⏳JuRa-06⏳

32.5K 4.5K 193
                                    

Yeaaaayyyyy up lagiiii, hari ini bisa triple up yeaaay. Triple up disini, double up di Ali-Rainy dan sekali up di Sesya-Arey.

Berarti udah 6 kali ya kalian dapet notif aku.

Seneng deh, vote cepat penuh, gitu terus yaa, biar bisa up terus aku tuh muahahahaha. Makasih ya udah mau vote dan komen, sayang kalian banyak-banyak💕

Vote diawal atau diakhir chapter.

200 vote dan 55 komen ayoooo🏃

Juya belong to Ramel

Juya mengawali hari dengan bahagia, karena dia berhasil mencegah kecelakaan yang akan Papi nya alami.

Kecelakaan yang dimaksud, semalam Medelin menaruh racun di susu coklat kesukaan Robert, Juya yang sudah pulang langsung membuang susu itu.

Dengan alasan susu yang mau diminum sudah kadaluarsa, untungnya Papi Juya percaya.

Bisa Juya lihat tatapan tak suka Medelin saat Juya membuang susu coklat itu, dan Juya balas dengan tatapan mengejek.

Enak saja mau mencelakai Papi Juya, langkahi dulu mayat Juya.

Jadi pagi ini semua berjalan dengan baik, Juya memasang alat penyadap di ponsel sang Mami, lalu bisa melihat Cctv di rumah karena Juya menyambungkannya ke ponsel miliknya.

Jadi semisal kalau ada sesuatu, Juya bisa tau.

Terlebih kalau ada yang berencana mencelakai sang Papi, bisa langsung Juya hajar.

Ramel pun pagi-pagi sudah tertawa senang saat bermain dengan Juya, karena siang nanti Juya mau pergi sama Leoz, jadi pagi nya dia main sama Ramel.

"Juyaaaaa, Ramel buat ini, bagus kan?"

Juya menerima buku gambar Ramel dan melihat sebuah gambaran dimana Juya berdiri di Altar bersama seseorang, orang itu memakai jas, tapi gak ada kepalanya.

Juya menatap Ramel yang tengah menanti pujian dari Juya, tak tega merusak kesenangan anak itu, Juya mengelus rambut Ramel lembut.

"Bagus bangettt, Juya suka, makasih yaaa."

Tawa riang Ramel berikan, dia bertepuk tangan kemudian memejamkan matanya saat Juya mengelus kepalanya.

Elusan Juya begitu menenangkan, sangat menghangatkan hati Ramel.

"Ayo main lagi."

"Iya ayo main."

Juya menerima puzzle balok yang Ramel berikan, kemudian mereka fokus pada kegiatan masing-masing.

Sesekali Ramel akan melirik pada Juya dan tersenyum malu, lalu melanjutkan permainannya.

"Ramel suka minuman apa?"

Ramel menatap Juya, lalu menjawab pelan "Um, Ramel suka..es krim.." jawabnya lirih.

"Es krim? Kalau gitu kita buat es krim yuk di dapur."

Juya harus membantu Ramel keluar dari zona nyamannya, Ramel harus keluar dari kamar dan membiasakan diri pada lingkungan sekitar.

Punish Crazy Ex Boyfriend [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang