✵┕⎪ 𝖖𝖎𝖓𝖌⋆𝖆𝖑𝖆𝖓𝖌 ⎪┑✵
▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▶rumit pt.2◀
Ceklek!"Vin–—–
–—–aku cape. Mau istirahat!"
"Gyuvin dengarkan papah dulu–—
—––dengar apa, pah?! Dengar kalau bunanya yujin calon mama baru ku?!" Teriak Gyuvin emosi.
Hanbin menghela nafas gusar. Hanbin paling tidak suka membuat Gyuvin marah, tapi hari ini..
"Vin.. maafin papah. Papah juga gak tau." Tutur Hanbin mencoba memberi pengertian.
"Gak tau! Tapi yujin kenal papah! Papah beberapa kali ketemu dia!" Tukas Gyuvin sinis.
"Bukan gitu.. papah memang ketemu yujin.. tapi yang papah tau, dia itu ujin. Bukan yujin.." balas Hanbin terus mencoba.
"Tolong jangan emosi, kita bicarakan ini baik-baik.." lanjutnya dengan lembut.
Gyuvin membuang muka. Ia benar-benar tidak mau bertatap muka dengan Hanbin. Tapi mereka harus menyelesaikan perkara ini secepatnya.
"Duduk dulu.."
Gyuvin menuruti perkataan Hanbin. Gyuvin duduk tepat dihadapan Hanbin. Wajahnya senantiasa datar.
"Papah minta maaf." Ucap Hanbin tulus.
"Aku gak mau hubungan ku sama yujin kandas." Balas Gyuvin datar.
"Iya.. papah tau, papah paham. Papah gak akan meminta kamu dan yujin berpisah.."
Hati Gyuvin menghangat. Rasa bersalah justru muncul dihatinya. Gyuvin menatap sang papah dengan raut wajah bersalah.
"Pah, sorry." Ucapnya lirih.
"Aku tau papah kesepian, tapi aku udah terlanjur cinta sama yujin pah. Aku gak bisa kalau harus jadi saudara yujin.." tuturnya.
"Papah juga udah terlanjur cinta sama zhang hao, vin.." balas Hanbin lirih.
Gyuvin terlihat semakin frustasi. Berbeda dengan Hanbin yang masih tetap santai.
"Kamu tenang aja.." ucapnya.
"Gimana bisa aku tenang saat keadaan begini, pah?!" Ketus Gyuvin sebal.