Is it possible

1 0 0
                                    

Sudah 3 bulan tepat setelah kecelakaan itu terjadi. Elynna , prince ataupun teman nya yang lain sangat rajin datang ke rumah sakit sekedar bertukar kabar dengan veronica. Teman sekelasnya terkadang bergantian untuk menjaga gadis itu.

Elynna, jacklyn dan leanndra juga tak absen dari kunjungan rumah sakit untuk veronica.

Elynna memasuki ruangan veronica, keadaan nya masih sama saja tidak ada perkembangan.

Apakah penantian nya selama ini akan sia sia?

Mata cantik itu masih saja terpejam.
Elynna menatap veronica yang masih terbaring lemah.
"Ga bosen tidurnya? " itu lah kata kata yang selalu ia ucapkan.

Elynna melihat sosok didepan nya ini dengan tatapan sendu, tidak tau lagi rasanya ia ingin menyerah.

"Ca,.. " panggil nya didekat telinga gadis itu

"You know? Setelah kau bangun nanti aku akan membuat mu merasa mempunyai seseorang yang akan ada selalu di sampingmu. Mendengar keluh kesah mu, dan akan bersama mu di dalam situasi suka ataupun duka"

"Please..bangun! "

**

Prince sedang berada di taman, tempat dimana kejadian malam itu terjadi.

Melamun sejenak dan kembali tersadar.

Apakah Tuhan tidak percaya kepadanya? Dia sungguh akan menjaga gadis pujaan nya itu. Tapi kenapa? Kenapa Tuhan tidak memberikan nya petunjuk??

Drtt drtt drtt

Dia merogoh ponsel di sakunya dan melihat nama yang tertera di layar ponsel nya.

"Ya hallo? "

".... "

"Kenapa?! "

".. "

"O-oke "

Pip

"Aku yakin kau akan selamat, akan ku jamin"

*****

"Dokter pasien kritis" ucap salah satu perawat

"Bagaimana ini kondisi nya semakin memburuk"

"Siapkan defribrilator" ucap dokter

Sesuai apa yang diucapkan dokter itu, perawat pun menyiapkan alat pacu jantung.

Saat sudah dirasa saatnya, dokter itu menempelkan paddle pada pasien di posisi apeks dan sternum.

Satu sengatan listrik yang dihasilkan paddle itu belum cukup untuk menormalkan detak jantung sang pasien.

Yang kedua kali tetap saja tidak berpengaruh.
Dan yang terakhir nihil

Alat yang menampilkan ritme detak jantung itu tidak ada kemajuan sama sekali.

Literally, monitor itu berbunyi nyaring dan menunjukkan garis lurus.

"Dok?.. "

Dokter itu menghela napas nya dalam dalam sebelum mengatakan

"Waktu kematian 20.51 segera beritahu keluarganya"

**

Semuanya menunggu di luar ruangan dengan perasaan yang gelisah. Mereka menyatukan tangan dan tak henti henti nya mengucapkan doa.

Prince menangis dalam diam, ia berharap Tuhan tidak mengambil semesta nya dia belum siap.

Seorang yang berjas putih akhirnya keluar dengan seorang perawat di samping nya.

"Bagaimana? " tanya prince.

Dokter itu sama sekali tidak menyahut perkataan prince.

"Dokter? Veronica baik baik saja kan?? " tanya elynna memastikan

"Maaf kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tetapi Tuhan lebih menyayangi nya"

Degg

" Ga mungkin kan?! Ga mungkin veronica pergi! Jangan bercanda! " tegur prince

"Maaf tapi ini yang sebenar nya terjadi" ucap perawat itu

"TIDAK! " Prince menerobos dokter itu dan memasuki ruangan tempat jenazah veronica berada.

"JANGAN DITUTUP! TIDAK ADA YANG MENYURUH MU UNTUK MENUTUP NYA! " sentak prince

Ia menyingkirkan rambut yang menutupi wajah pucat veronica. Tidak ada deru nafas di sana, tidak ada detakan jantung di tubuh gadis itu.

Sementara prince di dalam, teman teman nya sungguh merasa sangat kehilangan.

"Ya Tuhan, apa ini? " ucap elynna mengusap wajahnya frustasi.

"Tuhan sayang veronica" ujar leanndra disertai isakan

"Ini penyiksaan" keluh jacklyn.

**

Kembali kepada mahluk adam yang merasakan kepedihan mendalam.

"Ca.. Kenapa pergi!! Aku sudah bilang jangan pergi dulu! "

"Tapi kenapa kau mengingkari nya, kau mengingkari janji mu kepadaku dan kepada teman teman mu"

"Kau harus bertangung jawab, perasaan harus dibalas perasaan bukan?? Aku akan membalas perasaan mu "

Elynna masuk ke dalam ruangan itu, menampilkan keadaan prince yang kacau dan... Sahabatnya.

Prince beralih keluar, ia akan memberikan waktu juga kepada elynna walaupun berat rasanya meninggalkan gadis itu.

"Hiks.. Hiks hiks hiks--hiks-hi-hiks"

"Jahat kau jahat, mana janjimu untuk kuliah bersama? Mana janji mu yang akan melakukan graduation bersama ku!? Kau bohong"

"Kenapa Tuhan mengambil mu secepat ini? Aku belum sempat melihat mu bahagia bersama orang lain selain bersama ku"

"Kau bilang akan bersekolah bersama lagi, kenapa kau pergi?? "

Tangis nya pecah di dalam sana, mendominasi raungan itu. Bahkan hatinya merasa sakit ketika melihat gadis yang sudah kehilangan nyawanya ini.

"Apa bisa mengulang waktu kembali? Aku akan membuat setiap detik di hidupmu menjadi kebahagiaan "

"Aku akan tetap menjagamu,, walaupun dunia kita akan berbeda"






LOVE WRONG [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang