~Milan POV~
Ini adalah hari yang cerah dan damai di kelasku. Hari ini
pak S. Budi atau yang biasa di panggil Pak budi sedang
absen karna istrinya melahirkan. Karna tidak ada guru pengganti. Kelas pun mendadak menjadi riuh bak pasar malam.Seperti biasa, aku tertidur di jam pelajaran Pak Bambang. Sedari dari pak Bambang terus mengamati ku dari
kursi Guru."Pstt... Mil... Bangun" bisik seseorang kepadaku sambil menggoyang-gotangkan badanku. Pemuda itu bernama
Piki skype kye. "Ngh... Lima menit lagi" gumanku tanpa membuka mataku sedikitpun."HEH..!! ITU SIAPA YANG TIDUR DI BELAKANG ?!".
Mendengar hal itu aku langsung membuka mataku
lebar-lebar. " MILAN..! KAMU ITU YA-"Kriing....! Kriiing...!!
Sebelum pak Bambang menyelesaikan ucapannya
bell jam istirahat berbunyi. "Ekhem... Baik nak-anak kita
akhiri pelajaran hari ini. Milan... Jangan sampai kamu
ngulangi hal yang sama lagi PAHAM!" tegas pak Bambang sambil menekankan seluruh kata-katanya. Aku
Reflex berdiri dari duduk ku "eh.. P-paham pak!"
Ucapku gelagapan.Setelah memarahi pak Bambang mengambil tas
ranselnya, dan melenggang keluar kelas. Aku menghela
nafas lega sambil mengelap pipiku yang terdapat bekas
liur di atasnya."BWAHAHAHAHA... mamvus, dimarahin pak Bambang
kan lo" piki tertawa terbahak-bahak sambil memukuli punggungku. Aku mengerjapkan mataku agar rasa
Kantukku hilang.Secara tiba-tiba Neil muncul di hadapan kami dengan
muka datarnya. " Anjir..! BISA GAK SIH GAK MUNCUL TIBA-TIBA?!"Neil melirik singkat dan berdehem ria.
"At least Minta maaf lah" cibir piki Neil tidak
mengidahkan piki yg masih ngedumel.Piki ngomel-ngomel
Neil diem
Milan masih ngumpulin nyawa
"Ngantin kuy" usul piki. Aku menyetujuinya dan
mengekori piki yang berjalan lebih dulu mengiringi
Neil. Setelah sampai dikantin "MBK! INDOMIE MA
ES TEH MANIEZ SATUK...!!" teriak piki di ambang pintu.
"soto sama es jeruk mbk " ucap Neil kepada mbak-mbak
Kantin.Baru saja aku membuka mulutku untuk memesan,
secara serentak Neil dan piki berkata "Milan yang
bayar"Aku pun ternganga karna tingkah laku mereka.
"lu kan holkay (holang kaya)" jawab piki enteng.aku mengeluarkan dompetku dan mengambil beberapa
lembar uang.Memang, papaku adalah pengusaha yang cukup sukses.
Namanya sampai terkenal dimana-mana. Papaku senga
Mengubah nama belakang ku di sekolah untuk mencegah
hal-hal buruk terjadi.Jika saja Papa tidak melakukan hal itu, mungkin ssaja
aku sudah di manfaatkan oleh teman-temanku seperti
apa yang Piki dan Neil lakukan barusan.Setelah kami mengambil pesanan masing-masing.
Kami memutuskan untuk duduk di bangku paling pojok
dekat kamar mandi kantin. Karena keadaan kantin
yang ramai, kami harus berteriak untuk berbicara satu
sama lain.Setelah menghabiskan makanan aku dan piki pergi
ke rooftop, yap! Apalagi kalo bukan mau Bolos? Kami
telah Mengajak Neil juga, tapi dia selalu saja menolak
ajakan kami. Wajar~ anaknya kepsek .°°°
Kami membahas hal-hal random di rooftop sambil
menikmati angin. Agar tidak ketahuan guru, kami
duduk di samping gudang yang berada di bagian
pojok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gay Story [Repisi]
Teen Fictionhomophobic go away. jauh² sana cerita ini mengandung: -BxB -HOMO -🔞 (maybe?) -BDSM