ambisi.

945 133 12
                                        

THE FIRST'S POV

Pulpen tersematkan diantara telinga dan kepalaku, rambutku tersanggul keatas berantakan. Hujan masih saja menghantam bumi membuat tanah halaman menjadi licin. Jendela kamar tertutup menampilkan titik-titik hujan disana. Kini hanya lampu redup kuning menjadi satu-satunya pencahayaan pada malam ini diruanganku.

Ku eratkan selimutku sambil mendengar suara deras. Bilik tanpa pendingin ruangan ini terasa jauh lebih dingin dari biasanya. Mataku tertuju pada kaktus kecil yang ku letakkan didekat jendela. Itu dari Sho. Katanya hadiah ulang tahun saat aku beranjak umur ke-17, tahun lalu.

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat semester baru sudah dimulai tandanya tak ada lagi bermalas-malasan. Kalau dipikir-pikir, to-do list ku banyak sekali ya?

Dari mulai pagi hingga siang. Dari siang ke malam. Semuanya sudah dibuat jadwalnya di buku catatan, terus begitu setiap hari. Tapi tak apa, semuanya jadi lebih teratur... sepertinya.

Pandanganku beredar tak sengaja tertuju pada medali emas yang gantung di dinding dekat lemari. Senyumku pudar, aku benci.























Kenapa semuanya berhenti?








































Kapan aku bisa jadi berguna lagi?










































Sial.




























originally by © Amoeba_UwU










notes!
ada yang kangen?
wkwkw kasian begete ya ges di ghosting🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
















.

PROTECT [WEE!!! X READER] *UNDER REVISION BEFORE CONTINUING*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang