Vibes karina - seno(Soon wkwkwk) vibes karina - helma
***
"Kar gue minta maaf."
Seno yang duduk di antara dua manusia aneh itu langsung menoleh ke sisi kanannya. "Itu lu lagi diajak ngomong, Kar."
"Bilangin, gue males ngomong sama dia, No." Karina mendengus lalu berbisik lirih,"Dasar beban kelompok."
Seno menjitak kepala Karin setelah tahu dengusan lirih itu. Karina melotot tak terima, tahu sih kalau dia keterlaluan, cuma kan si helma emang nyebelin? Seno yang di tengah itu lantas menoleh ke samping kirinya yang tak lain adalah si Helma. Helma juga ternyata sedang menoleh ke arahnya. "Gue denger, Sen."
Helma menggaruk alis. "Gue maksudnya bukan nggak mau kerkom, Kar." Entah kenapa Helma rasanya harus menjelaskan ini. "Gue liat lo tidur, jadi gue mikirnya lo cape. Terus pas tanya si Alya sama Ika mereka juga setuju kerkomnya minggu depan soalnya mereka juga ada rapat BEM di perpus. kemarin gue mau jelasin, tapi bingung gimana ngomongnya, lo kan ngehindar terus."
Hening lama.
"Sorry, Kar."
Seno malah jadi yang nggak enak sama Helma setelah selesai mendengarkan penuturan anak itu, ia menyenggol lengan Karina kasar. "Tuh, dengerin, Kar! Maksud dia tu baik anjir."
"Apasih lo kok jadi belain dia??" ucap Karina nyolot.
"Dia nggak sepenuhnya salah ege!"
Karina tidak menjawab, malah memandang ke arah lain. Kenapa, sih, si Helma sampe jelasin begini? Kan jadi ketahuan dia cuma salah paham. Ada si Seno juga lagi. Ck.
"Ya udah. Kalo gitu ceritanya gue juga sorry main marah kemarin."
Helma mengangguk. "Oke."
"Dah kan lu berdua dah akur? Gue cabut latihan UKM ya bye!" Seno berdiri, lalu menoel pipi Karina hingga gadis itu mengaduh kaget. "Yang akur!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Before WE Graduated || College series
Novela Juvenil"Lo lebih suka topik tentang tumbuhan apa hewan kalo ambil skripsi?" Helma cuma terus menonton game dari layar ponselnya. Setelah lebih dari 30 detik, dia akhirnya menoleh. Melihat Karina dengan ekspresi tak terbaca. "Lo mau ambil topik yang mana?"...