❣ 38. The hunt for someone ❣

1.8K 96 5
                                    

"Jangan menatap seseorang dari wajahnya, karna bisa aja di balik wajahnya yang polos tersimpan wajah psikopath yang kapan saja bisa keluar." 

_Queen_

❣❣❣❣

"Ada masalah apa lu nyuruh kita semua kumpul di markas malam ini?" tanya Dava to the point.

"Gua punya misi khusus untuk kalian malam ini." kata Verrel yang membuat mereka semua saling melirik satu sama lainnya.

"Apa yang harus kita lakuin?" tanya Fadlan yang berdiri di samping Verrel.

"Wait, misi kali ini Queen dan anggota inti Death Moon yang lainnya ngga ada yang tau?" tanya Ryan.

Verrel mengangguk pelan. "Cuman kita aja yang akan menjalani misi rahasia ini."

"Apa yang udah lu rencanain untuk misi kita?" tanya Dava penasaran. 

"Gua akan bagi tugas kalian masing-masing, untuk Rafa gua minta sama lu buat masuk ke dalam sistem keamanan Alex company. Bagaimana pun caranya lu harus bisa masuk ke dalam sistemnya dan pegang kendali penuh data perusahaan mereka." perintah Verrel.

"Kenapa kita harus berurusan sama perusahaan mereka?" tanya Rafa dengan ekspresi datar.

"Perusahaan Alex Company bukan nya milik orang yang waktu itu kita tangkap karna menculik Keenan, kan?" sela Fadlan dengan pertanyaan.

"Iya, dia Alex. Pemimpin perusahaan Alex Company sekaligus ketua Mafia kedua setelah organisasi kita." jelas Verrel yang membuat mereka semua menatap bingung kearah Verrel.

"Tujuan lu buat misi rahasia ini apa?" tanya Ryan dengan menangkap pistol kesayangan nya yang di lempar Dava kearahnya.

"Gua harus mencari tau siapa pemimpin dia yang sebenarnya dengan cara memegang kendali penuh perusahaan nya."

Dava berjalan mendekat kearah Verrel. "Maksud lu, Ketua Mafia itu ada pemimpin nya lagi?"

"Lu tau dari mana semua informasi itu?" tanya Rafa dengan raut wajahnya yang terlihat lebih serius dari sebelumnya.

"Untuk pertanyaan itu gua belum bisa kasih tau kalian, cukup kalian lakuin apa yang gua suruh. Selebihnya biar itu jadi urusan gua."

"Kalo gituh gua ngga bisa ikut dalam misi ini." kata Rafa yang membuat mereka semua melebarkan kedua matanya kearah Rafa, kecuali Verrel yang hanya menatap Rafa dengan tatapan tanpa ekspresi.

"Silahkan, gua ngga akan maksa kalian semua untuk ikut ngejalanin misi ini." 

"Raf!" tegur Ryan yang berdiri di sampingnya.

"Apa?"

"Ngga biasanya lu nolak perintah Verrel, Raf."

"Kenapa? Gua masih ngga boleh nolak perintah dari Verrel, karna dia anak dari Big Boss?"

"Rafa!" bentak Dava dengan tatapan tajam.

"Mungkin dulu gua harus ngelakuin semua keinginan Verrel. Tapi sekarang, ketua kita bukan dia ataupun Papah nya lagi. Gua ngga akan ngelakuin perintahnya, kecuali perintah langsung dari Big Boss baru kita." kata Rafa yang membuat mereka semua menggeram.

"RAFA JAGA UCAPAN LU BANGSAT!" teriak Fadlan dengan menodongkan pistol kearah Rafa.

"Kalo emang lu ngga suka sama rencana gua, lebih baik lu pergi dari sini." titah Verrel tanpa menatap kearah Rafa, dia menurunkan tangan Fadlan dan merebut pistol yang ada di tangan Fadlan dengan kasar.

"Gua ngga butuh sahabat kayak lu, Raf." tambah Verrel yang membuat mereka semua terdiam.

"Okey, kalo gituh gua pergi." Rafa perlahan melangkah kearah pintu ruangan dengan tatapan tanpa ekspresi.

MY QUEEN IS CAPOS (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang