Iblis Di Sampingku (Tamat)

14. Berani

Entah apa yang merasuki Nyx Ivona sehingga dia berani membawa pulang pria penuh luka itu ke rumahnya. Tadinya dia ingin meninggalkan lelaki tersebut begitu saja, tetapi nurani kemanusiaannya memberontak. Sempat pula ingin membawanya ke klinik. Namun urung karena luka sebanyak itu akan membuat pihak medis curiga dan menghubungi kepolisian. Nyx Ivona benci berhubungan dengan institusi keamanan. Dia trauma ditertawakan dan disepelekan. Nyx Ivona tidak mau menjadi saksi, berurusan dengan mereka.

Lepas kejadian penculikan beberapa waktu lalu Nyx Ivona mencoba membuat laporan ke kepolisian, tetapi karena melupakan ciri-ciri para pelaku dia pun berakhir ditertawakan dan dikata-katai. Nyx Ivona dianggap bodoh sebab melupakan wajah orang-orang yang sudah menyakitinya yang notabene dia hadapi selama disekap. Memang terkesan tidak masuk akal, tapi seperti itulah yang terjadi. Nyx Ivona tidak mengada-ada. Dia benar-benar tidak dapat mengingat satupun wajah dari mereka.

Sesampainya di rumah, Nyx Ivona segera menidurkan pria tersebut di sofa panjangnya. Dia meringis kala melihat wajah orang asing itu yang babak belur berdarah-darah. "Ya Tuhan." Nyx Ivona mendadak mual-mual saat bau amis darah menusuk-nusuk hidungnya. "Astaga!" Dia syok kala memegang lengan pria itu yang ternyata terluka. Rembesan darah lumayan banyak dari sana. Nyx Ivona pun memberanikan diri membangunkan pria tak dikenal tersebut, khawatir orang itu akan mati di rumahnya.

Riley mengaduh lirih merasakan nyeri akibat luka terbuka serta badannya pula remuk redam tak keruan. Dia lemah setelah dihajar habis-habisan oleh kelompok Cakrawala Pribumi. Riley tak menyangka kalau pemimpin organisasi mafia itu mudah sekali tersinggung. Begitu dingin R menyuruh seluruh anak buahnya untuk membantai habis Riley dan pasukannya. Sehingga kesepakatan pun hancur. Sepertinya Riley harus segera memberi tahu adik ayahnya kalau kedatangan Riley membawa pasukan kemari sudah membuat R salah paham dan membatalkan transaksi. Tiada cara lain selain sang tuan sendiri yang datang langsung menemuinya, menjelaskan semuanya.

Riley pun berusaha bangun meski susah payah.

"Jangan bangun dulu! Kamu masih lemah," peringat Nyx Ivona saat melihat Riley bangun seraya meringis, menahan sakit.

Riley tersentak, menatap wajah Nyx Ivona kaget. Riley mengenalinya. Dia wanita yang dia hipnotis beberapa bulan yang lalu. Namun, Riley segera menyadarkan diri dari terpaku. "A–aku di mana?"

"Kau di rumahku. Semalam aku menemukanmu pingsan di pinggir jalan dan membawamu kemari."

Riley termenung sekejap. Kilasan ingatan semalam bermunculan. Saat itu dia hendak melakukan barter, tetapi kelompok Cakrawala Pribumi malah menembakinya. R tak terima Riley membawa banyak pasukan untuk menemuinya. "Terima kasih sudah membantuku."

"Sama-sama."

"Jasku mana?" Riley kebingungan mencari-cari jas hitam yang semula dipakai.

"Aku taruh di kamar mandi. Jasmu penuh darah. Aku berniat mencucinya."

Riley mengangguk paham. "Di dalam jas itu ada vitamin. Aki butuh vitamin itu." Maksud Riley ialah C7. C7 merupakan bahan dasar obat super C7.93 yang Alessandro curi dari Delson Adolfo. Kalau C7.93 memberikan penggunanya efek penyembuhan dan tenaga yang tak ada habisnya, maka C7 adalah obat pemulihan ajaib yang belum dikembangkan. Obat tersebut cocok dikonsumsi semua orang tidak seperti C7.93 yang hanya bisa digunakan Nyx Ivanka saja.

"Oh, oke. Sebentar aku ambilkan." Nyx Ivona ke kamar mandi kecilnya mengambil vitamin tersebut lalu memberikannya pada Riley. "Namamu siapa?" tanya Nyx Ivona setelah Riley selesai minum vitamin itu.

"Aku Riley Dominico," jawab Riley tanpa ada rasa khawatir, sebab Nyx Ivona kini tidak mengenalinya.

"Riley, apakah sebelumnya kita pernah bertemu? Aku tidak merasa asing dengan wajahmu." Nyx Ivona memerhatikan raut wajah Riley yang sejak pertemuan pertama mereka, dia merasa tak asing dengannya. Sebenarnya hal tersebut pula merupakan alasan lain kenapa dia berani membawa Riley yang dia ragukan kebaikannya ke rumah.