19. Tidak tahu apa-apa

146 8 0
                                    

"Turunkan aku! Turunkan aku, Breng sek!" seru Nyx Ivona saat Jaden tiba-tiba saja membopongnya. Dia memukuli tubuh pria itu seraya meronta, bahkan Nyx Ivona menampari keras sisi muka Jaden yang bergeming. Namun lelaki itu sama sekali tidak terpengaruh.

"Diamlah Ja lang! Atau kau ingin kita melakukannya di lift ini supaya semua orang bisa melihat bagaimana wajahmu saat bercinta?"

"Kau sungguh tidak tahu malu! Lelaki menjijikkan!"

"Ya dan kau wanita menjijikkan bersabarlah sebentar lagi karena aku akan membuangkan setelah bosan nanti. Kau akan aku lepaskan bebas." Jaden tertawa dingin.

Perlawanan Nyx Ivona tiba-tiba berhenti, dia mengkaku bisu dengan mata membelalak saat melihat Riley membukakan pintu kamar untuk Jaden. "Riley? Apa yang kau lakukan di sini? Apa kau mengenal orang ini?" tanya Nyx Ivona gusar. Dia tak menyangka kekasihnya itu berada di sana. Sedang apa? Apakah semua ini ulahnya? Dia menjual Nyx Ivona kepada Jaden? Pikir wanita itu.

Riley tidak menjawab. Dia malah pergi begitu saja seiring dengan pintu yang tertutup rapat. Nyx Ivona kira Riley akan menolongnya, tetapi tidak. "Tega sekali dia," gumam wanita itu sedih  di dalam hati. Bulir bening kembali menggenang, tetapi segera dia tepis dengan kesal.

"Aku akan melakukannya sekali lagi dan kau boleh istirahat," ucap Jaden membuat Nyx Ivona kian marah.

"Kau tidak tampak seperti orang susah, Jaden. Kenapa tidak menyewa pela cur saja? Kenapa malah aku? Aku bukan wanita yang boleh dengan mudah kau permainkan. Aku bukan wanita seperti itu!" Nyx Ivona mencoba melepaskan pergelangan tangannya dari pegangan kuat Jaden.

"Aku tidak peduli, karena saat aku menginginkan sesuatu, maka harus aku dapatkan." Jaden memegangi kedua tangan Nyx Ivona kencang, mengunci pergerakan wanita itu di petiduran. Dia pun menyentuh rongga bercinta Nyx Ivona. "Bagus kau belum membersihkan diri jadi ini masih basah dan lengket. Aku tidak akan menyakitimu meski tidak melakukan permulaan."

Nyx Ivona meludahi wajah Jaden dengan geram. "Cih! Apa yang sudah kau lakukan padaku tidak ada yang tidak menyakitiku, Baji ngan!"

Jaden mengelap basah di wajahnya dengan punggung tangan lalu tertawa. "Kau akan mendapatkan balasan untuk perilaku tidak sopanmu ini, Nona," ucapnya menggeram seraya tersenyum dingin.

Jaden kembali meniduri Nyx Ivona, tetapi kali ini lebih kasar dari semalam. Lelaki itu sengaja ingin menyakitinya. Dia tak mengindahkan seruan meminta ampun Nyx Ivona yang merasa ngilu khawatir bayinya di dalam perut kenapa-napa. Jaden sungguh tidak peduli. Tak sedikitpun dia memelankan gerakannya. Jaden sangat marah dan kesal dengan kelancangan Nyx Ivona. Sebelumnya tiada perempuan yang berani meludahi wajahnya, tetapi Nyx Ivona sudah dua kali melakukannya. Harga diri Jaden sebagai seorang pria berkuasa terlukai. Dia harus memberi wanita itu pelajaran yang takkan terlupakan.

Jaden menyudahi pergulatan paginya dengan napas yang memburu. Tampak dada pria itu naik turun, ngos-ngosan begitupun dengan wanita di sampingnya. Nyx Ivona menangis tergugu seraya mengatur helaan napasnya. Dia tersedu-sedan mendapati nasibnya yang menyedihkan. Entah dosa apa yang dia perbuat sehingga pantas mendapatkan semua ini. Nyx Ivona kepayahan. Dia tak tahu harus meminta tolong pada siapa. Nyx Ivona sudah tidak memercayai Tuhan  Di tempat itu pula tidak ada yang berpihak padanya. Semua takut berurusan dengan Jaden. Nyx Ivona benar-benar putus asa.

Iblis Di Sampingku (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang