☘️13📚

246 35 5
                                    

<Author POV>

Mondstadt.

Kota kebebasan yang diberkati oleh archon anemo.

Penduduknya begitu cinta damai.

Tak ada kerusuhuan apapun.

"Papa! Ale papa!"

"Mama mo alu!"

"Iko!"

"Oi, matte!"

Kota yang damai biasa punya banyak masalah bukan?

Diteror oleh naga misal :v

Tapi itu sudah jadi masa lalu.

"Papa!"

"Hah?"

Itu terjadi pada Alhaitham dan dirimu setelah apa yang terjadi di daerah salju abadi.

Mendapat kedamaian dengan memulihkan diri di Mondstadt.

"Alhaitham..."

"Chi-chigau! Kono kodomo ore no kodomo janai!"

"Mama!"

"Eh?"

"[Y/n]..."

"Chi-chigau! Kono gaki wa watashi no janai!"

Sedikit mendapat kesalah pahaman ketika 2 anak kecil memeluk kaki mereka dan memanggilnya seolah keduanya orang tua mereka.

"Tapi dia mirip denganmu Alhaitham!"

"Dia juga mirip denganmu [y/n]!"

"Ciuman bisa bikin kita punya anak secara instan?!"

"Chigau!"

Kaributan itu mengundang banyak pasang mata yang melihat.

Keduanya jadi bingung sendiri sedang 2 anak kecil itu berlari mengelilingi mereka sambil memanggil papa dan mama.

Bingung harus apa di situasi begini.

"Mitsuketa!", Kaveh terengah ketika akhirnya dapat mengejar 2 anak kecil itu. "Hah...aduh, aku menua"

"Kaveh!"

Seruan keduanya membuat Kaveh menegakkan badannya langsung. "Ah, haha...aku harus jelaskan bagaimana ya?"

"Futari tomo hashirenaide kudasai", kedua anak itu menuruti kata Dehya. "Papa dan mama kalian jadi bingung, haha", dan tersenyum miring.

Manikmu dan Alhaitham saling pandang, penuh tanda tanya besar.

Bingung tentang apa yang terjadi sebenarnya.

Kedua kawanmu itu hanya tersenyum penuh arti sambil menggendong 2 anak kecil itu.

☘️📚☘️

<Reader POV>

Dou iu koto?!

Ma-mana mungkin aku punya anak!

Sebesar ini lagi!

"Kami ingin kembali ke Sumeru tapi..."

"Kalian culik anak siapa?"

"Sudah kubilang ini anak kalian!"

Jadinya kami berkumpul di kamar penginapan.

Kami yang dari Sumeru.

"Kimitachi no ryoushin wa dare desu ka?", coba kupastikan.

PaperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang