" Akhir nya kalian balik juga, kalian gapapa kan ? ". Tanya Gilang. Saat sampai di pintu depan.
" Kita gapapa, kecuali Fiki. Asma nya kambuh bang ". Jawab Zweitson.
" Apa ?! asmanya kambuh, fik gimana masih sakit dadanya ? ". Tanya Gilang panik.
" Eh lang, lo gak liat tuh si Fiki lagi kesakitan. Masih di tanya lagi ". Jawab Ricky.
" Ya gue liat, tapi kan gue cuma pengen mastiin langsung sama orang nya apa salah sih ?! ". Tanya Gilang.
" Ya jelas salah lah, lo tuh buang buang waktu tau gak ". Jawab Ricky.
" Enak aja. Yang ada lo tuh yang gak peduli sama mereka ". Ujar Gilang.
" Apaansih lo gue- ". Ujar Ricky terpotong.
" Udah !!! gak usah berantem. Asal lo berdua tau ya, tingkah lo berdua ini yang buang buang waktu. Sekarang mendingan lo berdua sama Shandy bawa Fiki ke kamar nya. Buat Kalian, son, ji, fen kalian bersih bersih dulu abis itu makan. Gue mau nemuin bi Narsih buat bikinin bubur sama teh anget. Sekalian, manggil dokter buat periksa Fiki ". Ujar Farhan.
" Yaudah ayo fik ". Ujar Gilang lalu membantu Fiki ke kamar yang di susul juga oleh Ricky.
" Ini lo kenapa diem aja, udah sono ". Ujar Farhan pada Shandy." Gue harus banget ikut nih, sumpah han gue ngantuk banget. Gue ijin tidur bentar ya, lagian udah ada Gilang sama Ricky ini ". Ujar Shandy.
" Gak ada, udah sono temenin mereka. Lagian bukan lo doang yang capek kita semua juga. Udah sana ". Ujar Farhan. Shandy akhirnya menyusul mereka ke kamar Fiki mau tidak mau." Ini kalian bertiga ngapain diem aja, udah sana ke kamar kalian ". Ujar Farhan.
" Di kamar gue kan, ada Fiki yang lagi sakit bang. Terus gue gimana ? ". Tanya Zweitson.
" Oh iya, yaudah kalo gitu lo pake kamar gue sama Gilang dulu buat mandi, ganti baju sama istirahat. Nanti, kalo Fiki udah di periksa lo bisa balik lagi ke kamar lo ". Jawab Farhan." Yaudah bang, kalo gitu gue duluan ". Ujar Zweitson lalu pergi.
" Kalian berdua juga bersih bersih cepet abis itu makan ". Ujar Farhan yang diangguki oleh Fajri dan Fenly. Lalu ia pun pergi menyisakan mereka berdua.
" Ji, kondisi lo gimana ? masih sakit kepalanya ? ". Tanya Fenly.
" Bukan urusan lo, udah ya kak gue mau ke kamar ". Jawab Fajri lalu pergi ke kamar nya.
" Gue harus ikutin aji, perasaan gue ga enak. Pokoknya gue harus pastiin dulu dia baik baik aja ". Ujar Fenly lalu menyusul Fajri.
" Aduuuhh... ini kepala gue kenapa pusing banget ya. Hhh... mendingan gue minum obat dulu aja. Eh bentar, ya ampun gue baru inget. Gue kan gak bawa obat dari dokter kemarin. Soal nya gue pikir, ngapain juga penyakit gue harus kambuh di saat kita lagi refreshing. Sekarang gimana dong ? mana kepala gue sakit banget lagi akkhhh... sssttt... aawww ! ". Ujar Fajri di kamar nya.
" Ji, ya ampun. Tuh kan gue bilang apa, lo tuh masih sakit. Biar gue bantu ya ". Ujar Fenly saat baru saja sampai di kamar Fajri.
" Kak fen... Pergi kamu ! jangan pernah temui anak saya lagi ! Kamu lihat ini semua gara gara kamu ! Kamu memang pembawa masalah, anak saya selalu dalam bahaya saat dekat sama kamu ! Aaaakkkhh ! berenti ! jangan ganggu gue ! ". Ujar Fajri.
" Ji, ji lo kenapa ? ". Tanya Fenly panik.
" Nggak ! jangan sentuh gue, sekarang lo pergi dari sini ! pergi ! ". Jawab Fajri mengusir Fenly.
" Tapi ji gue- ". Ujar Fenly terpotong." Pergi gue bilang ! pergi ! ". Ujar Fajri sembari mendorong Fenly keluar dari kamar nya.
" Ji ! ji, buka pintu nya ji. Fajri ! ". Ujar Fenly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kosan BFF
Teen FictionSebuah cerita tentang 8 orang laki laki yang sama sama belajar apa arti sebuah keluarga dan kesetiakawanan. Bahwa terkadang keluarga bukan cuma orang yang memiliki hubungan darah saja. Tentang mereka yang mencoba memahami arti cinta yang sebenarnya...