8

2.7K 26 0
                                    

HAPPY READING
.
.
.

aku mengerjapkan mataku beberapa kali, lalu melihat sekeliling

aku baru menyadari bahwa tidak ada xavier di sampingku

aku beranjak dari tidurku dan duduk di sofa
"dad" panggilku sedikit teriak

cklek!, pintu kamar mandi terbuka menampilkan sosok pria tampan dengan lilitan handuk sebatas pinggang

"sudah bangun baby?" tanyanya, aku mengangguk

xavier menghampiriku lalu mengecup keningku singkat

"mandilah" ucapnya seraya memakai baju

aku mengangguk dan beranjak dari dudukku untuk menuju kamar mandi

kulihat tampilan ku di kaca dan sial! leherku penuh dengan tanda kemerahan karya dari xavier

segera kubuka pintu kamar mandi dan kulihat xavier yang baru selesai memakai pakaian nya

"dad, kenapa bikin tanda sebanyak ini sih!" protesku kepadanya

xavier menoleh dan tertawa kecil

"bukankah kamu menyukainya?" tanyanya menggodaku

"dad, aku ada kelas nanti sore. bagaiman ini" ucapku lesu

xavier duduk di sofa lalu berkata
"kamu bisa menutupinya memakai make up baby"

aku menghela nafas panjang, tidak ingin memperpanjang masalah ini

setelah mandi dan berpakaian aku dan xavier memilih untuk sarapan terlebih dahulu

"dady pulanglah biar aku akan naik taksi" ucapku

"no! aku yang akan mengantarkanmu"

"pulanglah dad, vio pasti sedang menunggumu"

"ya tentu saja aku akan pulang tetapi sesudah mengantar kan mu" jawabnya acuh

aku menghela nafas berat
"pulanglah vio menunggumu dad, aku bisa memesan taksi"

kulihat xavier menghela nafas, mengambil dompet dan mengeluarkan uang berwarna merah dua lembar lalu menyodorkannya kepada ku

aku menautkan kedua alisku
"apa ini?" tanyaku

"ongkos taksinya" jawabnya

aku mengambilnya lalu mengucapkan terimakasih
"dady pulanglah" ucapku

"aku akan menemanimu sampai taksinya datang" ucapnya

"no no no" jawabku lalu beranjak dari dudukku dan menyeret xavier agar segera memasuki mobilnya

tak lama setelah xavier pergi, taksi ku pun datang

sampai dirumah aku langsung merebahkan diriku di kasur

aku menghela nafas, kutatap langit langit kamar dengan pandangan kosong

kalau kalian berpikir bahwa aku melepas keperawanan ku tadi malam jawabannya salah, kami hanya melakukan make out

lagi lagi aku menghela nafas, aku merasa menyesal karena menghinanati vio

merasa lelah berpikir aku memilih untuk segera tidur

.
.
.

tring! tring!  ponselku berbunyi saat kulihat ternyata vio yang menelfon

"halo nat!" ucap vio berteriak

"kenapa sih teriak-teriak kuping gua sakit nih" aduhku pada nya

"lu kemana aja bjir ga ngebales chat gua, gua kira lu meninggoy"

"gua ketiduran vi, kenapa dah" tanyaku

"lo tadi kok ga ke kampus" tanyanya

"ANJIRRR GUA LUPA VI" kagetku

"heh setan kuping gua sakit nih lo teriak teriak"

"terus tadi gimana vi gua ketiduran anjir lah"

"yeu lagian, tapi gua kan sahabat yang baik jadi gua absen in lo" jawabnya

"hufftt makasi ya vi lo emang bff slebew srepet"

"iya lah jelas, eh anw gua tutup ya nat gua mau mandi" ucapnya

"okeng, byee vi" ucapku

tut! tut! panggilan diakhiri

aku beranjak dari tidurku lalu menuju kamar mandi untuk sekedar cuci muka

saat sedang mencuci muka aku mendengar suara bel rumah berbunyi, aku segera membilas mukaku dan menuju kebawah untuk membuka pintu

cklek!

kulihat xavier yang masih memakai jas kerjanya sedang menenteng sesuatu di tangannya

"dady baru pulang kerja?" tanyaku

xavier mengangguk
"kenapa ga pulang terlebih dahulu?" tanyaku lgi

"kamu tidak berniat menyuruhku untuk masuk terlebih dahulu?"

"ah iya, ayo masuk dady"

xavier masuk ke rumahku dan menaro kantong plastik yang ia tenteng tadi diatas meja

"kamu baru bangun?" tanya xavier seraya menelisik penampilanku

aku mengangguk dan mengambil duduk disamping xavier

"jadii kenapa dady ga pulang terlebih dahulu" tanyaku lagi

"karena aku merindukanmu baby" ucap xavier lalu mengecup keningku singkat

"ishh kasihan tau vio nungguin dady dirumah" jawabku

xavier tak merespon ucapanku ia memilih untuk membaringkan diri di kursi dengan kepala bertumpu di pahaku

aku menghela nafas dan mengelus surai halus xavier

"aku ingin tidur. sebentar saja" ucap xavier lalu memejamkan matanya

kutatap wajah lelah xavier, walaupun sudah cukup ber umur wajah xavier masih terlihat seperti umur 25an

disaat aku asik mengelus surai xavier tiba-tiba pintu terbuka

cklek!

"Nat gua num--"  ucapannya terputus karna melihat xavier yang tertidur

.
.
.
.
.

jangan lupa vote&komen ya!!

Hot DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang