17. Takut

138 10 0
                                    

Dua minggu berlalu dan kini rekaman Nyx Ivona sudah selesai. Sekarang dia mempunyai sisa waktu satu minggu untuk menikmati Bali tanpa memikirkan pekerjaan. Setiap hari Riley selalu menyempatkan diri menemuinya di tengah kesibukan. Lelaki itu membawa Nyx Ivona berjalan-jalan ke spot-spot bagus di sana. Mereka mengabadikan banyak momen bersama, berfoto berdua. Riley teramat mencintai Nyx Ivona begitupun sebaliknya.

Pagi sudah menunjukan pukul sembilan pagi dan Nyx Ivona baru saja bangun tidur. Dia membersihkan diri lalu bersiap ke restoran di bawah untuk sarapan. Perutnya sudah kelaparan, anaknya pun terus menerus menggeliat di dalam perut. "Sabar, Dear. Sebentar lagi kita akan makan," ucap Nyx Ivona yang sedang menunggu lift kepada bayi di perutnya.

Tak lama lift pun terbuka, tetapi Nyx Ivona malah melengung.  Dia membeku saat melihat pria yang berdiri di dalam lift. Nyx Ivona segera berbalik kembali ke kamar dengan tergesa-gesa. Entah kenapa dia merasa sangat takut pada pria itu, padahal dirinya sama sekali tidak mengenalnya. Tubuhnya gemetaran bahkan menggigil ketakutan. Nyx Ivona tak mengerti kenapa tubuhnya bereaksi begini. Apa mungkin karena wajah seram lelaki itu?

Karena kejadian itu Nyx Ivona pun memutuskan untuk memesan layanan kamar. Dia ingin makan di kamar saja dan mengurung diri di sana seharian. Nyx Ivona bingung sendiri kenapa bisa ketakutan sebegitunya. Namun dia tidak bisa berbuat apa-apa karena ketakutan itu bukan bualan. Nyx Ivona benar-benar takut setengah mati padanya.

Keesokan harinya Nyx Ivona sudah lumayan tenang. Dia pun sarapan lalu makan siang seperti biasa di tempat biasa. Nyx Ivona tidak mau ketakutan berlebih yang tidak jelas itu membuatnya tidak bisa menikmati keindahan liburan geratis ini. Dia tidak mau menyia-nyiakan waktu dengan menikmati keindahan pantai dari beranda kamar hotelnya. Saat tengah makan siang Nyx Ivona kembali bertemu dengan laki-laki berwajah seram itu, tetapi dia berusaha tidak menghiraukannya, tidak melihat wajahnya dan memutuskan fokus pada makanan di meja lalu pergi berjalan-jalan ke pinggir pantai. Nyx Ivona tidak mau menyia-nyiakan waktunya yang tinggal beberapa hari lagi di sini.

"Ah, ma–maaf. Aku melamun." Nyx Ivona menunduk meminta maaf saat tak sengaja menabrak Jaden yang pula tengah berjalan-jalan di bibir pantai.

"Tidak apa-apa, Nona. Apa kau terluka?"

Nyx Ivona segera menggelengkan kepala. Dia merasa sangat terancam berada di dekatnya. "Aku tidak apa-apa. Maaf aku harus ke toilet." Nyx Ivona bergegas enyah dari hadapan Jaden dengan ketakutan tak menentu yang tidak dia pahami seperti sebelumnya.

"R, aku melihat Ivona di sini dan dia sedang hamil besar. Apakah dia sudah mempunyai suami?" tanya Jaden pada Riley.

Riley pun menceritakan apa adanya yang pernah Nyx Ivona katakan padanya. Dia percaya wanita itu tidak berbohong.

Jaden tak mengacuhkannya, bersikap seperti tidak mengenal Nyx Ivona, tetapi kenapa justru tubuhnya merasakan ketertarikan. Jaden ingin tahu bagaimana rasanya berhubungan badan dengan seorang perempuan yang hamil besar. Perlukah dia mencobanya untuk menghilangkan rasa penasarannya?

"Bawakan perempuan itu ke kamarku, R. Aku ingin bertemu dengannya sebentar."

Riley yang tak kuasa menolak perintah Jaden pun hanya bisa menurut, meski hatinya tidak ikhlas. Dia memerintahkan empat orang anak buah untuk menculik Nyx Ivona dari kamarnya. Riley sangat setia pada Jaden dan dia tidak mau mengecewakannya. Riley berhutang nyawa padanya.

Iblis Di Sampingku (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang