Solar melihat kesana sini demi melihat sang kawan yang tengah meminum es teh di meja tempat mereka makan tadi. "HEI BLAZE KAU KEMBALI SAJA DULUAN! DAN KAU CEBOL JANGAN DIAM SAJA AYO TUNJUKKAN LETAK UKS NYA BERADA!"

Semua orang di kantin di buat serangan jantung karena teriakan, seorang pemuda yang sialnya amat tampan yang mengurungkan niat awal mereka untuk menjahit mulut tersebut karena membuat serangan jantung mendadak.

Tak ayal seperti dua orang yang di teriakan oleh sosok pemuda tersebut aka. Solar,
Solar sendiri tidak memperdulikan tatapan semua orang yang menuju padanya, dengan tangkas memindahkan tubuh yang tidak sadarkan diri itu ke punggung belakang.

Tidak perduli jika nanti seragam sekolah nya akan ikut Kotor, terus berlari menyusul teman pemuda yang tak sadarkan diri di punggung belakang, tidak peduli akan sumpah serapah yang di lontarkan dari siswa/i yang ia tabrak saat berlari dari area kantin ke ruang kesehatan aka. UKS

Tanpa di sadari oleh siapapun,terdapat sosok yang menatap kepergian S.O.T(Solar, Ochobot, Taufan) ke UKS dengan tak suka terutama ke arah Taufan, mengeram marah sampai sendok yang di genggaman di tangan tanpa sadar bengkok sangking kuatnya genggaman itu.

Tak terasa sekarang mereka telah berada di UKS setelah tadi mendapatkan sumpah serapah dari orang orang yang di tabrak Solar.

"Ini" ucap Solar sembari memberikan sejumlah uang berwarna merah ke arah Ochobot. "Untuk apa?" heran? tentu saja siapa yang tak heran jika di berikan uang dalam jumlah banyak dari orang yang baru saja di temui.

"Beli makanan untuk Taufan juga dirimu kalian belum sempat makan bukan?, oh iya jangan lupa belikan seragam baru untuk Taufan" setelah mendengar itu cho segera saja pergi dari UKS untuk membeli makan untuk mengisi perutnya yang berdemo meminta di berikan makan,dan jangan lupa untuk sang sahabat yang terbaring tak sadarkan diri di ranjang tempat tidur di UKS tak lupa seragam baru.

Sembari menunggu teman dari pemuda yang tak sadarkan diri itu bangun, Solar mengambil kotak obat berencana untuk mengobati luka lepuh yang ada di tubuh Taufan, saat membuka seragam yang di kenakan Taufan Solar terkejut sangat terkejut karena di suguhkan banyak nya luka di tubuh tersebut, ada yang sudah menjadi bekas, belum kering, dan baru?

Entah apa yang telah terjadi dengan sosok tersebut Solar tak ingin ambil pusing walau tidak sesuai dengan kata hati,dengan telaten Solar mengobati luka yang ada di tubuh Taufan.

Setelah selesai bertepatan dengan itu pintu ruang UKS terbuka menampakkan sosok pemuda dengan Surai blonde dan manik mata biru safir a.k.a Ochobot

"Apa kau sudah makan?" tanya Solar sembari mengambil bingkisan yang di serahkan oleh pemuda di depannya.
"Ya, and tnks yak atas traktiran nya kapan kapan traktir lagi oke bang"

Au.emang gak ada sopan santun nya ni bocah_-"
Cho. makanan gratis sapa si yang kagak mao yakan

oke back ke cerita abaikan yang barusan

"hm,apa kau bisa mengizinkan Taufan untuk tidak mengikuti pelajaran?" ucap Solar sembari mengelus rambut Taufan karena mengkerut kan dahinya pertanda terganggu, setelah tidak ada lagi kerutan di dahi tersebut kini Solar kembali fokus ke pemuda yang setia berdiri di depan pintu.

"tanpa di suruh pun aku akan melakukannya, kalau begitu aku titip teman ku ya kak"

"ya pergi sana hus hus" sembari mengibaskan tangannya seperti mengusir hewan.

"KAU MENGUSIR KU HUH!?" hei siapa yang terima di perlakukan seperti itu coba.

"Tidak dan JANGAN BERTERIAK" Solar mendelik tak suka ke arah Ochobot sembari kembali mengelus Surai Taufan memastikan anak itu tak terbangun karena teriakan barusan.

"hehehe sorry bang" setelah mendapatkan tatapan tak bersahabat dari kakak kelasnya itu ochobot langsung meminta maaf sembari tersenyum canggung, langsung melesat ke luar ruangan menghindari tatapan itu.

Tak terasa hampir satu jam kelopak mata itu yang sedari tadi menyembunyikan manik safir itu kini terbuka, menampakkan manik yang selalu memancarkan ke teduhan bagi siapa saja yang melihatnya.

Solar yang sedari tadi berada di seberang tempat tidur Taufan yang sibuk dengan handphone kini mengalihkan pandangannya ke arah Taufan.

"Sudah lebih baik?" seperti sebelumnya tak ada respon yang di dapatkan Solar dari pemuda ini. Sedangkan Taufan semenjak bangun tadi terus memperhatikan sosok di depannya dengan intens tanpa berkedip sedikit pun.

"Gw tau gw keceh jadi gak usah di liat Mulu kali." Solar sebenarnya agak risih terus di tatap dengan mata bermanik safir tersebut.

"M maaf" ah Taufan kembali takut saat menyadari sosok di depannya tersebut tak suka di tatap oleh nya, jelas sekali dari ucapan yang baru saja Taufan terima.

"Sudahlah, ini makan lalu jangan lupa meminum obat yang ada di nampan"

"M makasih kak.. dan maaf merepotkan kakak" menunduk selalu menunduk yang sedari tadi Solar perhatikan

"tak masalah dan namaku solar ya Taufan panggil aku kak solar ok?" dengan gemas solar mengacak acak rambut Taufan.

SEPERTI BIASA TINGGALKAN JEJAK BERUPA KOMENTAR AND VOTE YA!!     

BIARKAN AKU YANG MENJAGANYA!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang