01. Foto.

1 1 1
                                    

Entah ada berapa foto laki-laki yang Bunda tunjukkan padaku saat dimeja makan. Padahal foto-foto minggu lalu saja belum aku lihat. Dan sekarang Bunda menunjukkan foto Keisya-sahabatku yang sudah pindah lima tahun yang lalu tengah merayakan bulan madunya di Bali.

Bunda selalu saja mendesakku untuk segera menikah. Selalu saja dengan alasan umurnya yang sudah semakin tua. Jujur saja, aku bosan. Hampir setiap hari Bunda menunjukkan foto anak dari kenalannya.

"Awas nolak lagi. Bunda udah bela-belain mintain nomornya mereka. Rata-rata anak tunggal kaya raya," katanya begitu.

Aku menyimpan ponselku kembali kedalam kantong, bangkit dan permisi untuk kembali bekerja. Bunda berdecak sebal, seharusnya Bunda tau kalau aku memang tidak tertarik dengan 'PERNIKAHAN'.

Maaf.

Diumurku yang tiga puluh lima tahun ini, mungkin orang-orang berfikir kalau diumur segini aku tidak laku. Atau-sering disebut tukang gosip komplek sini istilahnya Gadis Tua. Aku sama sekali tidak pernah tersinggung dengan ucapan mereka karena memang itulah faktanya.

Pintu segera aku kunci rapat, gorden jendela juga aku buka lebar agar matahari masuk. Tidak lupa membuka jendela, menyetel lagu favoritku sedikit kencang. Pemandangan pertama yang aku lihat adalah Nata-anak tetangga. Maksudku anak bu Isni yang belasan tahun menjadi sahabatku. Juga musuh bunda karena memang aku dan Nata ditentang berteman oleh kedua orang tua kami.

Nata sudah berpacaran dan sebentar lagi mereka akan kejenjang yang lebih serius. Sedangkan aku masih begini-begini saja. Dan bodohnya dia malah memilih menghabiskan waktunya denganku saat senggang.

"Woi, keluar yuk!"

Nata terlihat berdiri dan berteriak padaku. Aku pun ikut berdiri sambil menyilangkan tangan tanda menolak atas ajakannya.

"Ada kue gratis nih!" lanjutnya histeris.

"Gak mau, kerjaan numpuk!" balasku tak kala kerasnya saat berteriak.

Nata kembali duduk dilantai balkonnya. Aku kembali kemeja kerjaku, mulai menggambar yang dimana ini pekerjanku. Hari ini aku hanya perlu membuat sketsa, dan lanjut besok untuk coloring.

Oh ya, aku komikus.

Komikus yang cukup terkenal dengan lima ratus dua ribu orang pengikut diakun ingramku. Pekerjaan ini satu-satunya sumber nafkahku yang sudah aku geluti selama lima belas tahun ini sangat aku nikmati, lika-likunya yang tak semudah pikiran orang sudah aku lewati sejak lama.

Sekarang aku hanya menerima hasil dari kerja kerasku. Hari-hari pekerjaanku hanya duduk didepan layar, dan tangan juga otakku bekerja sama menyalurkan ide cemerlang.

Terimakasih sudah mampir kesini. Maaf atas tulisannya yang buruk. Mohon koreksi dan masukannya.

 Mohon koreksi dan masukannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


ALLEN 26 TAHUN.
GAK SUKA MAKANAN BERKALORI TINGGI.
SUKA ERIN.

ERINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang