15

93.1K 5.5K 62
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.
Mengandung kata-kata kasar dan kekerasan!

****

Ezi melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, dan tak lama dia tiba di parkiran rumahnya. Berjalan dengan perasaan penuh amarah.

'Aarrggghhhh SIALAN!' teriak Ezi, bahkan dia langsung membanting vas bunga.

Prangg

"Bajingan! Liat aja gue bakalan bales semua perbuatan kalian! Arrghhhh anjing!"marah Ezi

"Ezi! Ada apa ini"ucap Yuda ayah dari Ezi.

"Pah, kita harus bikin rencana secepatnya! Perempuan sialan itu bakalan mutusin pertungan Ezi dan Vera!"ucap Ezi dengan datar

"APA! Sialan!! Papa akan menyusun rencana!"ucap Yuda

"Hmm, aku ke kamar dulu"pamit Ezi dan meninggalkan Yuda sendirian.

"Wiliam! Tunggu kehancuran kalian!"ucap Yuda dengan dendam yang teramat besar.

****

Di kediaman Milton. Sudah 5 hari Tama tidak keluar dari kamarnya, bahkan dia tidak makan apapun. Tentu saja, kelakuan Tama membuat semua menjadi khawatir, terutama sang kepala keluarga.

"Tama buka, ini Daddy"ucap Wiliam yang di jawab dengan keheningan.

"Tam, gue tau Lo denger. Setidaknya Lo keluar makan tam, jangan nyiksa diri Lo sendiri"ucap Rayan dan lagi lagi hening.

"Gimana dad? Aku khawatir sama Tama"ucap Rayan

"Dad, coba minta mom buat datang ke sini"lanjut Rayan

"HM, Daddy usahakan. Kalo gitu Daddy ke kantor dulu, kamu tetep awasi Tama"ucap Wiliam di angguki oleh Rayan.

Sedangkan di dalam kamar Tama hanya duduk di atas ranjangnya. Dia memandang kosong ke arah jendela, ternyata kehilangan untuk kedua kalinya jauh lebih menyakitkan. Setelah dia kehilangan ibu kandungnya kini dia kehilangan ibu sambungnya juga.

Tanpa terasa air matanya kembali mengalir deras, tak ada suara yang dia keluarkan hanya air mata.

"Mom, Tama jahat. Pasti mom merasa sedihkan? Maafin Tama mom......huuu... Tama.....gak bisa gini terus.....huhuuu.....Tama nyesel mom....di sini, di sini rasanya sakit...... Banget huhu....."guma Tama sambil terisak hebat.

"Mom....Tama...gak sanggup lagi..... Huu... Tama mau ikut mom aja.....jemput Tama mom....Tama mohon...."air matanya tidak mau berhenti, bahkan bertambah deras. Entah apa yang dipikirkan Tama, dia bangkit dan berjalan menuju meja belajarnya. Duduk di kursi dan menatap suatu benda.

Entah bagaimana benda tersebut ada di atas meja belajarnya. Dengan perlahan dia mengambil benda tersebut, benda kecil tipis tapi tajam, apalagi kalau bukan silet.

Tama sudah tidak bisa berpikir jernih, penyesalan yang dia rasakan membuatnya menjadi hilang akal.

Dengan perlahan dia menempelkan ujung silet yang tajam ke pergelangannya.

'mom,,,Tama mohon..jemput Tama. Tama capek mau sama mom aja'batin Tama

Srett

Tanpa ragu dia menyayat pergelangannya dengan cukup dalam. Darah langsung mengalir deras bahkan menyiprati wajah Tama, Tama tersenyum rasanya begitu menengkan. Rasa sakit yang dia alami malah membuatnya menjadi tenang, perlahan tapi pasti kesadaran Tama mulai menipis.

Dengan sisa tenaganya Tama berjalan ke arah kasur, dia merebahkan tubuhnya yang sudah lemas ke kasur. Tangannya tak sengaja menyenggol gelas yang berada di nakas, di sebelah tempat tidurnya. Dan perlahan matanya mulai tertutup.

ANTAGONISTIC MOTHER ☑️(TRANSMIGRASI)REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang