"Lo lebih suka topik tentang tumbuhan apa hewan kalo ambil skripsi?"
Helma cuma terus menonton game dari layar ponselnya. Setelah lebih dari 30 detik, dia akhirnya menoleh. Melihat Karina dengan ekspresi tak terbaca. "Lo mau ambil topik yang mana?"...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
"Sumpah, si Helma perasaan kenapa sekarang jadi tambah ganteng, ya?"
Siang sehabis zuhur ini niatnya kelompok 2, yaitu kelompokprojectnya yang kemarin dibagi mau mengadakan rapat pertama kali untuk bahas apa yang mau dibuat, jujur Karina ga bakal nyangka pembahasan pertama yang dua anggota kelompoknya yang notabennya cewe populer di kelas harus membicarakan si Helma yang pemalasnya naudzubillah.
"Anjirrr, iya woi! Mana pake baju item. Asli, sih gue tiba-tiba jadi naksir."
Karina terus berusaha ga teriak sambil bilang, LO SEMUA DITIPU TAMPANG GANTENGNYA, YA! Untung dia masih sadar.
"Ehh, Karr, dia orangnya gimana, sih? Kan lo dari semester awal dah kelompok terus sama dia. Pasti ngerti jelek-baiknya dong??"
Jelek semua, ga tahu baiknya apa. Karina membatin dalam hati.
"Lumayan ... seru orangnya. Ya kek orang-orang biasa lah."
"Ohhh, gapapa dong, ya, gue taksir. Ga freak, aneh, mah aman, gue sempet kira dia wibuuu. Dah ga mau kalo dia masuk sekte itu."
Ga freak apaan? Dia freak banget! Ya, meskipun kadang-kadang. Karina menahan agar tidak mendengus.
"Diem, sih orangnya. Gue aja ga bisa nebak pribadi tu anak gimana."
Diem apanya? Dia itu berisik banget! Karina yang dilihat Ika, langsung mengangguk menyetujui asumsi cewe itu.
"Eh, tuh, si Seno sama Helma! Kok ada Seno juga?"
Karina melihat ke arah mereka, dua lelaki dengan tampang menyebalkan itu tiba-tiba sok akrab kepada Ika dan
"Maaf solat dulu, nunggu lama?"
Ya, menurut lo? Bisa-bisanya ngaret 30 menit! Lagi-lagi cuma sampai dalam hati Karina mengatakannya.
Ika dan Alya mulai mengajak Helma berbicara. Ga tau kenapa Karina cuma bisa dengerin, pembahasannya kalau boleh jujur dia ga terlalu tertarik. Karena bangku cuma 4 dan Seno sendirian, Karina inisiatif mendekati Seno dan duduk di sebelahnya. Diam gadis itu melihat sekeliling. Tiba-tiba gadis itu jadi kepikiran, itu si Helma nyadar lagi dideketin dua cewek sekaligus ngga, ya?
"Heh. Bengongnya nanti dulu."
"Ck. Apa sih, No." Karina melirik Seno yang baru saja menjejelinya permen kacang. Dapet dari mana deh tu orang?