༄ᶦᶰᵈ᭄✿39࿐

43 19 6
                                    

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

.

.

.

Sruk

Kawaki mengangkat kedua kakinya. Ia duduk sambil bersedekap, tanpa peduli dengan Pahanya Yang terekspos, karena ia hanya memakai Kemeja putih milik Kakak Iparnya. Menaruh satu  tangannya di belakang kepala nya. Ia mendongakkan kepalanya keatas, terdiam membisu inilah yang dilakukannya. Perasaan Khawatir semakin memenuhinya, hingga membuatnya ngeblank tak bisa fokus dan berpikir jernih.

Apakah dia akan diam saja melihat keadaan Kakak iparnya yang semakin memburuk. Owh tentu tidak...!

Sret

Menurunkan kedua kakinya pelan-pelan, ia pun berjalan ke luar , meskipun rasa sakit terus dirasakannya, ia tidak akan peduli..!

Sampai tujuan nya tercapai ia akan terus maju. Persetan dengan kakaknya menolaknya. Atau apa.! Ia akan terus berusaha. Hanya dengan cara ini ia bisa menolong Kakak Iparnya, Kakak Kesayangannya dan berharganya .

"Gomene Kak...! Untuk kali ini aku tidak menuruti permintaanmu....! Aku siap menanggung Amarahmu Kak....!'' Tandasnya dengan wajah serius dan bersungguh-sungguh.

Ia pun langsung bergegas pergi menyusul Kakak Iparnya. Entah itu akan menyakitkan ia tidak akan mundur....!

.

.

.

.

.

.

.

.

Brag

Suara pintu sedikit dibanting terdengar di seluruh penjuru kamar yang serba putih dan biru, nampak dari dalam kamar itu ada seseorang tengah bersimpuh, menyelendenkan punggungnya ke tembok. Nampak jelas dari raut wajahnya, sosok itu tengah menahan sesuatu yang membuatnya tidak bisa bergerak dan tersiksa. Keringat mengucur dari dahinya dengan deras. Sosok itu memegangi kepalanya yang sangat berat dan pusing. Mendongakkan wajah Tampannya ke dinding langit-langit kamarnya, nafas nya mulai tak beraturan. Bibirnya sedikit terbuka, deru nafasnya pun putus-putus , mata Shappiernya terpejam lalu seperkian detik mata Shappiernya terbuka, itu terus berulang-ulang . Sekujur tubuhnya mulai kaku dan panas dingin. Menundukkan wajah Tampannya, ia mengangkat sebelah tangannya memegangi belakang Lehernya yang dipenuhi keringat dan hawa panas menyengat, seluruh tubuhnya semakin terbakar....

Want to be with You...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang