1.

3 1 0
                                    

happy reading

-o0o-

Pagi yang cerah, namun tak secerah hatinya, vanessa turun menuruni anak tangga, dia berjalan menuju meja makan untuk sarapan. Sepi, itulah yang selalu dia rasakan setiap kali berada di rumahnya.

Vanessa terlihat ceria, itu yang di lihat oleh orang lain, namun kenyataannya dia sangatlah kesepian, dia memiliki keluarga yang utuh namun tidak dengan kasih sayang.

Vanessa tidak kekurangan harta, hanya saja orang tuanya terlalu sibuk mencari uang, hingga tidak memperlihatkan putri semata wayangnya yang kurang kasih sayang dari orang tuanya sendiri.

Vanessa selalu berharap mereka bisa sarapan bersama setiap paginya seperti keluarga pada umumnya, namun itu tidak mungkin.

Menghela nafasnya, vanessa mengambil roti tawar dan memberikan nya selai coklat. Memakannya hingga habis lalu pergi beranjak untuk sekolah, berjalan menuju garasi menaiki mobilnya, dan pergi melesat.

Di pertengahan jalan vanessa menepikan mobilnya, dia rasa ban mobilnya bocor, dia turun dari motor lalu mengeceknya, dan benar saja ban nya bocor.

"Ck, kenapa harus bocor sih, mana udah siang." dia melihat ke arah jam yang melingkar di tangannya.

Tiba-tiba berhentilah sebuah motor sport berwarna hitam. Saat orang itu membuka helm nya vanessa membulatkan matanya.

"K-kakak galak?" vanessa langsung membekap mulutnya. Sial dia keceplosan.

Orang yang di panggil itu menaikan alisnya seolah bertanya, dia turun dari motor sport nya lalu menghampiri vanessa. Menatap vanessa dengan tatapan mengintimidasi miliknya.

"Ngomong apa lo barusan, hm?" vanessa menggelengkan kepalanya dan mengatup mulutnya.

"Jawab gue, lo ngomong apa barusan?" nadanya terlihat santai tapi dingin.

"K-ka-kak galak." jawab vanessa pelan seraya menunduk.

"Hm gue galak ya?, apa gue pernah mukul lo?" Vanessa menggeleng masih seraya menunduk. "Terus kenapa lo panggil gue kakak galak?"

"Nggak tau."

"Kalo ngomong itu tatap orang yang ada di depan!!" ucapnya seraya mengangkat dagu vanessa menggunakan tangannya.

Vanessa mengangkat pandangannya, mata teduhnya bertemu dengan mata elang orang di depannya. Remaja itu sempat terpaku dengan mata yang vanessa miliki, coklat terang. Cantik

Dia mendekatkan wajahnya ke arah vanessa, vanessa yang menyadari itu reflek menutup mata. Dia menyeringai, mendekatkan wajahnya ke telinga vannesa lalu membisikkan.

"Nama gue angkasa pramudipta, bukan kakak galak." bisiknya pelan lalu meniup telinga vannesa. Dan menjauhkan kembali wajahnya.

Vanessa meremang saat angkasa meniup daun telinga nya dan reflek langsung membuka matanya.

"Ngapain nutup mata segala?, ngarep gue cium lo?" tanya angkasa diiringi tatapan menggoda.

Vanessa yang mendengar itu langsung mengelak, "Enak aja enggak lah, gue-gue cuma takut lo pukul gue, iya takut lo pukul gue kak." jawabnya gugup

"Really?" angkasa menaikan satu alisnya.

"Suer." Vanessa menunjukkan tangan nya berbentuk piece.

"Oke-oke gue percaya, btw lo ngapain berhenti disini?"

"Ban mobil gue bocor kak."

"Yaudah bareng gue aja, ayok." ajak angkasa seraya berjalan ke arah motor sportnya. tapi vanessa masih terdiam di tempatnya.

"Ayok, bentar lagi telat."

"Tapi kak-"

"Tapi apa?"

"Gue pake rok"

Angkasa yang peka pun membuka jaketnya lalu menghampiri vanessa dan mengikatkannya ke pinggang. Jarak mereka sangat dekat, vanessa bahkan bisa mencium parfumnya.

"Udah ayok."

Vanessa pun menurut lalu menaiki motor angkasa. Namun baru saja duduk angkasa langsung menancap gas, akibatnya vanessa reflek memeluk perut angkasa. Saat tersadar vanessa langsung melepaskan pelukannya.

"Sorry kak, gue nggak sengaja."

Angkasa hanya bergumam, pandangannya fokus ke arah depan.

-o0o-

TBC.
jangan lupa vote and komen


Angkasa [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang