Bagian 22 🔥🔥🔥🔥🔥

358K 2.2K 68
                                    


Thania berhenti menggerakan pinggul nya, ia turun dari inti Gibran karena dirasa milik Gibran sudah cukup basah terkena cairan milik Thania.

Thania menyodongkan badannya, ia mendekatkan bibirnya ke bibir suaminya itu, Gibran mengerti jika Thania ingin menciumnya, "mmmh..ummmphh" Gibran pun juga membalas ciuman Thania itu.

"Mmpph... hahhh" Thania melepaskan tautannya, ciuman Thania perlahan turun ke rahang dan sampai leher Gibran.

"Nghh..Thanhhniaah.." Eluh Gibran lantaran Thania menyedot-nyedot kulit leher Gibran.
"Mmmmmhhh,,,"

"Geliiiihhh Thanhhh.. aanghhhh" Thania tidak sadar ia sangat benar-benar suka menjilat dan menyedot bahkan mengigit kasar kulit leher Gibran. Tangan nya pun tak tinggal diam, tangan Thania bermain mencakar cakar lengan Gibran, dan menjambak rambut Gibran kasar.

"Thaniaaahhh sakitthhhhh..." Thania yang mendengar itu langsung sadar dan berhenti mengigit gigit leher suaminya itu.

"Eh, maaf yaaaaaa Thania ga sengajaa mas..." Ucap Thania sambil mengelus elus batang leher suaminya yang tadi ia gigit dengan ganas, Gibran pun hanya mengangguk dan sesekali meringis karena agak perih saat Gibran menggerakan leher nya..

"Mas..,  bentar..."

"Kenapaa Thania?. Thania, Thania mau kemanaaa?"

Perlahan Thania turun dari atas badan Gibran, Thania pergi ke atas rak laci yang ada di dekat pintu kamar itu, ia mengambil handphone nya yang ada di atas laci itu lalu kembali mendekat ke arah Gibran. Thania duduk di atas sisi kasur nya membelakngi Gibran.

"Thaniaaa kamu kenapaa?" Gibran heran karena Thania tiba-tiba pergi menjauh dan mengambil handphone nya dan sekarang Thania duduk membelakangi Gibran yang sedang menunggu Thania untuk bermain dengan nya lagi, dari tadi pun milik Gibran sudah keras tegak menjulang, Gibran tidak tau apa yang harus ia lakukan jika milik nya begini, ia hanya merasa ingin Thania terus-menerus saat ini.

"Nahhh ketemuu, mas coba nonton iniii" Thania mendekat ke arah Gibran ia merebahkan dirinya di samping Gibran, Thania menyerahkan handphone nya ke Gibran, Gibran pun memegang handphone Thania.

"Kenapa dia juga telanjang kayak kita Thaniaa??"
Gibran bingung lantaran Thania memberikan handphone nya ke Gibran. Gibran fokus melihat tampilan layar yang menampilkan 1 perempuan dan 1 laki-laki yang telanjang bulat.

Ya, Thania memperlihatkan salah satu vidio bokep favorit koleksi nya kepada Gibran, dan sekarang Gibran masih menonton vidio itu melalui handphone Thania.
"Eungghhhh.... Hahhhhhh...ahhhhhhhh" Suara desahan yang asalnya dari handphone Thania.

"Kasiannn Thaniaa cewe nya kesakitan, Gibran gasuka"

"Itu cewenya keenakan sayang.... dia ga kesakitannn, ituu enakk". "Aaaghhhh Thaniaaahhh"
Desah Gibran lantaran saat ini tangan Thania memegang batang penis nya bahkan handphone Thania saat ini pun sudah lepas dari genggamannya karena ia kaget, "eeughhhhh..." Thania memegang dan mengelus pelan batang itu ke atas dan kebawah secara perlahan.

"Bangun mas.." Thania melepas jeratan tangannya yang ada di inti Gibran lalu Thania menuntun Gibran untuk bangun perlahan, Thania mengerti jika saat ini Thania seperti sedang mempermainkan suaminya karena Thania dari tadi hanya menggoda Gibran, Gibran juga merasa terusik karena ada hal didalam dirinya yang entah apa itu ia tak mengerti badannya seperti panas dari tadi, namun ia bingung harus apa.

Gibran sudah terduduk, Thania mendekat ke arah Gibran "mmmpphhhh...." Thania mengemut bibir Gibran perlahan sambil ia tarik tubuh Gibran. Saat ini posisi Gibran sedang ada di atas Thani dengan bibir mereka yang masih saling menyatu.

Suami Polos ku (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang