Sesampainya di kantin, Arvelyn menemukan sahabatnya yang kini sedang menatapnya, gadis itu pun menghampiri mereka.
"Ngapain lo berdua natap gue begitu?" Arvelyn bertanya karena merasa risih dengan tatapan mereka. Bukan hanya mereka saja, bahkan kini hampir semua murid yang ada di kantin menatapnya.
"Lo gak nyadar?" Bukannya menjawab, Fhira malah balik bertanya. Arvelyn mengangkat sebelah alisnya. "Itu, tadi di lapangan." Lanjut Fhira.
"Apaan, sih?!" Akhirnya Arvelyn pun emosi karen Fhira terlalu bertele-tele.
"Tadi lo adu bacot sama si ketos perkara di suruh nyapu lapangan." Nayra pun menjelaskan.
"Lah, kalian tau dari mana?" Heran Arvelyn.
Fhira dan Nayra saling melirik, kemudian memutar bola mata malas.
"Gimana kita gak tau, orang lo teriak-teriak!" Kesal Fhira.
"Emang eak?" Arvelyn bertanya dengan muka dongonya.
"Iya, anjir! Seantero Starmoon High School pada nontonin lo tadi!" Jawab Nayra ngegas, sedangkan Arvelyn masih cengo tak percaya.
"Gue gak ngerasa, tuh." Balasnya yang mendapat tonyoran dari Fhira.
"Dih, gak SD lo!" Fhira memicingkan matanya. "Semua murid liatin lo, dongo! Bahkan Artha sama temen-temennya aja nontonin lo dulu tadi sebelum ke kantin!" Sekali lagi Fhira menonyor kening Arvelyn.
Arvelyn yang mendapat perlakuan seperti itu memanyunkan bibirnya, lalu mengusap keningnya.
"Eh, tapi serius kan, nih? Lo gak boong, kan?" Rasanya Arvelyn masih tak yakin. Dia gak ngerasa tuh teriak-teriak adu bacot sama si ketos.
"Masih gak percaya juga, lo?!" Fhira melotot. "Nay! Tunjukin vidio nya, Nay!" Suruh Fhira kepada Nayra.
"Siap!" Dengan sigap, Nayra mengeluarkan ponselnya. Memutar sebuah vidio yang di dalamnya berisikan dua orang.
"Lanjutin sekarang."
"Gak"
"Lanjutin."
"Gak!"
"Lanjutin."
"Gue bilang nggak, ya nggak!"
"Pliiss, Ken.. udah, ya?"
"..."
"Aaaaaagh!" Terdengar teriakan frustasi Arvelyn di sana.
"Kenzo, liat! Mimi peri lewat!"
"Wlee.. kena tipu! Haha emang enak!"
Lalu vidio pun selesai, diakhiri dengan Kenzo yang mengusap kasar wajahnya, terlihat frustasi.
Melihat itu, Fhira dan Nayra tertawa terbahak-bahak, bahkan sampai bengek. Sedangkan Arvelyn menutup wajahnya malu.
"Haha ngakak, anjing!"
"Sumpah Vel, kelakuan lo.."
"Kayak monyet lepas! Hahaha.."
Mereka kembali tertawa, mengabaikan Arvelyn yang menahan malu di depannya.
"Mana muka si Kenzo keliatan tertekan lagi!" Ucap Fhira masih dengan tawanya.
"Gak kuat gue!" Nayra memegangi perutnya yang terasa nyeri akibat terlalu banyak tertawa.
"Huaaa! Gue malu banget, bangsat!" Teriak Arvelyn namun teredam karena terhalangi oleh tangan gadis itu.
"Sumpah! Selama ini lo selalu di hukum sama si ketos, gak pernah tuh sampe kayak gini." Setelah tawanya reda, Nayra berucap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonist Fiancé [HIATUS]
Teen FictionNaya Rivera, gadis 19 tahun yang mati akibat kecelakaan beruntun yang dialaminya ketika ia hendak pergi ke kampus. Namun bukannya pergi ke alam baka, jiwa Naya malah tersesat ke dalam tubuh seorang figuran di dalam novel yang baru saja selesai dibac...