12. Kembali

165 9 0
                                    

Karena sudah tidak mempunyai siapa-siapa lagi di Newcastle, Nyx Ivona pun memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Dia menjual rumah sederhana peninggalan mendiang ayah dan ibunya dengan harga murah ke agen perumahan. Setelah pembayaran dan segala urusan administrasi selesai, tiga bulan kemudian Nyx Ivona pulang ke Indonesia. Dia ingin memulai hidup baru berbekal uang hasil penjualan rumahnya yang ternyata setelah dirupiahkan jumlahnya menjadi lumayan.

Nyx Ivona membeli sebuah rumah sederhana di pinggiran kota Jakarta. Namun dia bingung harus memulai usaha apa untuk menyambung hidup. Alhasil Nyx Ivona mencari lowongan pekerjaan di internet. Selain menjadi guru taman kanak-kanak dia pula berprofesi sebagai freelance voice over artist selama tinggal Newcastle. Maka dari itu Nyx Ivona memutuskan untuk mencari pekerjaan sesuai dengan pengalaman dan keahliannya. Namun saat tengah berselancar di Igit–web lowongan pekerjaan, Nyx Ivona menemukan lowongan untuk penyiar di JKT Star Radio–radio lokal DKI. Dia merasa tertarik untuk menjadi penyiar. Berbekal suara merdunya Nyx Ivona pula mendownload form lamaran mengirimkan email lamaran pekerjaan ke PT. JKT Star Radio.

Tiga hari kemudian email-nya dibalas dan Nyx Ivona diminta datang ke kantor pusat radio tersebut di wilayah Cilandak Jakarta Selatan.

"Selamat pagi," ucap Nyx Ivona. Setelah menunggu kurang lebih tiga puluh menit, dia akhirnya dipanggil untuk memasuki ruangan HRD.

"Silakan duduk." Abimanyu–kepala HRD PT. JKT Star Radio melihat kembali formulir lamaran dari Nyx Ivona. "Nyx Ivona Harrison. Nama belakangmu Harrison, apa Mbak WNA?" tanyanya sebab melihat dari penampilan pun wajah Nyx Ivona kebule-bulean. Meskipun Nyx Ivona memiliki darah Indonesia, tetapi dia terlihat seperti orang eropa karena gaya ber-make-up serta warna kulitnya yang kekuningan nyaris putih.

"Aku diadopsi oleh keluarga berkebangsaan UK, Pak. Orang tua asliku orang Indonesia. Setelah keluarga angkatku meninggal, aku memutuskan untuk kembali ke sini untuk memulai hidup baru."

"Kau lumayan fasih berbahasa Indonesia, meskipun sedikit belepotan."

"Iya, Pak. Setelah aku memutuskan untuk kembali, aku mengambil les Bahasa Indonesia alakadarnya, supaya tidak kesulitan di sini."

Abimanyu juga melihat pengalaman pekerjaan Nyx Ivona. "Guru taman kanak-kanak dan voice over artist. Menarik. Kenapa kau ingin menjadi bagian dari kami?"

"Temanku di Newcastle pernah memberi tahu kalau menjadi penyiar radio bisa membuat suara kita dikenal banyak orang dan membuka channel ke mana-mana."

"Temanmu benar. Meskipun gaji penyiar kecil, tetapi job di luaran dapat menghasilkan rupiah lebih besar. Karena banyak peluang kerja freelance seperti menjadi host acara atau voice over yang bisa menghasilkan jutaan rupiah," tutur Abimanyu. "Jadi kau belum pernah menjadi penyiar radio sebelumnya?"

"Sudah. Sewaktu sekolah menengah atas aku menjabat sebagai staff radio sekolah dan sering melakukan siaran."

Abimanyu mengangguk-anggukan kepala. "Baiklah. Menurutku ini cukup. Kau diterima bergabung di JKT Star Radio."

Nyx Ivona tersenyum senang. Hatinya lega sebab kini sudah mempunyai pekerjaan. "Terima kasih, Pak."

"Tapi jangan senang dulu. Aku perlu menjelaskan kisaran gajimu. Upah sebagai penyiar radio berada di angka lima puluh ribu rupiah per jam. Jadi makin sering melakukan siaran, maka penghasilanmu akan makin besar. Tidak ada gaji bulanan pasti, penghasilanmu tergantung dari jam siaranmu."

"Baik, Pak. Aku paham."

"Kalau kau setuju, tandatangani formulir dari staffku." Abimanyu memanggil Risty–salah satu staff HRD dan menyuruh Nyx Ivona mengikutinya. Selesai melakukan tanda tangan, Nyx Ivona pun bisa pulang dan mulai bekerja lusa pukul sembilan pagi.

Iblis Di Sampingku (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang