"Bagaimana keadaannya?" tanya Jaden dingin. Dia sangat kecewa melihat pembunuh bayaran yang terkenal andal itu tak sadarkan diri begitu saja menerima siksaan ringan darinya. Pasalnya Nyx Ivanka yang selama ini tersohor menguasai lima ilmu bela diri pula mempunyai daya tahan tubuh yang tanpa batas, terkapar tak perdaya di atas petiduran. Mustahil pembunuh bayaran dengan berlabel gold itu terkulai lemas bahkan sama sekali tidak memberikan perlawanan kepada Jaden. Apa yang sebenarnya sedang perempuan itu rencanakan? Apa dia sudah kehilangan kemampuan bela dirinya? Begitulah isi pikiran Jaden. Penuh prasangka dan selalu waspada tatkala dugaannya benar.
Kurang lebih sepuluh tahun Jaden mencari-cari pembunuh sang ayah dan dua tahun yang lalu dia mendapatkan identitasnya dengan menumbalkan banyak nyawa. Nyx Ivanka merupakan pembunuh bayaran yang cakap dan terkenal dengan julukan Malaikat Pencabut Nyawa, karena tidak pernah gagal menghabisi nyawa siapapun. Namun pencarian Jaden tidak pernah membuahkan hasil, bahkan jejaknya pun tak dia ketahui sampai sekarang. Sangat sulit melacaknya meski Jaden memegang identitas dan foto wanita tersebut.
"Tubuhnya tidak menunjukan ciri-ciri orang yang pandai ilmu bela diri, Tuan. Otot-ototnya lemas, denyut nadinya pula normal seperti orang biasa. Beruntung dia tidak mati setelah mendapatkan luka separah ini, Tuan," jelas Dokter Rafael–dokter pribadi Jaden.
"Apa? Jadi maksudmu dia benar-benar kehilangan kemampuan bela dirinya? Mustahil! Bagaimana bisa?" Jaden tidak memahami penjelasan Rafael. Itu sangat tidak mungkin. Ilmu bela diri tidak seperti pakaian yang bisa dilepaskan begitu saja lalu selesai. Meskipun Nyx Ivanka tidak pernah berlatih, itu takkan menghilangkan kemampuannya. Ini benar-benar mustahil. Bagaimana bisa? Jaden tersengih tawar. Dia pusing sekarang. Apa mungkin dia salah menangkap orang? Tapi tidak mungkin, jelas-jelas wajahnya sama dan namanya pun hampir serupa. Jaden yakin wanita di atas pembaringan itu Nyx Ivanka yang sudah berganti nama menjadi Nyx Ivona. Meskipun dia agak ganjil dengan perubahan identitas yang hampir mirip tersebut. Entah apa tujuannya. Mungkin memang benar Nyx Ivanka terlalu menyukai nama indahnya.
"Memang mustahil, Tuan. Apa Tuan yakin tidak salah menangkap orang? Dia benar-benar manusia biasa. Chi-nya pun tidak menunjukan kalau dia jenius bela diri seperti yang diinformasikan Abel–ketua organisasi pembunuh bayaran The Scythe asal Inggris." Rafael tampak berpikir dalam. Dia yakin kalau dirinya sudah memeriksa tubuh Nyx Ivona dengan teliti, sehingga berani membuat kesimpulan begini.
Jaden memijat dahinya kesal. Tidak mungkin dia salah orang. Jaden yakin kalau itu wanita yang tak sadarkan diri adalah Nyx Ivanka–buruannya. Wanita yang selama ini dia cari. "Bagaimana mungkin? Kau membuat aku bingung, Rafael. Lebih baik kau diam saja daripada berbicara omong kosong," tegur Jaden yang membuat nyali Rafael menciut, mundur. Dia begitu karena cukup mengenal Jaden. Kalau dulu Jaden terkenal keras kepala dan ambisius, setelah kematian ayahnya dia berubah menjadi ambisius dan kejam. Rafael hampir tidak mengenalinya. Dia berubah seratus delapan puluh derajat.
"Maafkan aku, Tuan." Rafael membungkukkan badan.
"Sudahlah. Lebih baik sekarang kau pergi," titah Jaden yang langsung dipatuhi Rafael. "Tunggu sebentar!"
Rafael yang sudah sampai di ambang pintu pun berbalik. "Iya, Tuan?"
"Berapa lama pemulihannya? Aku butuh dia sebentar lagi," tanya Jaden. Dia belum sempat mengorek informasi apa pun, karena terlalu marah dan bernafsu untuk menghajarnya. Jaden belum menanyakan pasal siapa dalang di balik pembunuhan ayahnya.
"Mungkin satu atau dua minggu, Tuan. Aku akan datang setiap hari untuk memeriksa keadaannya."
"Baiklah. Pastikan dia pulih secepatnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Iblis Di Sampingku (Tamat)
ChickLit(Sebagian bab telah dihapus untuk kepentingan penerbitan) Nyx Ivona-berprofesi sebagai guru taman kanak-kanak serta freelance voice over artist-harus berhadapan dengan Jaden Benvalio-mafia kejam asal Italia-yang menuduhnya sebagai pembunuh. Namun, u...