24. Tampan Untuk Menjadi Kaisar

135 16 1
                                    

Olc Update.....

Happy Reading

~>•<~


Tetes demi tetes keringat Feng Yizhu mengalir dari pelipis sampai ke lehernya yang tegang. Langit di atasnya seakan menunjukkan kejayaannya yang tak pernah padam.

Pemuda itu menarik busur dan mulai membidik papan target lalu memejamkan mata.

Hanya berfokus pada suara angin, Feng Yizhu mendengar anak panahnya melesat tajam dan mendarat sempurna di papan target. Namun dia sama sekali tidak tertarik untuk melihat hasil bidikannya tersebut.

Sekali lagi, Feng Yizhu menembakkan anak panah. Menikmati suara angin yang berembus dengan mata tertutup.

"Anak pembunuh! Kau anak pembunuh!"

"Tidak! Ibundaku bukan pembunuh!"

"Pembunuh tetap pembunuh! Feng Yizhu... kau anak pembunuh!"

Suara teriakan keras dua anak laki-laki terlintas dalam kepala Feng Yizhu. Kejadian itu sudah lama berlalu, tetapi ia bagai hantu yang terus mengganggu pikirannya tidak peduli di malam hari maupun disaat terik matahari berkuasa.

"Atas kejahatan yang diperbuat Selir Chi, mulai saat ini dia akan diasingkan ke istana dingin. Tanpa izin dariku, tidak ada seorangpun boleh menemuinya!" Titah dari sang kaisar menggema, sampai belasan tahunpun Feng Yizhu tidak akan lupa setiap huruf yang terucap dari mulut ayahandanya sendiri.

Mata Feng Yizhu perlahan terbuka. Pandangannya tertuju pada dua anak panah yang menancap di satu titik yang sama.

Feng Yizhu menggenggam erat busur di tangannya. "Ibunda, akan kubuktikan kalau kau tidak bersalah. Penderitaan kita akan kukembalikan pada orang yang berhak merasakannya!" desisnya dengan tatapan yang teramat dingin.

***

Seluruh istana disibukkan dengan urusan persiapan perayaan ulang tahun putra mahkota, sehingga banyak pelayan yang berlalu lalang dengan tergesa-gesa.

Tidak ada satupun pelayan yang sempat memberi hormat ketika Feng Yizhu melintasi lorong yang sama dengan mereka. Sementara itu, Feng Yizhu sendiri tidak membutuhkan kepala pelayan yang rendah untuk tunduk padanya.

Meski menjadi kaisar adalah tujuan sekaligus energinya untuk bertahan hidup, Feng Yizhu tidak menginginkan lebih selain dari membersihkan nama ibundanya.

Selama bertahun-tahun Feng Yizhu bersabar, meraih tujuannya dengan mengambil langkah besar meski risikonya tidaklah kecil.

Di dalam istana, persaingan terjadi sesama anggota keluarga. Hal seperti itu sudah biasa bagi mereka yang menikmati status sebagai pangeran.

Feng Haoran dengan dukungan Permaisuri Wei Yihua berhasil menduduki posisi putra mahkota. Namun posisi itu semakin goyah sejak dua pangeran lain menunjukkan kemampuan yang dirasa pantas untuk menduduki takhta.

Dua pangeran tersebut adalah Pangeran Kedua, Feng Rongyan dan Pangeran Keempat, Feng Yizhu.

Permaisuri menyadari di antara dua pangeran berbakat tersebut, Feng Yizhu merupakan lawan terberatnya mengingat ada dendam yang dalam antara dirinya dengan pemuda tersebut.

"Hey? Bukankah itu anak si pembunuh? Pendosa sepertinya masih berani berkeliaran di istana?"

Langkah Feng Yizhu seketika terhenti. Wajahnya menjadi sedingin pulau es yang beku.

Di lorong seberang, Feng Haoran sang putra mahkota terlihat membawa botol arak dan kedua bahunya merangkul masing-masing wanita cantik.

Feng Haoran sempoyongan dan berusaha berlari ke arah Feng Yizhu yang tidak menoleh saudaranya sama sekali.

TIME TRAVEL: One Last ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang