Sepulang dari sekolah Boy langsung mengambil hp di tasnya dan menulis nomor hp milik Mitha, dengan sigap Boy langsung menelpon Mitha tanpa melakukan chat.
Sedang telfonan....
"Halo... Ini siapa??"
"Kamu bisa memanggilku Boy"
"Ohh ini elu, gua kira siapa"
Mereka berbincang tanpa mengingat waktu hingga akhirnya hp Boy mati karena kehabisan baterai.
Keesokan Harinya.....
Boy bangun lebih cepat sebelum alarm membangunkannya, merasa bersemangat ia langsung bersiap siap dan menaiki motornya menuju ke sekolah.
Di kelas Boy mengambil hp dan menelepon Bruce, Teman SMP dia yang berada di kelas IPA 5 satu kelas dengan Mitha.
"Bruce, lu bisa bantu gua nggak?"
"Bantu apa?"
"Di kelas lu ada yang namanya Mitha kan?"
"Iya, emangnya kenapa?"
"Gua minta tolong buat awasin dia di kelas lu"
"Ngapa lu minta tolong ginian?"
"Gua mau tau dia di kelas ada yang deketin ga?"
"Boro boro deketin, Dia aja ga pernah deket sama cowo di kelas"
"Ohh ya udah bagus deh"
Bel pulang sekolah berbunyi...
Boy menunggangi motornya dan segera pulang ke rumahnya, Tapi di saat Boy mau menyebrang jalan dia melihat Mitha yang sedang bermain hp di halte, Seketika boy langsung menghampirinya.
Melihat Mitha yang tidak sadar akan keberadaannya, Boy menekan bel motor untuk mengejutkan Mitha.
Tinn...
"Eh Ayam terbang!!!!"
Mitha sontak kaget dan langsung melihat ke arah Boy, Boy tertawa melihat Mitha yang latah karena kaget.
"Ihh ngagetin gua aja lu"
"Hahahahahaha"
Boy turun dari motor dan duduk di sebelah Mitha, Mitha merasa jengkel dan mengalihkan perhatiannya, Melihat Mitha yang jengkel karena perbuatannya Boy langsung mengelus kepala Mitha serta melakukan Pat Pat kepada Mitha.
Seketika suasana menjadi hening, dan itu membuat pipi Mitha memerah yang membuatnya menjadi salah tingkah.
"Maaf yah udah ngagetin kamu"
"I... Iy... Iyaa"
"Sebagai permintaan maaf, Ayo aku bonceng ke rumah"
Boy menawarkan boncengan kepada Mitha sebagai permintaan maaf
"Makasih ya, udah nganterin gua ke rumah"
"Iya sans aja, Ya udh aku balik duluan ya"
"Emmm... Boyy"
"Iya kenapa??"
Mitha memegang tangan Boy dan itu membuat mereka berdua menjadi salah tingkah.
"Kenapa Mit?"
"Kalo nanti malam ga sibuk, Ayo ke restoran berdua"
"Okay aku usahakan"
Boy bergegas pulang ke rumah.
Di dalam kamar mandi, Boy melihat ke arah cermin.
"Okay Boy, Ini adalah kesempatan Lo, Elo ga boleh buat dia kecewa!!"
Bersambung.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Bucin School [END]
Teen FictionMenceritakan tentang perjuangan Boy si anak pemalas namun banyak mintanya, untuk mencari seorang pujaan hati