04

3.5K 350 11
                                    

"Aku kira setelah upacara tadi kamu akan langsung di depak dari sekolah, Zhang Hao" ujar Keita di perjalan pulang mereka dari sekolah sorenya.

"Padahal aku berharap akan di panggil ke ruang BK atau semacamnya namun malah tidak terjadi apa-apa seharian tadi" harap Zhang Hao.

"Ya mana ada staf sekolah yang berani menghukummu setelah kamu bilang kalau kamu cucu dari kepala sekolah"

"Mungkin saja"

Pagi tadi tepat setelah penutupan pidato dari seorang Guru Zhang Hao menerobos ke depan dan mengambil alih mic. Mengumumkan kalau dia adalah cucu kepala sekolah dan kebenaran tentang Rona-ssaem tunangan Hanbin yang memiliki niat buruk pada Hanbin.

Namun tidak seperti yang Zhang Hao harapkan, sama sekali tidak ada yang mencoba menghentikan aksinya bahkan setelah itu semuanya seolah tidak terjadi apa-apa. Di dalam kelas tidak ada guru yang menyinggung soal tadi pagi.

Sesampainya di rumah Zhang Hao melihat Ibunya yang sedang menangis di ruang tengah, Zhang Hao terkejut segera menghampiri Ibunya dan menanyakan keadannya. Tas sekolah milik Hanbin pun tergeletak begitu saja di atas lantai.

"Zhang Hao..."

"A-apa yang terjadi, Bu?"

"Hanbin...Dia..." ucapnya menggantung.

"Hanbin kenapa, Bu?" kini Zhang Hao ikut panik karena Ibunya tampak akan menangis.

"Mereka membawanya" tutur Ibu Zhang Hao.

"Mereka membawanya? Maksud Ibu apa?" Zhang Hao masih tidak paham.

"Orang suruhan keluarga Hanbin datang dan mereka bilang akan membawa Hanbin ke rumah kakeknya. Hanbin juga terlihat tidak keberatan, apa ada yang salah dari Ibu sampai mereka membawa Hanbin dari sini ya..." sesal Ibu Zhang Hao.

"Ini pasti gara-gara aku"

Dampak pertama atas perbuatan Zhang Hao tadi pagi. Sebenarnya Zhang Hao juga merasa sedikit senang saat mengetahui akhirnya Hanbin pergi dari rumah ini. Tapi melihat Ibunya yang menyalahkan dirinya padahal itu salah Zhang Hao membuat dirinya merasa menjadi anak paling buruk di dunia.

"A-aku akan coba menanyakannya pada Hanbin, ya?"

"Zhang Hao..."

"Tapi kalau Hanbin lebih memilih tinggal dengan kakeknya kita relakan saja ya, Bu?"

"Terimakasih, Zhang Hao. Kamu memang kakak yang baik"

"Ini demi Ibu, bukan demi Hanbin"

***

Pagi ini Zhang Hao sudah menunggu di depan loker Hanbin karena sudah pasti si mesum itu akan ke tempat itu.

Dan sudah seperti yang di duga Hanbin datang. Niat hati Zhang Hao ingin menggertak Hanbin lebih dahulu namun mentalnya sudah lebih tergetak lebih dulu hanya dengan tatapan tajam dari Hanbin.

"Minggir!" suruh Hanbin. Zhang Hao menurutinya.

"Hanbin"

"Apa?" jawabnya singkat sambil sibuk menata barang di lokernya.

"Memangnya tidak ada yang ingin kamu katakan padaku?"

GREB!! Hanbin menutup pintu loker dengan keras, "Misalnya?"

"Ha? M-misalnya..."

"Selamat Pagi, Ketua!" para anggota OSIS itu tiba-tiba datang dan menggeromboli Hanbin membuat Zhang Hao tidak bisa melanjutkan niatnya.

Di dalam kelas tentu saja Zhang Hao tidak bisa melanjutkannya karena tidak mungkin mereka membahas hal pribadi seperti masalah keluarga disana.

Dan akhirnya Zhang Hao mendapatkan dampak kedua dari perbuatannya kemarin. Rona-ssaem diumumkan mengundurkan diri karena alasan pribadi. Sepertinya niat melindungi Hanbin dari wanita matre itu berhasil.

[✓] ATTENTION | BINHAO FT. HARIBOZ ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang