"Terimakasih ya udah gabung ke live hari ini! Sampai jumpaaa!!!" ujar Hobin dengan wajah ceria dan senyuman ciri khasnya yang manis sembari melambaikan tangannya.
Setelah Jjiksae mengakhiri Live streaming tadi, Hobin menghela napasnya kasar kemudian langsung berbaring di sofa menutupi wajahnya dengan bantal. Kelakuan Hobin memang selalu absurd dan nggak jelas atau bahkan lagi pengen caper aja, tapi sebagai teman dekat Hobin dan yang paling lama mengenalnya tentu Jjiksae menyadari ada keanehan pada tingkah Hobin hari ini, dia terlihat sedang memikirkan sesuatu yang tentu saja membuat Jjiksae khawatir tapi ia tidak ingin terlihat seperti sedang mengkhawatirkannya (Jjiksae mah tsundere).
"Napa lu? Abis berantem ama ayang?." Tanya Jjiksae dengan wajah dan tatapan malasnya sembari membersihkan lensa kameranya, ia tidak ingin terlihat khawatir pada keadaan Hobin.
LazyCat:"Ayang=Taehoon."
Hobin yang biasanya selalu kepancing amarahnya kali ini dia tidak merespons, hanya kesunyian yang diterima oleh Jjiksae dari Hobin yang biasanya cerewet kaya bebek. Jjiksae pun menghela napas sembari meletakkan kameranya tersebut dengan hati-hati diwadahnya, ia pun melihat ke arah hobin sembari menyilangkan kedua lengannya di depan dadanya dengan raut wajah sok cuek.
"Dah mending lu jujur ama gua dah, gua kan bestod lu yang terbaik gua tau pake banget kalo lu gini pasti karena si kepala cokelat itu kan? Ngaku deh lu." Ucap Jjiksae, Ia masih bersikeras ingin membuat Hobin membuka mulut dan mengaku.
"Bacod." Jawab singkat Hobin sembari melempar bantal yang ia gunakan tadi ke wajah Jjiksae dan tepat sasaran.
Perempatan imajiner muncul di dahi Jjiksae saat ia menyingkirkan bantal tersebut dari wajahnya, Jjiksae kemudian melempar lagi bantal tersebut ke wajah Hobin tetapi langsung di tepis dengan wajah tanpa ekspresi.
"Lu ini jangan kek cewek pms napa bjir!! Dan lagi bisa kagak sih lu kandangin nih orang? Nakutin njr!"Gerutu Jjiksae dengan suara yang pelan, ia takut Haesoo marah kalau ia mendengarnya meskipun sebenernya Haesoo kedengeran cuma nggak peduli aja.
Haesoo berdiri tanpa suara selayaknya patung di dapur memperhatikan mereka dari kejauhan, tidak bergerak maupun berkedip. Manik obsidiannya tertutupi oleh poninya namun masih terasa tatapannya yang menusuk menembus jiwa dan membuat bulu roma seketika berdiri tegak, ia benar-benar seperti orang yang kerasukan. Tidak heran Jjiksae ketakutan tapi tentu saja ia masih berpura-pura seolah berani padahal tangannya dan kaki gemetar hebat seperti ranting tertiup angin.
Tidak memperdulikan keluh kesah Jjiksae, Hobin beranjak dari sofa mengenakan hoodienya kemudian berjalan menuju pintu keluar rumah. Jjiksae yang melihat itu seketika panik dan reflek menarik tangan Hobin menahannya untuk keluar dari rumah.
"H-heh! Lu mo kemana bjir!! Lu mo ninggalin gua ya!?." Ujar Jjiksae dengan wajah panik dan nada yang terbata-bata.
Hobin melirik Jjiksae, tatapannya kosong dan terlihat menyeramkan dibalik bayang-bayang hoodienya. Perlahan Hobin menyingkirkan tangan Jjiksae dari tangannya kemudian berbalik ke arah pintu, menggenggam gagang pintu.
"Dia nggak gigit, kecuali kau mau." Jawab singkat Hobin sembari membelakangi Jjiksae
Setelah berkata demikian hobin berjalan keluar dan menutup pintu tanpa penjelasan, meninggalkan Jjiksae bersama Haesoo berdua di markas mereka dengan kengerian dan tanda tanya besar.
"Bangs*at..." Gumam Jjiksae setelah pintu ditutup di depannya.
×
×
×
Diluar
Hobin berjalan tanpa arah di tengah kota Seoul dengan wajahnya yang tertutup oleh hoodie, langit yang awalnya cerah kian lama berubah warna menjadi biru pekat dan cahaya semakin redup menandakan bahwa akan segera turun hujan.
KAMU SEDANG MEMBACA
404 Error Spell [HTF]
БоевикBerawal dari DM berisi sebuah ritual dari user 074, yoo hobin seorang newtuber yang sedang naik daun pun mencobanya karena tergiur tapi... "Oi yoo hobin, lu ini emang polos atau nggak peka sih? Gua udah lama suka ama lu" -Taehoon "Aku juga...menyuka...